Tampilkan postingan dengan label Awards. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Awards. Tampilkan semua postingan

PREDIKSI PEMENANG ACADEMY AWARDS 2022

Academy Awards tahun ini berpeluang melahirkan sejarah, sebab besar kemungkinan, kategori Best Picture bakal dimenangkan oleh film orisinal OTT untuk kali pertama. The Power of the Dog (Netflix) dan CODA (Apple) merupakan kandidat terdepan. Beberapa sejarah lain turut diciptakan Drive My Car sebagai peraih nominasi Best Picture dan Best Adapted Screenplay pertama dari Jepang, pun Ryusuke Hamaguchi jadi sutradara Jepang ketiga yang menerima nominasi Best Director. 

Beberapa sejarah di atas (dan masih banyak lagi capaian historis lain), setidaknya membuat gelaran tahun ini sedikit lebih menarik ketimbang 2021 yang cukup hambar akibat puncak pandemi. Karena itu pula proses prediksi tahun ini agak rumit, mengingat "sejarah baru" juga berarti "area baru". Kondisi baru yang bisa jadi terlepas dari formula-formula Oscar sebelumnya. Berikut adalah prediksi sekaligus pilihan pribadi saya untuk tiap kategori di Academy Awards ke-94. 

BEST VISUAL EFFECTS

Will Win: Paul Lambert, Tristan Myles, Brian Connor, dan Gerd Nefzer - Dune

Should Win: Paul Lambert, Tristan Myles, Brian Connor, dan Gerd Nefzer - Dune

BEST FILM EDITING

Will Win: Joe Walker - Dune

Should Win: Myron Kerstein dan Andrew Weisblum - Tick, Tick... Boom!

BEST COSTUME DESIGN

Will Win: Jenny Beavan - Cruella

Should Win: Jenny Beavan - Cruella

BEST MAKEUP AND HAIRSTYLING

Will Win: Nadia Stacey, Naomi Donne, dan Julia Vernon - Cruella

Should Win: Nadia Stacey, Naomi Donne, dan Julia Vernon - Cruella

BEST CINEMATOGRAPHY

Will Win: Greig Fraser - Dune

Should Win: Greig Fraser - Dune

BEST PRODUCTION DESIGN

Will Win: Patrice Vermette (production design), Zsuzsanna Sipos (set decoration) - Dune

Should Win: Patrice Vermette (production design), Zsuzsanna Sipos (set decoration) - Dune

BEST SOUND

Will Win: Mark Ruth, Mark Mangini, Theo Green, Doug Hemphill, dan Ron Bartlett - Dune

Should Win: Mark Ruth, Mark Mangini, Theo Green, Doug Hemphill, dan Ron Bartlett - Dune

BEST ORIGINAL SONG

Will Win: Dos Oruguitas - Encanto

Should Win: Dos Oruguitas - Encanto

BEST ORIGINAL SCORE

Will Win: Hans Zimmer - Dune

Should Win: Hans Zimmer - Dune

BEST ANIMATED SHORT FILM

Will Win: Robin Robin

Should Win: belum menonton semua nominee

BEST LIVE ACTION SHORT FILM

Will Win: The Long Goodbye

Should Win: belum menonton semua nominee

BEST DOCUMENTARY SHORT SUBJECT

Will Win: The Queen of Basketball

Should Win: belum menonton semua nominee

BEST DOCUMENTARY FEATURE

Will Win: Summer of Soul (...Or, When the Revolution Could Not Be Televised)

Should Win: Summer of Soul (...Or, When the Revolution Could Not Be Televised)

BEST INTERNATIONAL FEATURE FILM

Will Win: Drive My Car

Should Win: Drive My Car

BEST ANIMATED FEATURE FILM

Will Win: Encanto

Should Win: The Mitchells vs. the Machines

BEST ADAPTED SCREENPLAY

Will Win: Sian Heder - CODA

Should Win: Ryusuke Hamaguchi dan Takamasa Oe - Drive My Car

BEST ORIGINAL SCREENPLAY

Will Win: Kenneth Branagh - Belfast

Should Win: Eskil Vogt dan Joachim Trier - The Worst Person in the World

BEST SUPPORTING ACTRESS

Will Win: Ariana DeBose - West Side Story

Should Win: Ariana DeBose - West Side Story

BEST SUPPORTING ACTOR

Will Win: Troy Kotsur - CODA

Should Win: Troy Kotsur - CODA

BEST ACTRESS

Will Win: Jessica Chastain - The Eyes of Tammy Faye

Should Win: Olivia Colman - The Lost Daughter 

BEST ACTOR

Will Win: Will Smith - King Richard

Should Win: Andrew Garfield - Tick, Tick... Boom!

BEST DIRECTOR

Will Win: Jane Campion - The Power of the Dog

Should Win: Steven Spielberg - West Side Story

BEST PICTURE

Will Win: CODA

Should Win: Drive My Car > CODA > West Side Story > The Power of the Dog > Dune > King Richard > Nightmare Alley > Licorice Pizza > Don't Look Up 

PIALA MAYA 10 - NOMINASI FILM CERITA, ANIMASI, DOKUMENTER PENDEK

Setelah cuma menjadi komite pemilih di dua gelaran Piala Maya terakhir (dikatakan "cuma" karena tugas saya memang sebatas memilih pemenang dari nominasi yang ada), tahun ini saya diberi tanggung jawab mengkurasi judul-judul yang mendaftar di medium film pendek. Total ada 144 film, yang kemudian dibagi ke dalam tiga kategori. Dokumenter dan animasi pendek masing-masing ada lima nominasi, sedangkan untuk film cerita pendek, karena jumlah pesertanya terbanyak, terdapat delapan nominasi. Tulisan ini dibuat sebagai wujud apresasi personal kepada tiap nominee dengan keunggulan mereka masing-masing. 

FILM ANIMASI PENDEK

Cipak Cipuk - Tidak hanya berisi visual cantik, pula gagasan kreatif mengenai dunia yang seluruhnya berupa lautan. Bayangkan kombinasi Waterworld dan Avatar: the Last Airbender dengan sentuhan budaya lokal.

Dio - Mengangkat tema yang masih kurang dijamah sineas Indonesia, yakni disleksia pada anak, dengan gaya bertutur hopeful (bisa ditonton di sini)

Diponegoro 1830 - Mengisahkan pengasingan Pangeran Diponegoro lewat gaya tutur kontemplatif, sembari ditopang oleh gaya visual unik yang bak mereplikasi lukisan Raden Saleh.

My Clouded Mind - Mengaduk-aduk emosi lewat isu dengan urgensi tinggi soal revenge porn, sembari tidak lupa menawarkan solusi informatif.

Garuda Naga and the Curse of Kadru - memberi twist unik dengan menyulap cerita dari legenda jadi suguhan aksi bak Saint Seiya. Sangat potensial diangkat ke medium film panjang (bisa ditonton di sini).

FILM DOKUMENTER PENDEK

Different Touch in Batik - Mengajak penonton melihat "sentuhan" yang perlu lebih diketahui publik mengenai para difabel pengrajin batik.

Ketika Tunas itu Tumbuh - Menyuarakan keresahan melalui penuturan informatif mengenai lenyapnya nilai-nilai budaya, yang kini kerap dilihat dari kacamata komersil belaka.

Lingkar Rombengan - Sekilas cerita mengenai thrifting-nya nampak sepele, tapi pemakaian kaca mata akademis dalam memandang fenomena itu menghadirkan dimensi yang lebih luas.

Maramba - Menampilkan ritual pemakaman raja terakhir Sumba secara estetis sekaligus berhasil penonton turut membaur ke dalamnya.

The Age of Remembrance - Sebuah penyatuan antara penelusuran sejarah Indonesia yang terlupakan dengan usaha sang sineas mengenali leluhurnya, dalam kemasan investigasi menarik.

FILM CERITA PENDEK

Angpao - Membawa nilai penting mengenai kejujuran bagi anak lewat presentasi hangat, menggelitik, pula segar berkat aspek kultural yang tidak Jawa-sentris (bisa ditonton di sini).

Culas - Membicarakan bahaya pinjol secara khusus, dan secara lebih general, jadi gambaran heartbreaking soal hilangnya kemanusiaan akibat masalah finansial.

Dear to Me - Memancing kejengahan terkait persepsi keliru terhadap LGBT tanpa perlu dibungkus amarah, namun lewat tuturan lembut nan cantik. 

Ibu Ora Sare - Cerita soal perjuangan sosok ibu yang dikemas hangat, penuh harap, dan terpenting, mampu menghindari keklisean poverty porn.

Membicarakan Kejujuran Diana - Kritik lantang soal isu di lingkup sekolah dan keluarga. Korban diberi ruang bicara, dibela, sedangkan kekeliruan orang tua tak dijustifikasi. Bentuknya agak mengingatkan pada Carnage (2011). 

Please Be Quiet - Mengangkat permasalahan penting tentang pelecehan seksual di dunia kerja, yang berujung pada pembungkaman suara wanita, melalui gagasan artistik kreatif (bisa ditonton di sini).

Ringroad - Gambaran menyakitkan perihal lingkaran setan tanpa ujung bernama "kesenjangan sosial" yang terus berputar dan dilestarikan.

Udin's Inferno - Sentilan menggelitik yang membahas bahaya mencekoki ketakutan atas nama agama kepada anak. Menghibur tanpa kehilangan ketajamannya. 

PREDIKSI PEMENANG ACADEMY AWARDS 2021

Bukan cuma Academy Awards, keseluruhan musim penghargaan kali ini memang terasa berbeda. Agak hambar. Pandemi tentu saja jadi alasan. Banyak film mengundurkan perilisan. Bahkan dari total delapan nominasi Best Picture, selain Mank dan The Trial of the Chicago 7 yang eksklusif tayang di Netflix, baru (dan kemungkinan besar, cuma) Minari yang dikonfirmasi masuk ke bioskop Indonesia.

Meski antusiasme cukup berkurang, saya memutuskan tetap membuat artikel prediksi pemenang Oscar seperti tahun-tahun sebelumnya, sembari berharap, kondisi industri perfilman bakal segera pulih seperti sedia kala. Semoga! Berikut prediksi pemenang beserta pilihan personal saya di tiap kategori.

BEST VISUAL EFFECTS

Belakangan, Oscar cenderung berpihak pada nuansa "realis" ketimbang fantasi (Ex Machina, First Man, 1917). Tenet dan The Midnight Sky paling mendekati. Meski memperoleh reaksi beragam, rasanya mayoritas setuju kalau salah satu keunggulan Tenet ada di elemen visual.

Will Win: Scott R. Fisher, Andrew Jackson, David Lee, Andrew Lockley - Tenet

Should Win: Scott R. Fisher, Andrew Jackson, David Lee, Andrew Lockley - Tenet

BEST FILM EDITING

Di kategori ini, kecenderungannya adalah memenangkan penyuntingan yang terkesan flashy, ketimbang aliran mulus seperti Nomadland. The Trial of the Chicago 7 mempunyai itu, dilihat dari caranya mengemas naskah frantic khas Sorkin.

Will Win: Alan Baumgarten -  The Trial of the Chicago 7

Should Win: Alan Baumgarten - The Trial of the Chicago 7

BEST COSTUME DESIGN

Sekilas saja sudah terlihat, dari deretan nominasi, Ma Rainey's Black Bottom paling menonjol. 

Will Win: Ann Roth - Ma Rainey's Black Bottom

Should Win: Ann Roth - Ma Rainey's Black Bottom

BEST MAKEUP AND HAIRSTYLING

Sama seperti kategori kostum.

Will Win: Sergio Lopez-Rivera, Mia Neal, Jamika Wilson - Ma Rainey's Black Bottom

Should Win: Sergio Lopez-Rivera, Mia Neal, Jamika Wilson - Ma Rainey's Black Bottom

BEST CINEMATOGRAPHY

Mank dengan gaya hitam putihnya tampil menonjol, walau urusan membangun rasa, sejatinya Nomadland superior.

Will Win: Joshua James Richards - Nomadland 

Should Win: Joshua James Richards - Nomadland 

BEST PRODUCTION DESIGN

Persaingan desain period dengan fantasi akan terjadi antara Mank dan Tenet. Seperti Once Upon a Time in Hollywood, surat cinta untuk Hollywood masa lalu rasanya bakal unggul.

Will Win: Donald Graham Burt (production design), Jan Pascale (set decoration) - Mank

Should Win: Donald Graham Burt (production design), Jan Pascale (set decoration) - Mank

BEST SOUND

Akhirnya kategori sound mixing dan sound editing yang kerap menimbulkan kebingungan juri disatukan, sehingga makin memuluskan kemenangan Sound of Metal, yang memang memanfaatkan tata suara sebagai pondasi narasi.

Will Win: Jaime Baksht, Nicolas Becker, Philip Bladh, Carlos Cortés and Michelle Couttolenc - Sound of Metal

Should Win: Jaime Baksht, Nicolas Becker, Philip Bladh, Carlos Cortés and Michelle Couttolenc - Sound of Metal

BEST ORIGINAL SONG

Urusan kreativitas dan orisinalitas, sejatinya Husavik adalah yang terbaik, tapi saya yakin juri bakal bermain aman.

Will Win: Speak Now - One Night in Miami

Should Win: Husavik - Eurovision Song Contest: The Story of Fire Saga

BEST ORIGINAL SCORE

Lewat kemampuannya mengaduk-aduk perasaan, Soul bakal jadi animasi pertama yang memenangkan kategori ini selama lebih dari satu dekade setelah Up pada 2009.

Will Win: Trent Reznor, Atticus Ross, Jon Batiste - Soul

Should Win: Trent Reznor, Atticus Ross, Jon Batiste - Soul

BEST ANIMATED SHORT FILM

Sempat viralnya If Anything Happens I Love You sangat bisa dimengerti. Sungguh perjalanan emosi yang luar biasa.

Will Win: If Anything Happens I Love You

Should Win: If Anything Happens I Love You

BEST LIVE ACTION SHORT FILM

Saya tidak memiliki pilihan personal karena belum menonton satu pun film di kategori ini, tapi relevansi tema, ditambah penayangan di Netflix yang memudahkan akses, bakal memberi peluang besar bagi Two Distant Strangers. 

Will Win: Two Distant Strangers

Should Win: -

BEST DOCUMENTARY SHORT SUBJECT

Sama seperti kategori live action short, saya belum menonton semua kandidat, tapi sekali lagi, relevansi tema bakal berpengaruh.

Will Win: A Love Song for Latasha

Should Win: -

BEST DOCUMENTARY FEATURE

Jagoan saya, Dick Johnson is Dead gagal meraih nominasi setelah terhenti di 9 besar, sehingga tidak ada pilihan personal di kategori ini. Persaingan akan terjadi antara My Octopus Teacher selaku judul high profile yang memenangkan hati publik, dengan Time, berkat kedekatan tema.

Will Win: My Octopus Teacher

Should Win: -

BEST INTERNATIONAL FEATURE FILM

Fakta kalau Another Round juga meraih nominasi Best Director membuatnya paling besar meraih kemenangan.

Will Win: Another Round (Denmark)

Should Win: Quo Vadis, Aida? (Bosnia & Herzegovina)

BEST ANIMATED FEATURE FILM

Kategori ini tidak memerlukan pembahasan lebih lanjut.

Will Win: Soul

Should Win: Soul

BEST ADAPTED SCREENPLAY

Sekilas Nomadland punya peluang terbesar, tapi kemenangan The Father di BAFTA memberinya tambahan daya (Oscar dan BAFTA "serasi" dalam empat dari lima pemenang terakhir kategori ini). Sepertinya 2021 takkan jadi pengecualian, di mana juri bakal cenderung menganggap Nomadland sebagai film "directing-based". Saya sendiri lebih setuju pada pilihan WGA yang memenangkan keliaran Borat Subsequent Moviefilm. 

Will Win: Christopher Hampton, Florian Zeller - The Father

Should Win: Sacha Baron Cohen, Peter Baynham, Jena Friedman, Anthony Hines, Lee Kern, Dan Mazer, Erica Rivinoja, Dan Swimer - Borat Subsequent Moviefilm

BEST ORIGINAL SCREENPLAY

Kemenangan di WGA dan BAFTA makin memuluskan langkah Promising Young Woman, walau saya pribadi lebih terpikat pada kehangatan Minari.

Will Win: Emerald Fennell - Promising Young Woman

Should Win: Lee Isaac Chung - Minari

BEST SUPPORTING ACTRESS

Tidak ada yang mencuri hati publik lebih dari Youn Yuh-jung, dan setelah tahun lalu Parasite tak memenangkan satu pun piala di kategori akting, ini adalah "penebusan" yang pas.

Will Win: Youn Yuh-jung - Minari

Should Win: Youn Yuh-jung - Minari

BEST SUPPORTING ACTOR

Keberadaan dua aktor Judas and the Black Messiah di kategori yang sama jelas pantas dipertanyakan, namun tidak dengan kepantasan Daniel Kaluuya untuk meraih piala.

Will Win: Daniel Kaluuya - Judas and the Black Messiah

Should Win: Daniel Kaluuya - Judas and the Black Messiah

BEST ACTRESS

Terjadi persaingan ketat antara Carey Mulligan dan Viola Davis. Beberapa waktu lalu Mulligan sempat memimpin, namun kemenangan di SAG Awards memberi angin bagi Davis.

Will Win: Viola Davis - Ma Rainey's Black Bottom

Should Win: Viola Davis - Ma Rainey's Black Bottom

BEST ACTOR

Selain demi penghormatan terakhir, performa Chadwick Boseman memang luar biasa dan pantas dianugerahi piala.

Will Win: Chadwick Boseman - Ma Rainey's Black Bottom

Should Win: Chadwick Boseman - Ma Rainey's Black Bottom

BEST DIRECTOR

Walau saya begitu mengagumi sensitvitas Lee Isaac Chung, Chloé Zhao memang sepantasnya menyabet piala kategori penyutradaraan. Terlebih Academy takkan melewatkan kesempatan memenangkan soso keturunan Asia di tengah kondisi sekarang.

Will Win: Chloé Zhao - Nomadland

Should Win: Chloé Zhao - Nomadland

BEST PICTURE

Awalnya terjadi pertarungan antara tiga judul: Nomadland, Minari, The Trial of the Chicago 7. Tapi seiring waktu, Nomadland mulai meninggalkan kedua pesaingnya, sampai kemenangan di BAFTA dan PGA membuatnya tinggal menunggu waktu menerima piala paling prestisius.

Will Win: Nomadland

Should Win: Minari 

PREDIKSI PEMENANG OSCAR 2020

Updated on 03/02/2020 (Best Adapted Screenplay)
Karena melewatkan banyak film, saya sempat tidak ingin membuat prediksi Oscar 2020, tapi karena banyaknya permintaan, niatan tersebut saya urungkan. Mungkin banyak yang mencari referensi untuk judi tebak-tebakan pemenang Oscar (ASTAGHFIRULLAH!).

Deretan nominasi tahun ini cukup memuaskan bagi saya. Beberapa jagoan mungkin tidak disertakan, tapi itu hal biasa dalam ajang penghargaan. Ingat, ajang penghargaan (pada kenyataannya), khususnya Oscar bukan melulu soal “siapa yang terbaik”, dan hasilnya bukanlah preferensi satu orang, melainkan berdasarkan suara ribuan anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS), yang sekarang jumlahnya di atas 9.000 orang. Mustahil memenuhi keinginan semua pihak. Ingin puas? Buatlah ajang penghargaanmu sendiri!

Film dengan nominasi terbanyak adalah Joker (11), disusul The Irishman, 1917, dan Once Upon a Time in Hollywood (10). Sementara jagoan personal saya, Parasite, memperoleh enam nominasi, setara dengan Jojo Rabbit, Little Women, dan Marriage Story. Dan apabila prediksi saya tepat, besar kemungkinan beberapa judul di atas akan pulang dengan tangan hampa. Mana saja? Berikut adalah prediksi pemenang Academy Awards ke-92 versi Movfreak.

Note: Prediksi hanya termasuk kategori film panjang, sebab saya sama sekali buta soal kategori film pendek. Sama sekali tidak ada niatan memandang remeh.

BEST VISUAL EFFECTS
Will Win: Avengers: Endgame
Should Win: Avengers: Endgame
The Lion King adalah pesaing terberat, tapi mengingat terpecahnya opini publik mengenai apakah efek visual film garapan Jon Favreau tersebut menguatkan atau justru melemahkan narasinya, langkah Endgame semestinya mulus.

BEST FILM EDITING
Will Win: Parasite
Should Win: Parasite
The Irishman mengagumkan dalam menyunting penuturan liar Scorsese, pun Thelma Schoonmaker sang editor merupakan senior di industri, tapi Yang Jin-mo sanggup menjahit momen-momen Parasite jadi begitu dinamis dan intens. Apalagi ACE Eddie Awards (penghargaan dari para editor) sudah memenangkan film Korea Selatan ini.

BEST COSTUME DESIGN
Will Win: Once Upon a Time in Hollywood
Should Win: Once Upon a Time in Hollywood
Pola konvensional Oscar cenderung memenangkan drama period macam Little Women, tapi jangan lupa, mengacu pada definisi, Once Upon a Time in Hollywood pun merupakan film period. Pun beberapa tahun terakhir, tren itu mulai bergeser. Ditambah ketiadaan film karya Greta Gerwig di deretan nominasi Costume Guild Awards 2020, juga kecintaan Oscar terhadap film yang memberikan surat cinta terhadap industri, OUATIH masih jadi unggulan terdepan.

BEST MAKEUP AND HAIRSTYLING
Will Win: Bombshell
Should Win: Bombshell
Bombshell mendominasi di Make-Up Artists and Hair Stylists Guild Awards, dan memang keberhasilan tim tata riasnya menyulap Charlize Theron pantas diganjar piala.

BEST CINEMATOGRAPHY
Will Win: 1917
Should Win: 1917
Setelah sekian lama tidak pernah meraih kemenangan, Deakins akhirnya “pecah telur” dua tahun lalu, dan saya yakin, keberhasilan itu bakal berlanjut tahun ini. Tidak ada sinematografi segila 1917 di sepanjang 2019 lalu.

BEST PRODUCTION DESIGN
Will Win: Once Upon a Time in Hollywood
Should Win: 1917
Lagi-lagi unsur notalgia dan kedekatan bakal memuluskan langkah Once Upon a Time in Hollywood, walau detail tata artistik medan perang 1917 bagi saya lebih memukau. Tapi jangan coret dulu Parasite dari persaingan.

BEST SOUND EDITING
Will Win: Ford v Ferrari
Should Win: Ford v Ferrari
Dengarkan deru mesin mobil di lintasan pacu yang memacu adrenalin tapi tidak asal berisik di Ford v Ferrari. Ada pemilihan bentuk suara yang cermat di sana. Kemenangan di ajang MPSE Golden Reel Awards turut memperbesar peluang kemenangan film itu.

BEST SOUND MIXING
Will Win: 1917
Should Win: Ford v Ferrari
Karena alasan serupa dengan kategori sound editing, secara personal saya menjagokan Ford v Ferrari, walau rasanya para juri bakal memilih peleburan kesunyian dan dentuman yang apik dalam 1917.

BEST ORIGINAL SONG
Will Win: (I’m Gonna) Love Me Again – Rocketman
Should Win: Into the Unknown – Frozen II
Selera saya memang mainstream untuk urusan lagu, tapi kemenangan lagu milik Elton John rasanya sudah susah dibendung.

BEST ORIGINAL SCORE
Will Win: Joker
Should Win: Parasite
Tidak ada yang menandingi kreativitas dan atmosfer musik gubahan Hildur Guðnadóttir, walau preferensi saya tetaplah orkestrasi Parasite. Piala pertama untuk Joker.

BEST DOCUMENTARY FEATURE
Will Win: American Factory
Should Win: -
Saya baru menonton American Factory di antara jajaran peraih nominasi, jadi tidak ada pilihan personal untuk kategori ini. Ketiadaan Apollo 11 selaku pemenang PGA Awards 2020 memperketat persaingan. For Sama banyak menerima buzz, sementara Honeyland jadi satu-satunya dokumenter yang meraih nominasi di dua kategori, tapi kedekatan tema, ditambah kecintaan akan Barrack Obama selaku pemilik rumah produksi Higher Ground Productions sepertinya akan jadi faktor kuat bagi kemenangan American Factory.

BEST INTERNATIONAL FEATURE FILM
Will Win: Parasite
Should Win: Parasite
Tidak ada persaingan di sini.

BEST ANIMATED FEATURE FILM
Will Win: Toy Story 4
Should Win: Klaus
Pixar adalah primadona kategori ini, ditambah kemenangan di PGA Awards 2020, Toy Story 4 otomatis jadi kandidat terkuat, walau Klaus dengan kreativitasnya mengembangkan mitologi pantas dianugerahi piala

BEST ADAPTED SCREENPLAY
Will Win: Jojo Rabbit
Should Win: The Irishman
Kemenangan Jojo Rabbit d BAFTA memperkuat buzz, sedangkan keberhasilan meraih piala di WGA Awards makin memperbesar peluang tersebut meski belum absolut (Dari 10 pemenang WGA terakhir di kategori naskah adaptasi, empat di antaranya gagal menang). 

BEST ORIGINAL SCREENPLAY
Will Win: Once Upon a Time in Hollywood
Should Win: Parasite
Sekali lagi, kecintaan pelaku industri akan surat cinta terhadap Hollywood jadi faktor penentu, ditambah fakta bahwa Tarantino sudah sering berjaya (dua kali menang) di kategori ini.

BEST SUPPORTING ACTRESS
Will Win: Laura Dern – Marriage Story
Should Win: Laura Dern – Marriage Story
Kemenangan Dern di SAG Awards sudah memastikan keberhasilannya membawa pulang piala, ditambah tidak ada nominee lain yang memperoleh buzz sekuat dirinya.

BEST SUPPORTING ACTOR
Will Win: Brad Pitt – Once Upon a Time in Hollywood
Should Win: Joe Pesci – The Irishman
Kasusnya sama seperti Dern, walau untuk kategori ini, saya lebih terpukau oleh kemistisan Pesci dalam comeback-nya ke dunia akting.

BEST ACTRESS
Will Win: Renee Zellweger – Judy
Should Win: -
Kondisi yang sama terjadi pada kategori ini. Bedanya, karena belum menyaksikan tiga dari lima performa peraih nominasi termasuk Zellweger, saya tak bisa menentukan pilihan personal.

BEST ACTOR
Will Win: Joaquin Phoenix – Joker
Should Win: Joaquin Phoenix – Joker
Tidak ada persaingan di sini

BEST DIRECTOR
Will Win: Sam Mendes – 1917
Should Win: Sam Mendes – 1917
Kemenangan Bong Joon-ho bakal jadi kejutan menyenangkan, tapi Mendes memang berada di garis depan.

BEST PICTURE
Will Win: 1917
Should Win: Parasite
Kategori puncak ini juga termasuk salah satu kategori dengan persaingan paling sengit. Once Upon a Time in Hollywood dengan formula favorit juri awalnya paling diunggulkan, sampai 1917 menyabet kemenangan di PGA Awards 2020, disusul kejayaan Parasite di SAG Awards 2020 (mayoritas anggota AMPAS adalah aktor). Bisa dibayangkan betapa besar euforia bila Parasite menang. Bagaimana gemuruh standing ovation menyambut Oscar yang akhirnya berani memenangkan film internasional. Sayangnya peluang itu cenderung kecil. Mengingat Sam Mendes kemungkinan besar bakal memenangkan DGA Awards 2020 (hasilnya belum diumumkan saat tulisan ini dipublikasikan), ditambah kemenangan di PGA Awards,, di mana hanya dua dari 10 pemenang terakhir yang gagal meraih Best Picture (The Big Short dan La La Land), rasanya 1917 bakal jadi yang tertawa terakhir.

Apabila prediksi di atas 100% tepat, maka Once Upon a Time in Hollywood dan 1917 bakal jadi peraih piala terbanyak (empat buah), disusul Parasite dan Joker dengan dua piala, sedangkan The Irishman yang mengumpulkan 10 nominasi justru pulang dengan tangan hampa.

PREDIKSI PEMENANG OSCARS 2019

Jelang penyelenggaraan ke-91, Oscar berusaha sekuat tenaga menyelamatkan rating siaran televisi yang tahun lalu menyentuh titik nadir. Berbagai hal dilakukan, termasuk beberapa langkah menggelikan seperti usulan kategori “Best Popular Film”, hingga usaha memangkas durasi yang mendekati empat jam dengan hanya memberi tempat pada dua dari lima nominasi Best Original Song untuk dimainkan (Shallow dan All the Stars), serta mengumumkan pemenang empat kategori (Best Cinematography, Best Live Action Short, Best Film Editing, Best Makeup and Hairstyling) di tengah jeda iklan. Beruntung, deretan kontroversi di atas akhirnya batal terjadi.

Berkat penambahan juri-juri dari luar Amerika, Oscar 2019 menjadi  saksi kejayaan film-film asing. Di luar kategori Best Foreign Language Film, Roma (Meksiko) selaku kandidat kuat peraih film terbaik memperoleh sembilan nominasi, Cold War (Polandia) mendapatkan dua nominasi, sementara Never Look Away (Jerman) dan Border (Swedia) masing-masing satu. Secara total, Roma bersama The Favourite jadi pemilik nominasi terbanyak, yakni sepuluh. Disusul A Star is Born dan Vice yang sama-sama mengumpulkan delapan nominasi.

Seperti biasa, saya akan memberi prediksi (Will Win) mengenai pemenang di tiap kategori kecuali tiga kategori film pendek, juga siapa yang akan saya pilih jika saya adalah juri Oscar (Should Win). Berikut selengkapnya.

BEST VISUAL EFFECTS
Apakah Oscar bakal melewatkan kesempatan memberi penghargaan bagi film ketiga sepanjang masa yang berhasil mengumpulkan $2 milyar? Tentu tidak. Ditambah kualitas mo-cap kelas satu, Marvel Studios akhirnya bakal membawa pulang piala.
Will Win: Avengers: Infinity War
Should Win: Avengers: Infinity War

BEST FILM EDITING
Hank Corwin (Vice) yang sekali lagi berhasil menghidupkan penceritaan liar Adam McKay setelah The Big Short dan Yorgos Mavropsaridis (The Favourite) paling pantas memenangkan piala. Tapi kemenangan John Ottman (Bohemian Rhapsody) pada American Cinema Editors Award bakal membuat persaingan memanas. Pun lima nominasi yang didapat membuktikan betapa cintanya juri Oscar berkaraoke menyanyikan lagu Queen di bioskop.
Will Win: Bohemian Rhapsody
Should Win: Vice

BEST COSTUME DESIGN
Sandy Powell (The Favourite) jelas paling berpeluang mengingat kecintaan Oscar pada kostum period drama. Tapi karya Ruth E. Carter di Black Panther yang menyatukan ragam kultur Afrika dengan begitu indah, pantas dirayakan.
Will Win: The Favourite
Should Win: Black Panther

BEST MAKEUP AND HAIRSTYLING
Di antara tiga nominasi, baru Vice yang saya tonton, sehingga tidak ada jagoan khusus di kategori ini. Pun riasan yang dikenakan Christian Bale memang pantas menyabet piala.
Will Win: Vice
Should Win: -

BEST CINEMATOGRAPHY
Oscar 2019 bakal jadi tahunnya sinematografi hitam-putih. Alfonso Cuaron (Roma) dan Lukasz Zal (Cold War) memang menghadirkan dua film terindah sepanjang tahun.
Will Win: Roma
Should Win: Roma
BEST PRODUCTION DESIGN
Kategori ini jadi pertarungan antara kemewahan berkilau abad pertengahan (The Favourite) melawan kekayaan budaya Afrika (Black Panther). Tapi melihat bagaimana komposisi dekorasi di tiap sudut kerajaan, rasanya pemenang sudah bisa ditentukan.
Will Win: The Favourite
Should Win: The Favourite

BEST SOUND MIXING
Tidak ada yang menandingi bagaimana First Man bermain-main dengan gemuruh dan kesunyian secara simultan, namun kemenangan di Cinema Audio Society Awards akan melapangkan jalan Bohemian Rhapsody. Ditambah seringnya juri Oscar kebingungan mendefinisikan dua kategori tata suara, bakal mendorong mereka memenangkan film yang tak terlalu subtil dalam penataannya.
Will Win: Bohemian Rhapsody
Should Win: First Man

BEST SOUND EDITING
First Man yang tadinya dijagokan makin kehilangan popularitas, terlebih pasca kemenangan A Quiet Place dan Bohemian Rhapsody pada Motion Picture Sound Editors Awards. Sekali lagi, mari berpatokan pada kurang mampunya juri Oscar mendefinisikan tata suara. A Quiet Place selaku film yang mengedepankan suara jelas punya peluang terbesar.
Will Win: A Quiet Place
Should Win: First Man

BEST ORIGINAL SONG
Tidak ada kompetisi di sini. Shallow bakal berjaya, meski rasanya akan menyenangkan juga bila When a Cowboy Trades His Spurs for Wings yang indah itu memberi kejutan.
Will Win: Shallow
Should Win: Shallow

BEST ORIGINAL SCORE
Keberhasilan Ludwig Göransson mengangkat musik tradisional Afrika semestinya cukup untuk menjadikannya pemenang, namun belakangan dukungan bagi Nicholas Britell (If Beale Street Could Talk) makin tinggi. Pertanyaannya, “Berapa banyak juri Oscar sudah menonton film terbaru Berry Jenkins itu?”. Kemenangan di Grammy Awards bakal makin mendongkrak pamor musik Ludwig Göransson.
Will Win: Black Panther
Should Win: Black Panther

BEST DOCUMENTARY – FEATURE
Saya baru menonton Free Solo, dan rasanya film karya Elizabeth Chai Vasarhelyi dan Jimmy Chin memang bakal pulang dengan kemenangan, meski RBG siap mengejutkan.
Will Win: Free Solo
Should Win: -

BEST FOREIGN LANGUAGE FILM
Tidak ada kontes di sini. Mustahil Roma yang meraih nominasi Best Picture bakal kalah di kategori (yang semestinya menyertakan Burning di daftar nominasi) ini.
Will Win: Roma
Should Win: Roma

BEST ANIMATED FEATURE FILM
Secara personal, Mirai jadi film yang paling saya cintai di sini. Tapi pencapaian visual serta penceritaan Spider-Man: Into the Spider-Verse yang berani mendobrak batasan memang perlu dianugerahi piala.
Will Win: Spider-Man: Into the Spider-Verse
Should Win: Spider-Man: Into the Spider-Verse

BEST ADAPTED SCREENPLAY
Can You Ever Forgive Me? berhasil pulang dengan kemenangan di Writers Guild Awards, dan seketika melambungkan peluangnya, menyusul BlackKklansman. Tapi saya amat menyukai naskah A Star is Born yang sanggup memperbaiki kelemahan film-film sebelumnya dan tetap mempertahankan berbagai elemen positif yang ada.
Will Win: BlackKklansman
Should Win: A Star is Born

BEST ORIGINAL SCREENPLAY
Mengingat Eighth Grade yang memenangkan Writers Guild Awards tak memperoleh nominasi, The Favourite yang sebelumnya berjaya di BAFTA rasanya bakal keluar sebagai jawara. Saya setuju. Bukan perkara gampang menyematkan dialog menggelitik di latar period seperti yang dilakukan Deborah Davis dan Tony McNamara.
Will Win: The Favourite
Should Win: The Favourite

BEST SUPPORTING ACTRESS
Ketiadaan Emily Blunt (A Quiet Place) selaku pemenang SAG Awards di daftar nominasi cukup mengejutkan. Hype cenderung mengarah pada Regina King (If Beale Street Could Talk), walau Emma Stone di The Favourite benar-benar mencuri hati saya.
Will Win: Regina King
Should Win: Emma Stone

BEST SUPPORTING ACTOR
Menang di SAG Awards ditambah statusnya sebagai aktor yang dihormati oleh kalangan industri membuat kemenangan kedua Mahershala Ali di kategori ini rasanya bakal terjadi.
Will Win: Mahershala Ali
Should Win: Mahershala Ali

BEST ACTRESS
Satu lagi kategori tanpa kompetisi. Selain kemenangan di berbagai ajang penghargaa lain, Oscar takkan mengambil risiko membiarkan aktris senior macam Glenn Close menutup karir tanpa piala. Olivia Colman siap memberi kejutan.
Will Win: Glenn Close
Should Win: Glenn Close

BEST ACTOR
Rami Malek pantas dan pasti memenangkan kategori ini. Tapi saya sungguh jatuh hati pada Willem Dafoe yang mampu mencurahkan segala permasalahan psikis Vincent van Gogh melalui tatapan matanya.
Will Win: Rami Malek
Should Win: Willem Dafoe

BEST DIRECTOR
Biarpun Spike Lee bisa saja secara mengejutkan menyabet kemenangan, status sebagai pemenang Director Guid Awards makin mengukuhkan status Alfonso Cuarón sebagai unggulan terdepan.
Will Win: Alfonso Cuarón
Should Win: Alfonso Cuarón

BEST PICTURE
Kategori puncak ini menghadirkan balapan tiga “kuda”. Roma selaku peraih nominasi terbanyak sekaligus unggulan, Green Book sang pemenang Producer Guild Awards yang sering jadi tolak ukur pemenang Best Picture,dan Black Panther yang meraih kejayaan di Screen Actor Guild Awards (mayoritas juri Oscar berasal dari cabang akting).

Green Book tampak seperti pilihan paling aman, tapi terlalu banyak kontroversi mengelilingi film ini. Fakta bahwa Oscar diselenggarakan bertepatan dengan Black History Month memberi keuntungan bagi Black Panther. Kemenangannya akan menjadi momen bersejarah, suatu hal yang digandrungi Oscar. Pun memenangkan Black Panther, yang notabene termasuk “film populer”, niscaya akan mengatrol rating siaran televisi.

Tapi ingat, kategori Best Picture menerapkan preferential ballot. Artinya, paling banyak dipilih sebagai film terbaik oleh juri saja tidak cukup. Sesedikit mungkin menghindari posisi terbawah juga penting. Saya rasa masih cukup banyak juri antipati terhadap film superhero, dan itu melemahkan peluang Black Panther. Menyisakan Roma, yang kemenangannya bakal mengubah persepsi industri terhadap film dari layanan streaming
Will Win: Roma
Should Win: Roma