PARANORMAL ACTIVITY: THE MARKED ONES (2014)
Setelah absen di tahun 2013 akhirnya franchise Paranormal Activity kembali muncul bukan dengan sekuel murni melainkan sebuah latino spin-off dengan tajuk The Marked Ones. Film ini sendiri sejatinya akan dirilis pada Oktober 2013 namun diundur sampai Januari 2014 sehingga menciptakan rehat setahun bagi franchise ini. Apakah pengunduran ini merupakan strategi supaya penonton tidak bosan dengan kisahnya yang mulai loyo atau murni karena faktor teknis? Saya tidak tahu namun harus diakui bahwa Paranormal Activity sudah mulai kehilangan greget horor dan ceritanya sendiri sudah mulai melebar kemana-mana. Paranormal Activity 4 sendiri bagi saya merupakan yang terburuk setelah sebelumnya mengalami peningkatan signifikan pada Paranormal Activity 3 yang cukup kreatif dan menyeramkan. Disutradarai dan ditulis naskahnya oleh
Christopher B. Landon The Marked Ones seperti yang dijanjikan bakal membawa kita ke lokasi yang berbeda yakni di Oxnard, California yang merupakan tempat bermukimnya para Hispanik (film ini sendiri awalnya bertajuk The Oxnard Tape). Karakter utamanya kali ini adalah Jesse (Andrew Jacobs), seorang remaja yang baru saja lulus dari SMA dan mendapatkan sebuah kamera baru yang tentunya akan ia bawa kemana-mana dan merekam berbagai macam kejadian supranatural yang terjadi.
Bersama sahabatnya Hector (Jorge Diaz), Jesse tertarik untuk menyelidiki apartemen milik tetangganya Anna, seorang wanita misterius yang tinggal tepat dibawah apartemennya. Warga sekitar menyebut Anna sebagai seorang penyihir. Setelah sedikit konfrontasi kecil dengan Anna dan kemunculan misterius teman mereka Oscar (Carlos Pratts) disana, Jesse dan Hector dikejutkan dengan tewasnya Anna. Bukannya menjauh setelah kejadian tersebut, Jesse dan Hector justru semakin penasaran dan nekat memasuki apartemen Anna yang sudah disegel oleh polisi. Disanalah mereka mulai menemukan berbagai kejadian mengerikan yang berujung pada munculnya sebuah tanda gigitan misterius di tangan Jesse. Dibalik segala sajian horornya pertanyaan yang paling banyak muncul tentu saja apa kaitan The Marked Ones dengan keseluruhan kisah dari franchise Paranormal Activity? Seperti "penyakit" yang selalu muncul dalam film Paranormal Activity, The Marked Ones sendiri tidak akan terlalu banyak mengungkap misteri yang terjalin dalam keseluruhan universe Paranormal Activity. Namun daripada disebut spin-off, film ini lebih mirip sekuel yang menggabungkan berbagai unsur yang ada dalam film-film sebelumnya.
Kita akan bertemu dengan beberapa hal mulai dari tempat sampai karakter yang sudah pernah muncul dalam film-film sebelumnya. Akan ada sosok Ali Rey (Paranormal Activity 2), Katie dan Kristy muda (Paranormal Activity 3), rumah tempat Lois di film ketiga, serta tentu saja Katie dewasa yang selalu muncul dalam tiap film Paranormal Activity. Namun diluar segala hal itu saya tetap merasa hanya secuil saja misteri yang diungkap dalam film ini. Jika diibaratkan ada 100 misteri dalam keseluruhan franchise ini, maka tidak sampai 10% yang diungkap dalam tiap filmnya, bahkan tidak menutup kemungkinan menambah misteri baru. Tentu saja hal ini dilakukan untuk memperpanjang umur Paranormal Activity supaya ceritanya bisa terus dikembangkan, diperluas dan tentunya mendatangkan lebih banyak pundi-pundi uang. The Marked Ones secara keseluruhan hanya sedikit mengungkap tentang organisasi penyihir yang jauh lebih luas dari yang diduga pada awalnya dan memberi sentuhan time travel yang sedikit menjelaskan kemunculan sosok-sosok penyihir wanita dalam tiap filmnya. Tapi secara keseluruhan tidak memberikan jawaban baru yang memuaskan pada keseluruhan misterinya. Tentu saja hal ini mengecewakan bagi saya yang berharap akan mendapat koneksi ataupun jawaban yang lebih memuaskan dari sekedar memasukkan karakter atau lokasi yang pernah muncul di film-film sebelumnya.
Namun pertanyaan yang lebih penting lagi apakah Paranormal Activity: The Marked Ones bisa tampil menarik dan menyeramkan? Film ketiganya bisa memuaskan karena berbagai kreatifitas pemanfaatan kamera yang dikombinasikan dengan momen supranatural yang juga menarik, orisinal serta tentunya mengerikan. Marked Ones jujur saja terlihat menarik dengan menggunakan tema latino yang berarti seharusnya akan menampilkan lokasi yang berbeda dan tentunya perantara menghantarkan teror yang juga berbeda. Jujur teaser yang muncul di post-credit scene dari film keempatnya cukup menarik dengan ber-setting di sebuah toko yang memiliki banyak barang berbau supranatural khas Amerika Selatan. Namun apa yang tersaji dalam film ini malah mengecewakan. Penggunaan tema "latino" menjadi percuma karena baik dari lokasi sampai teknik menghantarkan terornya terasa basi dan sudah pernah dipakai sebelumnya. Mungkin harusnya film ini mengambil contoh dari film "tidak resmi" berjudul Paranormal Activity 2: Tokyo Night yang sukses memberikan nafas baru berkat pemanfaatan maksimal dari lokasi rumah Jepang yang memang mengerikan tersebut. Namun yang saya jumpai di film ini malah papan ouija berwarna-warni.
Untungnya film ini tidak memakai pendekatan plot seperti film-film sebelumnya. Paranormal Activity memang terkenal memulai semuanya dengan sangat lambat bahkan cenderung membosankan diawal sebelum akhirnya muncul tulisan "Day 1" yang menjadi pertanda teror segera dimulai, itupun secara bertahap dan perlahan. The Marked Ones tidak perlu menunggu tulisan day 1 muncul untuk memulai terornya. Film ini punya tempo yang jauh lebih cepat dan teror serta misteri yang dimulai lebih awal sehingga tidak terasa membosankan diawalnya. Tapi meski memiliki tempo yang lebih cepat bukan berarti The Marked Ones tampil lebih mengerikan. Berbagai jump scare yang dipakai terasa basi dan tidak lagi terlalu mengagetkan apalagi menyeramkan. Atmosfernya sendiri terkesan kurang creepy. Bahkan di pertengahan film ini malah mengingatkan saya pada Chronicle. Kisah tentang remaja yang mendadak memiliki kekuatan super itu sebenarnya berpotensi membuat film ini lebih menarik lagi. Bayangkan jika semua kekuatan tersebut berujung pada perbuatan mengerikan yang dilakukan olehnya pada orang-orang di sekitarnya.
Saya juga menyayangkan kurangnya inovasi dalam penggunaan kameranya dimana film ini hanya mengambil sudut pandang satu kamera plus sebuah GoPro. Bandingkan dengan penggunaan kamera kipas angin di film ketiga atau bahkan kinnect di film keempatnya yang buruk itu. Klimaks yang tersaji pun kurang mencekam meski jika dibandingkan dengan film keempatnya apa yang dipunyai The Marked Ones masih jauh lebih menarik untuk dinikmati. Saya sendiri sempat berharap akan ada pertempuran seru antara gangster latino melawan para penyihir wanita gila di klimaksnya. Tentu saja hal itu tidak terjadi sesuai dengan ekspektasi saya. Secara keseluruhan Paranormal Activity: The Marked Ones masih terasa sebagai usaha untuk memanjang-manjangkan umur franchise ini dengan cara yang agak dipaksakan. Menyia-nyiakan tema latino yang diusung, saya akui kemunculan berbagai aspek dari film-film sebelumnya cukup menyegarkan namun tingkat keseramannya jelas jauh dari kata menyeramkan. Meski lagi-lagi jika dibandingkan dengan film keempat film ini masih jauh lebih menyenangkan untuk ditonton.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar