IMAGINE THAT (2009)
Eddie Murphy udah mulai kehilangan tajinya. Kita semua sadar akan hal itu. kesampingkan franchise Shrek karena Eddie hanya jadi pengisi suara disitu. FIlm-filmnya gak cuma dapet kritik buruk tapi juga pendapatannya buruk. Eddie udah berkali kali dapet nominasi Razzie bahkan dinobatkan jadi aktor terburuk dekade ini. Untuk tahun ini sekali lagi dia dapet nominasi Razzie melalui Imagine That sebagai aktor terburuk. Apa Eddie emang sudah habis?
Evan Danielson (Eddie Murphy) adalah seorang pria biasa yang sangat doyan bekerja. Dan kini karirnya tengah dipertaruhkan karena ia dapet saingan dalam memperebutkan posisi di perusahaan yang lebih tinggi Johnny Whitefeather (Thomas Hadden Church). Dan sialnya Johnny lebih punya kans buat terpilih karena metode presentasinya yang jauh lebih menarik dari milik Evan. Disaat stress karena kerjaan Evan malah dapet beban lain. Harus mengurus putrinya Olivia (Yara Shahidi) yang gak terlalu dekat sama dia selama ini. Olivia sendiri punya kebiasaan aneh yaitu berbicara dengan teman khayalannya melalui sebuah "selimut ajaib" sebagai perantara. Selimut itu bernama Goo Gaa. Gak disangka selimut & teman-teman khayalan olivia malah mampu membantu naiknya karir Evan. Evan yang pada awalnya gak eprcaya lambat laun dibuat kagum & percaya akan keeksisan & kesaktian teman khayalan sang anak walopun mereka kasat mata. Dan dimulailah "kerja sama" Evan dengan selimut Goo Gaa untuk mengejar karir yang lebih tinggi bagi Evan.
Sebelum ngomongin film ini atau Eddie Murphy saya mau "berbela sungkawa" atas kesialan Thomas Hadden Church. Gimana enggak? Dalam setahun 2 filmnya (All About Steve & Imagine That) jadi nominasi razzie untuk film terburuk. Untuk akting dia di kedua film ini si gak buruk. Mungkin dia harus lebih cermat menerima kerjaan. Back to the movie. Film komedi keluarga seperti ini jelas plotnya sangat mudah ditebak & endingnya seringkali dipaksakan happy ending dengan cara apapun entah itu masuk akal atau gak, entah itu bagus ato buruk.
Dan film ini masuk kategori kurang masuk akal & buruk. Ayolah, emang seorang ayah butuh meluangkan waktu buat sang anak, tapi sampe meninggalkan meeting yang menentukan karirnya? Akting Eddie sendiri gak buruk amat. Dibandingin dengan "Adventure of Pluto Nash" aktingnya lebih baik disini. Cuma yah, emang terkesan cukup lebay di beberapa adegan. Hal itu emang jadi ciri Eddie yang sayangnya merupakan ciri yang buruk. Tapi sesungguhnya film ini sedikit bisa memulihkan reputasi Eddie Murphy sebagai komedian yang "lumayan lucu"
OVERALL: Apa film ini spesial? Tidak. Apa film ini lucu? Sedikit. Apa film ini hancur? Gak terlalu juga sih. Mungkin film ini hanya pertanda Eddie harus memperbaharui kelucuan aktingnya.
RATING:
Evan Danielson (Eddie Murphy) adalah seorang pria biasa yang sangat doyan bekerja. Dan kini karirnya tengah dipertaruhkan karena ia dapet saingan dalam memperebutkan posisi di perusahaan yang lebih tinggi Johnny Whitefeather (Thomas Hadden Church). Dan sialnya Johnny lebih punya kans buat terpilih karena metode presentasinya yang jauh lebih menarik dari milik Evan. Disaat stress karena kerjaan Evan malah dapet beban lain. Harus mengurus putrinya Olivia (Yara Shahidi) yang gak terlalu dekat sama dia selama ini. Olivia sendiri punya kebiasaan aneh yaitu berbicara dengan teman khayalannya melalui sebuah "selimut ajaib" sebagai perantara. Selimut itu bernama Goo Gaa. Gak disangka selimut & teman-teman khayalan olivia malah mampu membantu naiknya karir Evan. Evan yang pada awalnya gak eprcaya lambat laun dibuat kagum & percaya akan keeksisan & kesaktian teman khayalan sang anak walopun mereka kasat mata. Dan dimulailah "kerja sama" Evan dengan selimut Goo Gaa untuk mengejar karir yang lebih tinggi bagi Evan.
Sebelum ngomongin film ini atau Eddie Murphy saya mau "berbela sungkawa" atas kesialan Thomas Hadden Church. Gimana enggak? Dalam setahun 2 filmnya (All About Steve & Imagine That) jadi nominasi razzie untuk film terburuk. Untuk akting dia di kedua film ini si gak buruk. Mungkin dia harus lebih cermat menerima kerjaan. Back to the movie. Film komedi keluarga seperti ini jelas plotnya sangat mudah ditebak & endingnya seringkali dipaksakan happy ending dengan cara apapun entah itu masuk akal atau gak, entah itu bagus ato buruk.
Dan film ini masuk kategori kurang masuk akal & buruk. Ayolah, emang seorang ayah butuh meluangkan waktu buat sang anak, tapi sampe meninggalkan meeting yang menentukan karirnya? Akting Eddie sendiri gak buruk amat. Dibandingin dengan "Adventure of Pluto Nash" aktingnya lebih baik disini. Cuma yah, emang terkesan cukup lebay di beberapa adegan. Hal itu emang jadi ciri Eddie yang sayangnya merupakan ciri yang buruk. Tapi sesungguhnya film ini sedikit bisa memulihkan reputasi Eddie Murphy sebagai komedian yang "lumayan lucu"
OVERALL: Apa film ini spesial? Tidak. Apa film ini lucu? Sedikit. Apa film ini hancur? Gak terlalu juga sih. Mungkin film ini hanya pertanda Eddie harus memperbaharui kelucuan aktingnya.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar