IMBLOG'S PICKS: INDONESIAN FILMS
Sekali lagi Indonesian Movie Bloggers atau disingkat "IMBlog" membuat sebuah even. Setelah sebelumnya mengadakan awards untuk film-film terbaik 2010, kali ini para anggota IMBlog mengadakan sebuah polling atau vote mengenai 20 film Indonesia terbaik yang dirilis dalam jangka waktu tahun 2000-2009. Awalnya terkumpul 50 besar judul film yang akhirnya diseleksi lagi menjadi 20 besar. Tidak perlu panjang lebar ini dia 20 film terbaik Indonesia (2000-2009) versi Indonesian Movie Bloggers:
Sebuah film yang kaya akan nilai moral dan kebangsaan namun berhasil dikemas dengan sangat ringan dan menghibur oleh Deddy Mizwar.
Penuh dengan quote – quote yang bisa inspiratif, sekaligus membuat sebal karena kadang terkesan layaknya pameran quote. Namun, keberanian mengangkat sesuatu yang sensitive pantas dihargai (Curhatsinema)
Sebuah komedi dewasa yang disajikan dengan cukup berani namun tidak vulgar. Leluconnya cukup berhasil memancing tawa tanpa harus tampil murahan. (Curhatsinema)
Sebelum menonton film ini, Singin in the Rain adalah musikal favorit saya. Tapi filmaker dalam negeri sendiri membuat saya kagum dengan musikal kontemporer ini. Salah film musikal terbaik yg pernah dibuat (Tulisanku Tentang Film)
film yang sangat susah gw temuin dan beruntung gw bisa menontonnya dalam sebuah bedah film. Satu kata yang muncul setelah menonton film ini..”brilian”. Babi Buta Yang Ingin Terbang sukses menyentil isu diskriminasi agama dan ras di negara ini. I Love It (Let's Shake Hand)
Sebuah film yang sangat teatrikal dan jenius dari seorang Garin Nugroho. Sebuah kebanggaan juga melihat film Indonesia mendapat nilai 100% di situs Rotten Tomatoes
Sebuah road movie plus coming of age drama hebat yang disepanjang film hanya diisi dengan pemilihan dialog-dialog asyik dan jujur dari kedua karakter utamanya yang berchemistry kuat (Movienthusiast)
Film yang indah dengan cerita sederhana yang diceritakan dengan sopan dan santun tanpa mengabaikan unsur emosional. Sekali lagi, film yang indah (Ajirenji)
Selalu saja ada magnet yang kuat ketika menikmati karya-karya Garin Nugroho, karena beliau tak hanya ingin menelanjangi buruk rupa dari kehidupan manusia namun juga menyertakan kultur dan tradisi kedalam plotnya. Under The Tree berjalan sesuai dengan ritmenya kehidupan pelik manusia. Garin menyuntikkannya dengan aroma budaya Bali nan kental serta salah satu filosofinya tentang pohon itu sendiri. Langkanya lagi intisari kisah Pandawa, Kurawa hingga (delupher)
Film untuk perempuan Indonesia. Sutradara, produser, pemain, penulis naskah dan editor, semua dilakukan filmaker perempuan Indonesia, menjadi salah satu film terbaik pembuka lembaran cinema indonesia 2000-an (SayaCeritaFilm)
Ritual khas Indonesia yang disajikan dengan sangat menyeramkan, nyata sekaligus mistis (Database Film)
Sebuah drama subtil tentang hubungan ayah-anak. Mengharukan tanpa harus cengeng (SayaCeritaFilm)
Apakah selama ini kita mengerti bagaimana film sampai bisa kita tonton di Bioskop?. Bagaimana tipe – tipe penonton bioskop? Detailnya ditampilkan dengan gaya classic-contemporer menarik. Penonton film wajib menonton film ini (Tulisanku Tentang Film)
Meski dengan twist yang pasaran, namun Joko Anwar membuat film ini begitu berkelas. Sekali lagi dia menciptakan set-set negeri tak bernama, namun menyimpan segudang misteri. Pada nyatanya hanyalah imajinasi. Plot-plot yang menawarkan ketegangan dan art-direction yang tak terkalahkan diantara film-film horror Indonesia lainnya (delupher)
Film noir yang berani bermain-main dgn ide-ide mistis lokal. Perpaduan yang cantik (SayaCeritaFilm)
Hangat dan bersahaja dalam balutan cerita yang menarik dan kemasan yang cantik. Aktor-aktor ciliknya juara! (Ajirenji)
Jarang sekali film nasional yang mengulik sisi terdalam dari jiwa manusia. Ketika sineas lain asyik dengan dunia hura hura, mereka yang terlibat di balik film ini sibuk menyelami dunia sunyi anak manusia. Hasilnya? Filmnya tampil lebih gelap dan menakutkan ketimbang film horror yang setannya begitu banci kamera (Curhatsinema)
Omnibus hebat dari sutradara wanita hebat untuk wanita Indoneisa. Mengangkat isu poligami tanpa terlihatg menggurui penontonnya, dan dikemas dengan cara yang menarik dan menghibur plus dukungan ensemble cast prima (Movienthusiast)
A Happy picture about unhappy people. Arisan! hadir sebagai komedi yang menyentil bagi Ibu-ibu sosialita kota-kota metropolitan sana. Komedinya pun Fresh dan juga satir. Sekilas, saat sedang Arisan! Ibu-ibu ini terlihat begitu Happy, padahal ada segudang problematika hidup yang ada dibaliknya (CurlyBandidas)
Teen-flick pun ternyata bisa berperan sebagai sebuah studi sosiologis yang komprehensif. Penuh dgn adegan-adegan memorable dan lagu-lagu yang bagus (SayaCeritaFilm)
Ikut bangga menjadi generasi hadirnya film ini. Salut dengan kesempurnaan penggarapan film yang sukses kualitas dan kuantitas. Para bintang yg memulai debut difilm ini masih menjadi bintang-bintang film indonesia hingga saat ini (Tulisanku Tentang Film)
Ini adalah romansa remaja Indoneisa terbaik di era millenium, bahkan sepanjang masa, selalu tidak pernah bosan ditonton berulang kali (Movienthusiast)
Persahabatan lima remaja putri yang inspiratif disertai dengan cinta yang realistis penuh konflik, chemistry luar biasa antara Dian dan Nicholas (Database Film)
Pecahkan saja gelasnya biar ramai” mendegar sajak dari puisi AKu Chairil Anwar ini pasti langsung teringat sama film ini. Ada Apa Dengan CInta? adalah film remaja cinta terbaik dan belum ada yang menumbangkan dari top chart teenlit Indonesian Movie sampai sekarang (Let's Shake Hand)
Masih merupakan film remaja terbaik sejak kebangkitan film Indonesia. Ditonton beberapa kalipun rasanya tidak membosankan. Inilah keunggulan film ini dibandingkan film Indonesia kebanyakan. Ceritanya mungkin tidaklah istimewa, namun semua lini dari film ini digarap dengan apik. Film ini juga sukses mencetak bintang dengan bakat besar seperti Dian Sastro dan Nicholas Saputra. Soundtracknya pasti bakal melekat di kuping sepanjang masa (Curhatsinema)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar