TABLOID (2011)

Tidak ada komentar
Tahun 1977 muncul kasus yang cukup menggemparkan di Inggris yaitu sebuah kasus penculikan terhadap seorang penganut mormon yang mana kasus tersebut dikenal dengan sebutan "Mormon sex in chains case". Kasus itu sendiri sempat menjadi perbincangan terjadi persaingan antara beberapa tabloid khususnya "Dayly Mirror" dan "Daily Express". Jujur saya sendiri belum pernah mendengar kasus tersebut sebelum menonton film garapan Errol Morris ini. Singkat kasusnya kurang lebih adalah diawali pertemuan antara Joyce McKinney yang merupakan mantan Miss Wyoming dengan seorang pria bernama Kirk Anderson yang merupakan seorang penganut ajaran mormon. Keduanya lalu saling jatuh cinta dan sudah merencanakan pernikahan. Tapi tiba-tiba Kirk menghilang entah kemana. Merasa sangat kehilangan sang pujaan hati, Joyce memutuskan melakukan berbagai tindakan yang boleh dibilang cukup ekstrim.

Joyce awalnya menyewa jasa beberapa orang yang bisa disebut sebagai agen rahasia untuk melacak keberadaan Kirk. Lalu diketahui dia sekarang berada di Inggris dan tinggal sebagai salah seorang mormon missionairy. Joyce kemudian melakukan tindakan yang lebih ekstrim lagi dimana dia memutuskan untuk terbang ke Inggris bersama temannya bernama Keith dan seorang pilot sewaan dan juga seorang bodyguard. Mereka lalu memulai pencarian terhadap Kirk yang nantinya akan berujung pada sebuah kasus kontroversial dimana Kirk dinyatakan menghilang dan diculik oleh Joyce lalu kemudian diikat ke tempat tidur dan diperkosa oleh Joyce. Tapi menurut Joyce pemerkosaan sama sekali tidak terjadai karena menurutnya mereka berdua justru menjalani malam yang indah dan penuh akan cinta. Film ini mencoba menelusuri berbagai sumber termasuk Joyce dan beberapa media massa dan orang-orang yang terlibat dalam kasus itu untuk menarik fakta yang ada ke permukaan.
Harus diakui banyak film dokumenter yang dibuat secara lebih baik dari film ini misalnya Inside Job yang dengan luar biasa mampu menelusuri fakta-fakta sampai begitu detail dan menarik berbagai macam fakta yang awalnya tidak diketahui publik. Tapi harus diakui juga sangat jarang film dokumenter yang mampu dikemas semenarik film ini. Mungkin Tabloid tidak sampai bisa menyimpulkan bagaimana fakta yang sesungguhnya dan masih meninggalkan berbagai pertanyaan untuk penontonnya. Film ini juga tidak menelusuri fakta dengan sangat dalam meskipun narasumber yang ada cukup mewakili ddan meyakinkan. Tapi pada dasarnya film ini sudah punya dasar cerita yang kuat. Kasus yang dipakai sebagai dasar dalam film ini boleh dibilang sebagai salah satu cerita paling sinting yang pernah ada atau setidaknya yang pernah saya dengar.
Segala tindakan yang dilakukan oleh Joyce memang seringkali terasa gila dan diluar akal sehat. Dia mengaku melakukan usaha penyelamatan untuk membawa Kirk keluar dari mormon dan dia melakukannya dengan menodongkan senjata api? Lalu dia mengaku membaca Alkitab dan menemukan fakta yang menginspirasinya untuk mengikat Kirk di tempat tidur dan berhubungan seks dengannya? Dan itu semua baru segelintir saja dari begitu banyak fakta mencengangkan yang ada hingga akhir film. Saya sendiri tidak bisa menyimpulkan siapa yang jujur dan siapa yang berbohong. Ada kemungkinana juga semua pihak berkata jujur mengenai apa yang mereka tahu tapi bisa saja apa yang mereka tahu tersebut bukanlah hal yang sesungguhnya terjadi. Pengemasan terhadap film ini membawa nuansa yang berbeda dibandingkan film dokumenter lain dimana film ini tidak hanya mengungkap satu demi satu fakta tapi juga ikut menggiring penontonnya supaya fokus terhadap kisah yang disampaikan. Saya sendiri merasakan seperti menonton film thriller daripada dokumenter.

Errol Morris memang seorang pencerita yang hebat. Dia sanggup mengemas film ini jadi sebuah kisah yang akan terus membuat penontonnya fokus menantikan apa yang berikutnya terjadi, fakta gila apalagi yang akan terungkap khususnya bagi penonton yang belum pernah mendengar kasus ini sebelumnya seperti saya. Begitu banyak twist yang muncul seiring dengan makin terungkapnya fakta-fakta lain. Penambahan berbagai ilustrasi adegan yang unik juga seringkali ikut membangun mood penonton karena berbagai ilustrasi tersebut seringkali mampu memancing sedikit tawa karena penggambarannya yang tidak kalah unik dengan apa yang sedang diceritakan. Selain itu tokoh Joyce juga menarik untuk ditelisik lebih dalam. Terkadang dia terliaht seperti orang dengan gangguan psikologis tapi belum tentu juga dia berbohong. Yang jelas dia adalah seorang wanita eksentrik yang tidak segan melakukan tindakan-tindakan absurd diluar nalar.

Kasus yang sinting, pengemasan yang sangat unik dan menarik serta tokoh sorotan utama yang juga tidak kalah unik menjadi suatu perpaduan lengkap yang cukup membuat Tabloid jadi film dokumenter favorit saya tahun ini. Pada akhirnya di akhir film kita akan diberi 2 opsi. Jika kita percaya pada cerita versi Joyce maka kita akan sangat bersimpatik pada nasibnya kini. Tapi jika kita percaya pada cerita yang berlawanan dengannya kita akan menganggap dia kini adalah wanita tua yang aneh dan memang pantas menerima akibat dari segala perbuatannya.


Tidak ada komentar :

Comment Page: