RISE OF THE PLANET OF THE APES (2011)
Sungguh, apakah kita masih perlu disuguhi sebuah reboot film yang pastinya alasan utama dibuatnya hanya untuk memperpanjang nafas franchise yang di-reboot karena masih punya potensi menghasilkan ratusan juta dollar? Mungkin sebuah langkah yang tidak kreatif, tapi ironisnya dalam beberapa tahun terakhir muncul banyak sekali reboot yang tidak hanya sukses secara finansial tapi kualitasnya juga bagus. Sebut saja "Batman Begins", "Casino Royale", sampai "Star Trek" yang dengan kesuksesannya sanggup meneruskan nafas franchise yang terlihat sudah hampir mati menjadi hidup kembali bahkan lebih segar. Bahkan "X-Men: First Class" juga bisa dibilang sebagai reboot secara halus. Sampai akhirnya kita tiba pada reboot dari franchise "Planet of the Apes" yang sebenarnya 10 tahun yang lalu sudah dibuat remake-nya oleh Tim Burton tapi secara kualitas mengecewakan.
Film ini berkisah mengenai masa dimana Bumi belum dikuasai oleh para kera. Saat itu Will Rodman (James Franco) sedang berusaha mengembangkan sebuah obat yang diharapkan dapat menyembuhkan penyakit alzheimer yang diderita oleh sang ayah. Ekseprimen yang dia lakukan kepada seekor simpanse malah berujung kacau saat simpanse betina tersebut mengamuk. Tanpa sepengetahuan orang lain, Will membawa pulang anak simpanse tersebut yang akhirnya dia rawat dan diberi nama Caesar (Andy Serkis). Ternyata Caesar juga membawa gen dari sang induk yang sudah terpengaruh obat buatan Will. Hal tersebut membuat Caesar jadi sangat cerdas jauh melebihi simpanse pada umumnya. Evolusi yang dialami Caesar inilah yang nantinya akan menjadi awal dari sebuah revolusi yang akan terjadi di Bumi.
Sulit bagi saya tidak menyukai film ini walaupun tidak ada unsur yang mengejutkan ataupun sebuah twist yang "heboh". Saya sangat menyukai jalinan cerita padat yang diberikan oleh film ini. Tidak ada momen nodding off yang sampai membuat film ini membosankan. Jikapun ada kalanya tensi mereda, tapi selalu saja ada hal yang membuat saya tetap betah menatap layar. Hal tersebut sebagian besar disebabkan oleh gerombolan kera yang benar-benar menjadi bintang utama film ini khususnya Caesar yang diperankan Andy Serkis dengan begitu luar biasa. Kera-kera di film ini benar-benar digambarkan tidak hanya lebih cerdas setelah mendapat obat tersebut tapi juga terasa lebih manusia daripada manusia di film ini sendiri. Disaat para manusia diperlihatkan begitu kejam, para kera justru terlihat tidak kejam dan hanya ingin memperoleh kebebasan mereka. Sebuah sindiran akan sifat manusia yang mulai menjadi seperti binatang.
Ngomong-ngomong soal Andy Serkis, dia bermain sangat baik di film ini. Jauh lebih baik dan menarik dibandingkan James Franco sekalipun yang seolah bermain disini hanya sebagai daya tarik karena pamornya sedang melambung. Padahal akting Franco juga lumayan, tapi Serkis mencuri semua perhatian disini. Dia berhasil menghidupkan sosok Caesar yang punya perasaan. Ada beberapa adegan yang menunjukkan close up kearah Caesar dan kita bisa melihat ekspresi kesedihan mendalam dan kemarahan yang meledak luar biasa yang diperlihatkan Serkis. Banyak yang bilan sudah waktunya Oscar diberikan bagi para aktor yang bermain dengan motion capture seperti Serkis. Menurut saya belum waktunya, tapi dimasa depan nanti sudah sepantasnya Serkis mendapat mungkin penghargaan spesial atas jasanya pada bidang yang satu ini setelah sebelumnya bermain sebagai Gollum dan King Kong.
Kembali ke segi cerita, "Rise of the Planet of the Apes" benar-benar memberikan pada kita sebuah penjelasan atas bagaimana bisa Bumi ini pada awalnya bisa jatuh ketangan para kera dan mengapa populasi manusia bisa mengalami penyusutan dengan begitu drastis. Semua penjelasan itu ditampilkan dengan begitu mengalir baik sehingga saat film selesai (bagi yang belum nonton "Conquest of the Planet of the Apes) akan berujar "Oh, terrnyata begitu toh awalnya." Tapi tetap saja saya paling mencintai para kera di film ini. Adegan paling mendebarkan dan luar biasa tentunya pertempuran pasukan kera tersebut melawan manusia di Golden Gate yang ditampilkan begitu seru. Adegan itulah yang pada akhirnya menggiring kita pada sebuah ending yang memperlihatkan bahwa segala kekacauan yang terjadi sepanjang film ini jika ditelaah sebenarnya adalah murni kesalahan manusia dan para kera hanya menginginkan satu hal yaitu "KEBEBASAN".
Keserakahan manusia memang yang akhirnya akan menggiring mereka pada kehancuran suatu saat nanti apabila film ini dibuatkan sekuelnya. Hal itu sangat besar kemungkinan terjadi (sekuel) karena film ini tidak hanya sukses secara koemrsil tapi juga secara kualitas. Salah satu yang terbaik di tahun 2011. Oya, di film ini juga ada sebuah "penghormatan" kecil terhadap ending film original "Planet of the Apes" yang rilis tahun 1968.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar