TENDANGAN DARI LANGIT (2011)

Tidak ada komentar
Saat pertama kali mendengar kabar film ini rilis saya hanya memandang sebelah mata karena melihat bahwa film ini dibintangi oleh Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan. "Ah, paling aji mumpung manfaatin dua pemain naturalisasi yang lagi tenar itu", begitu pikir saya. Tapi saat tahu bahwa sutradaranya adalah Hanung Bramantyo yang tahun lalu membuat "Sang Pencerah" yang luar biasa serta "?" yang sampai saat ini masih masuk 10 film terbaik 2011 versi saya, rasa penasaran mulai tumbuh. Apa film ini bisa jadi sesukses "Garuda di Dadaku" yang rilis 2 tahun lalu?

Wahyu (Yosie Kristanto) merupakan pemain sepak bola muda paling berbakat di Desa Langitan yang terletak di lereng Gunung Bromo. Disana Wahyu bermain dalam sebuah tim yang berkompetisi dalam turnamen sepak bola Kabupaten dibawah bimbingan pamannya, Hasan (Agus Kuncoro). Dengan Wahyu didalamnya, tim tersebut sukses selalu memenangi pertandingan. Sayangnya, walaupun sangat berbakat, ayah Wahyu (Sujiwo Tejo) sangat tidak menyetujui Wahyu berkecimpung didunia tersebut karena menurutnya hidup dari sepak bola tidak bisa dibanggakan. Tapi Wahyu tetap bersikeras bermain untuk membuktikan bahwa ayahnya salah dan tentunya mengejar mimpinya untuk bisa bermain di Persema bersama Bachdim dan Kim Kurniawan.

Dengan membaca premis tersebut saja sudah bisa diketahui bahwa film ini jalan ceritanya tidaklah spesial. Tetap berpegang teguh dalam pakem "from zero to hero" dan masih disekitar seorang bocah mengejar mimpi didunia sepak bola walaupun mendapat tentangan dari orang disekitarnya. Sebuah kisah yang tidak jauh beda dari "Garuda di Dadaku". Tapi walaupun ceritanya hingga endingnya standar, "Tendangan Dari Langit" dikemas dengan baik sehingga tidak terasa membosankan. Bisa dibilang film ini adalah versi yang "lebih dewasa" dari "Garuda di Dadaku" ditinjau dari segi cerita, konflik, dan berbagai macam dialog yang tertuang. Yang paling spesial adalah pengemasan adegan pertandingan sepak bola yang begitu baik dan real, sebuah hal yang jarang saya temui di film sepak bola baik dalam maupun laur negeri.

Film ini juga dibalut kisah percintaan Wahyu dengan Indah (Maudy Ayunda) yang disajikan tidak berlebihan dan boleh dibilang lumayan manis. Yosie Kristanton sedniri tampil baik sebagai Wahyu baik didalam maupun diluar lapangan. Tapi sosok terbaik film ini jelas ada pada Sujiwo Tejo. Saking bagusnya dia berakting, seorang Agus Kuncoro yang sebenarnya berakting bagus disini terlihat tidak ada apa-apanya saat ahrus berbagi scene dengannya. Bagaimana dengan Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan? Yah, setidaknya mereka cukup sering nampang di layar pada paruh akhir dan tidak terkesan seperti cameo yang numpang lewat.

Secara keseluruhan "Tendangan Dari Langit" jelas adalah sebuah film yang menghibur walaupun dari segi cerita biasa saja. Mungkin jika tidak ada "Garuda di Dadaku" film ini akan sukses menjadi pemantik semangat yang luar biasa bagi orang-orang yang bercita-cita meraih mimpi didunia sepak bola. Tapi sekali lagi film ini termasuk karya yang menyegarkan dan berhasil dalam menghibur.

RATING:

Tidak ada komentar :

Comment Page: