ADDRESS UNKNOWN (2001)
Address Unknown merupakan satu lagi bukti "persahabatan" antara Kim Ki-duk dengan Venice Film Festival. Walaupun filmnya lagi-lagi tidak terlalu laris di Korea, namun Address Unknown berhasil menjadi film pembuka bagi festival tersebut sekaligus termasuk dalam jajaran nominator Golden Lion mengulangi raihan Kim sebelumnya dalam The Isle. Cerita yang dituangkan oleh Kim dalam film ini merupakan sebuah kisah yang diinspirasi oleh pengalaman hidupnya sendiri dan juga kisah hidup orang-orang di sekitarnya. Seperti film-film lain yang dirilis oleh Kim Ki-duk diawal karirnya, Address Unknown pun mempunyai banyak konten kekerasan yang begitu terasa disturbing serta atmosfer kelam yang lebih cenderung kearah brutal dan shocking daripada meditative seperti yang nampak pada film-filmnya belakangan ini. Film ini pun kembali menampilkan sosok Cho Jae-hyun yang merupakan aktor langganan Kim Ki-duk, walaupun disini Jae-hyun bukanlah menjadi tokoh utama. Tokoh utama yang menjadi fokus cerita film ini bukan hanya satu orang maupun sepasang kekasih seperti yang biasa muncul di film-film Kim, melainkah beberapa karakter yang sebenarnya saling terhubung satu sama lain. Address Unknown adalah sebuah kisah orang-orang dengan problema psikologis yang tinggal di sekitar pangkalan militer Amerika Serikat.
Eun-ook (Park Min-jung) adalah seorang gadis yang memiliki kecacatan pada sebelah matanya akibat kecelakaan yang terjadi pada saat ia dan kakaknya bermain di masa kecil dulu. Kondisinya tersebut membuat Eun-ook menutup diri pada orang-orang di sekitarnya termasuk Ji-heum (Kim Young-min) yang terobsesi pada Eun-ook. Meski Ji-heum terus berusaha memikat Eun-ook, tapi sang gadis terus menutup dirinya dan malah lebih memilih melampiaskan hasrat seksualnya dengan anjing kecil yang ia pelihara. Ji-heum sendiri merupakan seseorang yang pendiam dan penyendiri. Kepribadiannya tersebut membuatnya sering dijadikan bahan bulan-bulanan oleh teman-teman sebayanya. Untungnya ada Chang-guk (Yang Dong-kun), seorang pria blasteran yang selalu membela Ji-heum saat ia tengah di-bully. Chang-guk sendiri tinggal bersama ibunya (Bang Eun-jin) di sebuah bus bekas milik militer Amerika. Hubungan mereka berdua tidak terlalu baik dimana Chang-guk sering memukuli sang ibu, dimana hal tersebut sering memancing kemarahan Dog-Eyes (Cho Jae-hyeon), seorang jagal anjing tempat Chang-guk bekerja yang juga merupakan "kekasih" dari sang ibu. Tiap kali Chang-guk memukul ibunya, Dog-Eyes akan balas menghajar Chang-guk. Disisi lain, ibu Chang-guk hingga saat ini masih berharap sang suami yang merupakan anggota militer Amerika dan tengah bertugas di Amerika akan membalas surat-suratnya yang selama ini selalu kembali akibat alamatnya yang tidak diketahui.
Apalagi yang bisa saya katakan selain pernyataan bahwa Kim Ki-duk adalah yang terbaik jika berkaitan dengan menulis kisah mengenai karakter-karakter dengan mental yang tersiksa. Seperti biasa, dampak yang terjadi dari problema mereka tidak akan biasa saja. Dalam dunia Kim Ki-duk, sebuah konflik batin seorang karakternya bisa berdampak pada tindakan paling ekstrim yang tidak pernah terbayangkan bakal terjadi dalam dunia nyata. Tapi Address Unknown jelas terasa jauh lebih menyakitkan daripada mayoritas film Kim yang lain. Hal itu disebabkan karena karakter bermasalah yang menjadi sorotan dalam film ini bukan hanya satu atau dua orang saja seperti dalam kisah-kisah Kim lainnya. Semua karakternya tengah tersiksa psikisnya, semuanya menjadi fokus cerita dan yang lebih "parah" mereka semua saling berkaitan satu sama lain. Nampaknya disini Kim Ki-duk berusaha bereksperimen dengan gaya ceritanya yang kali ini menampilkan sebuah kisah berantai yang sedikit terasa memiliki unsur domino. Apa yang dilakukan karakter yang satu menyebabkan karakter lainnya semakin mengalami tekanan psikis, begitu seterusnya. Namun disisi lain dari rantai tersebut ada kisah tentang bagaimana tiap karakternya saling membangun dan peduli satu sama lain.
Dengan dua mata rantai tersebut Address Unknown berpotensi menjadi sebuah drama-tragedi yang luar biasa apabila sanggup memaksimalkan kekayaan kisah serta karakternya. Namun sayangnya yang terjadi pada film ini adalah ketidak berhasilan Kim Ki-duk dalam memberikan fokus pada ceritanya. Saya rasa ini merupakan satu-satunya film Kim yang karakternya overload. Terlalu banyak kisah serta karakter yang coba diangkat dan malah menjadikan filmnya kurang terasa mendalam dan tidak lagi mengikat saya dengan karakternya seperti yang terjadi dalam film-film terbaik seorang Kim Ki-duk. Tapi biar bagamanapun Kim Ki-duk tetaplah rajanya dalam menyajikan gambaran tragis yang dipicu oleh adegan-adegan disturbing dari tindakan gila masing-masing karakternya. Meski ceritanya tidak terlalu mendalam saya tetap dibuat shock oleh berbagai gambar gila yang Kim tampilkan seperti bagaimana seekor anjing dapat menjadi pemuas hasrat seorang wanita, sampai berbagai scene kematian karakternya yang begitu mengenaskan. Bahkan salah satunya adalah termasuk adegan kematian paling disturbing, tragis dan mengenaskan yang pernah saya lihat dalam film.
Address Unknown adalah sebuah kisah tentang bagaimana dampak horror dalam sebuah peperangan. Disaat perang yang pecah sudah berlalu 17 tahun, nyatanya dampak yang ada masihlah begitu terasa. Uniknya, Kim Ki-duk berhasil menyajikan horror peperangan tersebut tanpa harus menampilkan satupun adegan pertempuran di dalamnya. Yang ditampilkan oleh Kim murni sebuah dampak bagi mereka yang harus terpisah dengan orang tercinta, terjebak dalam sebuah kisah cinta, hingga para prajurit Amerika sendiri yang harus terjebak di sebuah negeri asing yang mana perang telah usai namun mereka masih harus melakukan combat training. Karakter prajurit Amerika yang diperankan Mitch Malem memberikan gambaran mengenai seorang prajurit yang depresi akibat semua hal tersebut hingga akhirnya ia tenggelam dalam ketergantungan LSD. Sayangnya sosok Mitch Malem menampilkan akting yang kualitasnya jauh dibawah aktor dan aktris lainnya yang tampil luar biasa dalam film ini. Selain cerita dan karakternya yang overload, sosok Mitch Malem adalah sisi negatif lainnya dari Address Unknown.
Bagi saya ini juga merupakan sebuah kisah mengenai bentrokan kultur dimana kulutr Barat dengan segala keglamoran dan daya pikatnya mulai memasuki budaya Timur. Apa yang terjadi kemudian adalah orang-orang Timur atau orang Korea Selatan dalam film ini menganggap segala hal berbau budaya barat mulai dari bahasa, tempat tinggal hingga lawan jenisnya merupakan sesuatu yang begitu menyilaukan mata. Address Unknown dengan segala kebrutalannya tetap bisa membuat saya terkejut meskipun sudah menonton hampir semua film Kim Ki-duk. Sebuah rangkaian kisah mengenai orang-orang yang tersiksa batin dan hidup layaknya anjing yang dikekang sekaligus disiksa oleh lingkungan sekitarnya. Tentu saja satu lagi karya mengesankan dari Kim Ki-duk. Kemudian sedikit tambahan yang melenceng dari review, saya menonton film ini dalam versi dubbing bahasa Russia, dan percayalah kualitas pengisi suaranya merupakan yang terburuk yang pernah saya dengar. Bahkan jauh lebih buruk dari para dubber untuk stasiun televisi swasta tersebut.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar