TRANSAMERICA (2005)
Saat ini memang di Indonesia yang namanya transgender adalah hal yang amat kontroversial. Tapi di Amerika sana, hal macam ini sudah lebih "biasa" walopun tetep aja mengundang kontroversi. Biasanya tanggapan kontra jelas datang dari para kerabat terdekat sang pelaku transgender. Tanggapan dari lingkungan juga masih sangat beragam. Isu tersebut yang coba diangkat film Transamerica ini. Film yang membawa Felicity Huffman meraih nominasi Best Actress Oscar 2006 ini mengangkat kisah perjalanan Stanley seorang pria yang melakukan transeksual menajadi wanita dan mengganti namanya menjadi Bree.
Bree sudah tinggal menunggu waktu untuk melakukan operasi kelamin dan sah menjadi wanita. Suatu hari Bree mendapat telepon dari sorang pria bernama Toby. Toby yang saat itu sedang dalam penjara mengatakan bahwa ia adalah anak dari Stanley Schupak yang notabene adalah nama asli Bree saat masih menjadi lelaki. Setelah menebus Toby dengan mengaku sebagai aktivis gereja, Bree membawa Toby menuju L.A. Nyatanya perjalanan mereka tidak semulus yang dibayangkan.
Bree berusaha keras menyembunyikan identitasnya sebagai laki-laki sekaligus ayah Toby. Dan usaha itu tidak mudah dikarenakan banyaknya rintangan yang mereka temui selama perjalanan. Dan ternyata Toby sendiri memiliki kelainan seksual pada dirinya.
Saya selalu menyukai film yang mengangkat tema perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dan bertemu berbagai macam hal-hal baru macam Sideways atau Away We Go. Karena didalam film tersebut saya selalu menemukan sebuah nilai moral dan makna yang dalam walopun alurnya selalu terkesan lambat. Transamerica berhasil membuat saya terbawa antara hubungan ayah dan anak yang unik. Dimana sang anak tidak tahu kalo wanita disampingnya adalah ayah kandungnya. Saya merasa miris melihat kegetiran yang dirasakan tokoh Bree dimana dia sudah yakin untuk menajadi wanita, tapi disisi lain dia juga peduli terhadap sang anak (yang ironisnya menaruh hati pada Bree). Tapi bintang utama film ini tetaplah Felicity Huffman yang berperan meyakinkan sebagai "wanita jadi-jadian". Saya malah sempat meragukan kalo dia adalah wanita asli. Film ini ditutup dengan ending yang menurut saya cukup bikin miris walopun bisa dikategorikan happy ending juga.
OVERALL: Sebuah film transgender yang dihadirkan secara natural dan didukung cast yang birilian khususnya dari Felicity Huffman.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar