RAPUNZEL (2010)
Tahun ini film animasi benar-benar berjaya. Saya tidak menyangka "How to Train Your Dragon" bisa memberikan keseruan luar biasa. "Despicable Me" juga tidak kalah menghibur dan lucu. Dan jangan lupakan "Toy Story 3" yang sampai saat ini masih bertahan sebagai film terbaik 2010 bagi saya sekaligus menjadi film terlaris untuk 2010 dengan pendapatan diatas 1 milyar. Tapi film animasi di 2010 masih belum berhenti mengejutkan saya. Setelah Pixar dan Dreamworks mengerahkan film terbaiknya, sekarang giliran Disney kembali merilis film animasi tradisional khas mereka. Kisah fairy tale kembali diangkat. Kali ini yang diangkat adalah dongeng dari Jerman berjudul "Rapunzel". Dan saya tidak menyangka ternyata film paling romantis tahun 2010 berasal dari sebuah film animasi. Yak, Rapunzel adalah film paling romantis bagi saya untuk 2010.
Film ini punya beberapa cerita unik dibalik pembuatannya. Yang pertama jelas penggantian judul di beberapa negara. Di Indonesia memang menggunakan judul aslinya, Rapunzel. Tapi di beberapa tempat termasuk Amerika judul yang dipakai adalah "Tangled". Hal ini diakibatkan pengalaman film Disney tahun lalu, "Princess and the Frog" Kritikus memang menilai positif film ini bahkan film ini masuk nominasi Oscar. Tapi dari segi pendapatan Disney kurang puas. Menurut mereka itu diakibatkan judulnya yang terlalu feminin sehingga banyak anak laki-laki segan menonton. Maka dipakailah judul "Tangled" (yang buat saya malah aneh bin jelek). Cerita lainnya datang dari budget. Film yang dirilis berformat 3D ini adalah film animasi dengan bujet terbesar dan secara keseluruhan adalah film kedua dengan bujet terbesar sepanjang sejarah ($260 juta), hanya kalah dari installment ketiga Pirates of the Caribbean.
Seorang penyihir tua bernama Gothel menculik putri kerajaan bernama Rapunzel karena sang putri memiliki kekuatan yang terletak di rambutnya. Rambutnya yang panjang dan keemasan dapat memberikan awet muda. Gothel yang menginginkan kekuatan itu membawa Rapunzel ke menara tempat ia tinggal yang letaknya terpencil. Selama 18 tahun Rapunzel hidup disana dan tidak boleh keluar. Rapunzel menurut saja karena menganggap Gothel adalah ibu kandungnya. Selama itu juga Rapunzel sebenarnya ingin melihat dunia luar. Dia bermimpi bisa melihat langsung cahaya-cahaya yang terbang di malam hari tiap ulang tahunnya. Rapunzel tidak tahu bahwa cahaya yang ia lihat adalah lampion yang diterbangkan rakyat dan kerajaan tiap ulang tahun sang putri yang hilang yang tidak lain adalah Rapunzel sendiri.
Sampai suatu hari seorang pencuri bernama Flynn Rider secara tidak sengaja masuk kedalam menara itu. Rapunzel lalu memnita Flynn membawanya keluar untuk melihat cahay tersebut. Maka petualangan mereka berdua dimulai ditemani bunglon milik Rapunzel, Pascal dan kuda kerajaan yang sebenarnya memburu Flynn tapi akhirnya malah melakukan perjalanan bersama, Maximus.
Plot film ini sebenarnya standar fairy tale. Seorang putri yang terperangkap ditolong oleh pangeran atau pria idamannya, melakukan perjalanan bersama, melewati banyak rintangan yang sempat memisahkan mereka, tapi akhirnya dapat melewati semuanya dan hidup bahagia selamanya. Happily ever after. Tapi Rapunzel memiliki kemasan yang membuat alur standar itu berubah menjadi menarik, lucu, dan romantis tentunya. Animasi yang unik adalah pembungkus utama film ini. Film ini memang bentuknya CGI, tapi tampilannya mirip sebuah lukisan berjalan yang sangat indah. Benar-benar memanjakan mata penonton. Apalagi saat melihat rambut panjang Rapunzel bersinar atau lampion cahaya beterbangan. Indah!
Kelucuan di film ini juga berhasil ditampilkan dengan baik. Mayoritas kelucuan itu datang dari para tokohnya. Baik dari tokoh utama macam Flynn, Rapunzel, Pascal sampai Maximus, atau tokoh sampingan lainnya. Yang paling lucu tentunya adalah interaksi antara Maximus dan Flynn yang awalnya saling kejar-kejaran. Tapi yang paling membuat saya terikat dengan film ini adalah bagaimana adegan romansa yang ada tidak hanya sekedar adegan fairy tale gombal tapi dikemas dengan begitu romantis. Puncaknya adalah saat Flynn dan Rapunzel menyaksikan lampion yang beterbangan. Wow! Itu baru romantic scene. Saya sendiri merinding melihatnya dan berharap bisa melakukan hal itu suatu hari nanti :p Musik yang dikemas juga mampu mengiringi tiap adegan yang ada dengan sangat selaras. Menurut saya lagu "I See the Light" lebih pantas menang Golden Globe daripada "You Haven't Seen the Last of Me" yang berasal dari film Burlesque.
OVERALL: Menarik, lucu, dan sangat romantis. Rapunzel adalah film yang mampu membuktikan dongeng fairy tale tidak pernah lekang oleh waktu.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
4 komentar :
Comment Page:argh~ belom nonton piipp~ >,<
pengeeenn~>,<
Aku punya file nya kok
:))
keren film ni gan..
tadi mlm baru nnt..>,<
ampe berkaca2 mata gw nnt di bagian lampion..so romantic..^^
haha
Buat kelas animasi jaman sekarang emang termasuk romantis nih film
Posting Komentar