THE TRUMAN SHOW (1998)
Bagi yang sudah menonton film "Before Sunrise" pasti ingat sebaris dialog dari tokoh Jesse yang diperankan Ethan Hawke dimana dia menceritakan pada Celine tentang idenya untuk membuat reality show yang menampilkan aktifitas orang selama 24 jam penuh selama setahun. Dan setiap harinya memakai orang yang berbeda, jadi nantinya akan ada 365 orang dari seluruh dunia berperan sebagai bintang reality show tersebut selama setahun. Kurang lebih seperti itulah premise dari film ini. Tapi yang membedakan, bintang relaity show dalam film ini tidaklah berubah mulai dari dia lahir hingga dia dewasa!
Truman Burbank (Jim Carrey) tidak menyadari bahwa kehidupannya yang selama ini dia rasakan normal-normal saja sebenarnya hanyalah rekayasa. Hidupnya tidak lain adalah sebuah acara reaity show yang ditayangkan ke seluruh dunia dengan judul "The Truman Show". Sejak Truman masih dalam kandungan dia sudah menjadi bintang reality show ciptaan Christof (Ed Harris). Selama 24 jam kehidupannya disiarkan melalui televisi. Semua orang yang berada disekitarnya baik yang ia kenal baik seperti istri atau sahabatnya sampai orang-orang lewat yang dia tidak kenal sebenarnya hanyalah aktor belaka. Kota tempat dia tinggal, Seaheaven sendiri bukanlah kota sungguhan.
Kota itu hanyalah sebuah studio raksasa yang mana semua yang terjadi mulai dari terbit dan tenggelamnya matahari, hujan, petir, dan semuanya diatur melalui pusat kontrol yang dipimpin oleh Christof. Semuanya baik-baik saja. "The Truman Show" menjadi acara televisi dengan rating tertinggi dan mempunyai banyak penggemar diseluruh penjuru dunia. Hingga suatu hari menjelang ulang tahun yang ke-30, Truman mulai mengalami beberapa peristiwa aneh. Truman mulai merasa curiga bahwa kehidupannya selama ini diatur oleh orang lain. Truman mulai mencoba memecahkan misteri kehidupannya sekaligus mencoba keluar dari kota itu untuk menuju Fiji,menyususl gadis pujaan hatinya yang telah terpisah lama. Sang gadis juga tidak lain adalah mantan aktris reality show tersebut yang sungguh-sungguh jatuh cinta pada Truman dan berusaha memberitahukan semua kenyataan yang ada.
Film ini buat saya ada diantara batas "Jenius" atau "Bodoh". "Love it" or "Hate it". Kalau anda benar-benar mempermasalahkan segala detail dan ketidaklogisan jalan cerita film ini maka anda akan berkata "Ini film bodoh!". Tapi kalau anda tidak mempermasalahkan hal itu maka anda akan berkata "Ini film jenius! I love it!". Saya sendiri masuk kategori yang mencintai film ini. Lupakan bagaimana teknologi yang muncul untuk merangkai realitys show ini begitu canggih dan terorganisir. Cukup nikmati perjalanan Truman mengungkap jati dirinya yang sesungguhnya. Kita akan diajak untuk bersimpatik pada Truman sekaligus membenci Christof dan pihak pelaksana reality show ini. Bagaimana mungkin ada orang yang tega memberikan sebuah kehidupan palsu bagi seorang manusia sejak dia kecil dan menghabiskan seluruh hidupnya dalam kepalsuan?
"The Truman Show" tak ubahnya sindiran bagi acara-acara reality show yang mencoba menyuguhkan sebuah hal yang nyata namun pada dasarnya juga adalah kepalsuan. Pihak penonton juga tidak lupa disindir. Sosok para pemirsa dari "The Truman Show" terus menikmati kehidupan Truman yang sebenarnya mereka sudah tahu itu semua hanyalah bentuk kepalsuan, tapi apapun itu mereka menyukainya karena mereka merasa melihat sebuah kehidupan nyata yang menarik karena memang sudah didramatisir. Sekali lagi apa yang disebut "Rating" memang mampu membuat pihak televisi melakukan segalanya.
Jim Carrey kembali memberikan penampilan dramatik yang dia miliki. Film ini adalah pertama kalinya dia berperan utama di sebuah film drama. Walaupun dia tetap diberi porsi komedi, tapi sebagian besar dia harus berakting drama disini. Walaupun masih belum sebaik penampilannya di "Eternal Sunshine of the Spotless Mind" tapi akting Jim Carrey sungguh pantas mendapat apresiasi tinggi. Perhatikan ekspresinya disaat akhir film yang begitu meratapi kesedihan yang dia alami. Piala Golden Globe untuk "Best Actor-Drama" berhasildia raih. Banyak yang bilang dia pantas dapat nominasi Oscar tapi memang sepertinya juri Oscar masih anti selama Jim Carrey masih memperlihatkan muka karet andalannya dalam berakting. Yang menarik adalah memperhatikan filmography seorang Jim Carrey. Tiap kali dia memperlihatkan akting drama yang dominan, plot dalam film tersebut bisa dibilang selalu absurd dan berkaitan dengan percintaan yang absurd pula. Selain film ini dan "ESotSM" masih ada "I Love You Philip Morris" yang rilis di 2010 lalu dan menampilkan Carrey sebagai seorang gay.
OVERALL: Film yang mampu membuat kita simpatik akan tokoh utamanya dan mampu menggelitik kita baik melalui komedi yang terselip maupun dengan selentingan dan ledekan terhadap dunia per-televisian.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
2 komentar :
Comment Page:salah satu film favorit gw, brilliant!
sepuluh jempol buat para figuran yg sengaja berakting buruk, eh lebih tepatnya berakting hebat :D
Posting Komentar