FARGO (1996)
Bagaimana perasaan anda disaat untuk pertama kalinya menonton sebuah pertunjukkan sirkus yang luar biasa, penuh keunikan dan aksi yang menghebohkan sekaligus mendebarkan? Pastinya anda akan merasakan sebuah kepuasan dan kekaguman yang luar biasa karena anda baru saja melihat suatu hal baru yang luar biasa dan berbeda. Perasaan itu mungkin masih bertahan hingga pengalaman menonton kedua atau ketiga. Tapi setelah menonton keempat kalinya bahkan lebih, anda akan tetap menganggap bahwa itu pertunjukkan yang bagus, berkualitas dan tidak semua orang bisa melakukannya, tapi tingkat keterkejutan dan kekaguman anda mungkin akan berkurang. Anda tetap memberikan nilai positif tapi tidak ada lagi kesan "WOW!" yang anda munculkan. Begitulah kurang lebih yang saya rasakan saat menonton film yang memberikan Coen Brothers piala Oscar pertama mereka.
Jerry Lundegaard (William H. Macy) adalah seorang salesman mobil yang sedang mengalami masalah keuangan. Untuk itu ia menempuh jalan yang nekat dalam mencari uang, yaitu mengontrak dua orang kriminal untuk menculik istrinya, Jean (Kristin Rudrud) sehingga Jerry akan mendapat uang tebusan yang dibayar oleh ayah Jean (Harve Presnell). Dua orang yang dikontrak adalah Carl (Steve Buscemi) yang banyak omong sekaligus dikenal banyak orang sebagai "kinda funny-lookin guy in a general kinda way" dan Gaear (Peter Stormare) yang pendiam, perokok berat, tapi tidak kenal ampun dan sadis jika sudah beraksi. Tapi penculikan itu ternyata tidak semudah yang diduga. Sementara itu, Marge (Frances McDormand) seorang chief polisi wanita yang sedang hamil 7 bulan menjadi orang yang berusaha menyelidiki kasus tersebut.
Tentu saja seperti hampir semua film Coen Brothers, film ini juga mempunyai jalan cerita yang cukup nyeleneh sekaligus karakter-karakter yang tidak kalah nyeleneh. Dari segi cerita, kali ini memang tidak "seaneh" karya mereka seperti "O Brother Where Art Thou?" atau "The Big Lebowski", tapi untuk ukuran film pada umumnya, "Fargo" masih termasuk tidak umum alias diluar jalur mainstream. Lihat bagaimana seorang suami dengan pedenya mengontrak penjahat untuk menculik sang istri dengan harapan bisa berbagi uang tebusan yang akan dibayarkan sang mertua. Lalu kemudian semua itu makin berjalan amburadul saat tiba-tiba muncul orang-orang di tempat dan waktu yang tidak diduga dengan kelakuan dan nasib yang tidak terduga pula. Sangat tipikal Coen Brothers sehingga orang yang pertama mengenal mereka lewat film ini pasti akan terpana, tapi saya yang sudah mengenal film-film tergila mereka merasa film ini tidak terlalu mengejutkan walaupun masih tetap bagus.
"Fargo" juga masih mengandung sebuah ciri khas Coen Brothers lainnya, yaitu pasti ada unsur perebutan atau pencarian terhadap sebuah benda berharga atau biasanya uang. Lihat saja "The Big Lebowski", "O Brother Where Art Thou?", "Burn After Reading", "No Country For Old Men", hingga yang terbaru "True Grit" semuanya memasukkan hal tersebut dalam unsur ceritanya. Setidaknya hal itu selalu muncul dalam film-film mereka yang sudah saya tonton. Saya tidak tahu apakah di film yang belum saya tonton seperti "A Serious Man", "Barton Fink" atau mungkin dalam rom-com "Intolerable Cruelty" hal tersebut kembali muncul.
Untuk urusan karakterisasi, film ini masih jawara. Lihat saja tiap-tiap karakter pasti punya hal unik yang tidak akan dijumpai dalam film Hollywood biasanya. Seorang polisi wanita yang mengusut kasus pembunuhan sendiri? Biasa. Tapi bagaimana kalau polisi itu sedang hamil 7 bulan dan selalu sarapan dan makan siang bersama suaminya yang terlihat kurang bisa diandalkan? Tentunya itu unik dan pada akhirnya membawa sang aktris meraih "Best Actress" pada Oscar tahun 1997. Ada juga seorang Gaear yang mungkin akan mengingatkan kita pada sosok Anton Chigurh. Coen juga menghadirkan karakter yang lagi-lagi tidak nyambung dengan jalan cerita, yang kali ini ada pada sosok Mike Yanagita yang diperankan Steve Park. Singkat kata, semua karakter di film ini punya sisi yang bisa ditertawakan jika anda adalah penggemar dark comedy. Hal itu juga yang membuat karakter-karakter dalam film Coen Brothers selalu memorable. Untuk film ini, seringnya penggunaan kata "Yeaaah" jadi keunikan dan kelucuan tersendiri.
Seperti yang saya tuliskan diatas, bagaimana tanggapan terhadap film ini memang tergantung masing-masing penontonnya. Ekspektasi yang tinggi terhadap film ini dengan harapan menampilkan kegilaan atau keanehan yang lebih dari Coen Brothers memang membuat film ini tidak terlalu istimewa bagi saya karena mereka sudah pernah membuat yang lebih gila dan mengejutkan lagi (Hotel showdown & ending NCFOM dan banjir besar di OBWAT?). Tapi tidak bisa dipungkiri "Fargo" adalah salah satu film tersukses dari Coen Brothers dan jika dibandingkan dengan film crime dan dark comedy lain film ini termasuk kedalam golongan yang bagus.
RATING:
Jerry Lundegaard (William H. Macy) adalah seorang salesman mobil yang sedang mengalami masalah keuangan. Untuk itu ia menempuh jalan yang nekat dalam mencari uang, yaitu mengontrak dua orang kriminal untuk menculik istrinya, Jean (Kristin Rudrud) sehingga Jerry akan mendapat uang tebusan yang dibayar oleh ayah Jean (Harve Presnell). Dua orang yang dikontrak adalah Carl (Steve Buscemi) yang banyak omong sekaligus dikenal banyak orang sebagai "kinda funny-lookin guy in a general kinda way" dan Gaear (Peter Stormare) yang pendiam, perokok berat, tapi tidak kenal ampun dan sadis jika sudah beraksi. Tapi penculikan itu ternyata tidak semudah yang diduga. Sementara itu, Marge (Frances McDormand) seorang chief polisi wanita yang sedang hamil 7 bulan menjadi orang yang berusaha menyelidiki kasus tersebut.
Tentu saja seperti hampir semua film Coen Brothers, film ini juga mempunyai jalan cerita yang cukup nyeleneh sekaligus karakter-karakter yang tidak kalah nyeleneh. Dari segi cerita, kali ini memang tidak "seaneh" karya mereka seperti "O Brother Where Art Thou?" atau "The Big Lebowski", tapi untuk ukuran film pada umumnya, "Fargo" masih termasuk tidak umum alias diluar jalur mainstream. Lihat bagaimana seorang suami dengan pedenya mengontrak penjahat untuk menculik sang istri dengan harapan bisa berbagi uang tebusan yang akan dibayarkan sang mertua. Lalu kemudian semua itu makin berjalan amburadul saat tiba-tiba muncul orang-orang di tempat dan waktu yang tidak diduga dengan kelakuan dan nasib yang tidak terduga pula. Sangat tipikal Coen Brothers sehingga orang yang pertama mengenal mereka lewat film ini pasti akan terpana, tapi saya yang sudah mengenal film-film tergila mereka merasa film ini tidak terlalu mengejutkan walaupun masih tetap bagus.
"Fargo" juga masih mengandung sebuah ciri khas Coen Brothers lainnya, yaitu pasti ada unsur perebutan atau pencarian terhadap sebuah benda berharga atau biasanya uang. Lihat saja "The Big Lebowski", "O Brother Where Art Thou?", "Burn After Reading", "No Country For Old Men", hingga yang terbaru "True Grit" semuanya memasukkan hal tersebut dalam unsur ceritanya. Setidaknya hal itu selalu muncul dalam film-film mereka yang sudah saya tonton. Saya tidak tahu apakah di film yang belum saya tonton seperti "A Serious Man", "Barton Fink" atau mungkin dalam rom-com "Intolerable Cruelty" hal tersebut kembali muncul.
Untuk urusan karakterisasi, film ini masih jawara. Lihat saja tiap-tiap karakter pasti punya hal unik yang tidak akan dijumpai dalam film Hollywood biasanya. Seorang polisi wanita yang mengusut kasus pembunuhan sendiri? Biasa. Tapi bagaimana kalau polisi itu sedang hamil 7 bulan dan selalu sarapan dan makan siang bersama suaminya yang terlihat kurang bisa diandalkan? Tentunya itu unik dan pada akhirnya membawa sang aktris meraih "Best Actress" pada Oscar tahun 1997. Ada juga seorang Gaear yang mungkin akan mengingatkan kita pada sosok Anton Chigurh. Coen juga menghadirkan karakter yang lagi-lagi tidak nyambung dengan jalan cerita, yang kali ini ada pada sosok Mike Yanagita yang diperankan Steve Park. Singkat kata, semua karakter di film ini punya sisi yang bisa ditertawakan jika anda adalah penggemar dark comedy. Hal itu juga yang membuat karakter-karakter dalam film Coen Brothers selalu memorable. Untuk film ini, seringnya penggunaan kata "Yeaaah" jadi keunikan dan kelucuan tersendiri.
Seperti yang saya tuliskan diatas, bagaimana tanggapan terhadap film ini memang tergantung masing-masing penontonnya. Ekspektasi yang tinggi terhadap film ini dengan harapan menampilkan kegilaan atau keanehan yang lebih dari Coen Brothers memang membuat film ini tidak terlalu istimewa bagi saya karena mereka sudah pernah membuat yang lebih gila dan mengejutkan lagi (Hotel showdown & ending NCFOM dan banjir besar di OBWAT?). Tapi tidak bisa dipungkiri "Fargo" adalah salah satu film tersukses dari Coen Brothers dan jika dibandingkan dengan film crime dan dark comedy lain film ini termasuk kedalam golongan yang bagus.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar