HALL PASS (2011)
Duo sutradara spesialis komedi Farrelly Brothers (Peter & Bobby Farrelly) yang sukses dengan "Dumb and Dumber" dan "There's Something About Mary" kali ini mencoba mengangkat mengenai suasana pernikahan yang semakin lama semakin kehilangan kehangatannya. Apabila tema tersebut diangkat dalam sebuah drama, hampir dipastikan suasana yang dihasilkan adalah suasana sedih dan suram serta depresi, tapi ditangan mereka berdua dan dibintangi oleh komedian Owen Wilson dan Jason Sudeikis dapat dipastikan film ini akan jauh dari kesan depresif.
Rick (Owen Wilson) dan Fred (Jason Sudeikis) adalah sahabat yang mempunyai permasalahan yang sama dalam pernikahan mereka, yaitu kehangatan dan keromantisan yang mulai memudar. Sudah begitu mereka berdua sering ketahuan tengah melirik gadis-gadis lain ditengah jalan oleh istri mereka. Sampai sebuah kejadian yang kelewatan membuat kedua istri mereka memberikan Rick dan Fred sebuah ijin "Hall Pass", yaitu sebuah ijin khusus untuk libur dari pernikahan mereka selama seminggu dan menikmati hidup seperti saat masih lajang. Tentu saja berbagai keseruan dan kekonyolan terjadi dalam usaha mereka berdua memanfaatkan "liburan" mereka untuk mencari gadis yang bisa mereka kencani.
"Hall Pass" ternyata tidak seburuk yang saya bayangkan dan tidak segaring komedi dewasa khas Amerika lainnya. Film ini memang masih mengumbar lelucon dewasa seperti dialog kotor yang menyinggung alat kelamin, atau bahkan adegan-adegan yang menunjukkan itu untuk kelucuan, dan biasanya saya sama sekali tidak tertawa. Tapi lelucon dalam film ini diluar dugaan masih tergolong cukup lucu bagi saya yang mayoritas diakibatkan oleh usaha Rick dan Fred dalam mencari gadis yang berujung kekacauan. Tapi tetap saja tidak sepenuhnya lelucon yang ada berhasil. Jika dihitung, maka presentase keberhasilan lelucon di film ini sekitar 55-60 %. Tetap cukup banyak lelucon yang terlewat begitu saja karena perbedaan selera humor saya dengan orang Amerika yang cukup jauh.
Kelebihan lain film ini adalah adanya karakter-karakter yang menarik. Diluar dugaan karakter Fred sama sekali tidak menjadi karakter yang menyebalkan layaknya "sidekick" dari karakter utama dalam film komedi dewasa lain. Tokoh Fred justru menjadi tokoh yang sama lucunya dengan Rick tapi lebih menarik. Alasan Fred tersadar di akhir film juga lebih logis dibandingkan Rick yang seolah tersadar lebih karena script menginginkan seperti itu. Coakley yang dimainkan oleh Richard Jenkins walaupun hanya tampil sebentar tapi cukup membuat saya berkesan dengan menghadirkan beberapa momen menarik. Sosok Leigh yang menjadi gadis dalam minggu "Hall Pass" dari Rick juga menarik perhatian dengan keseksiannya.
"Hall Pass" bukanlah film romcom istimewa yang bisa menghadirkan drama yang menyentuh ataupun komedi yang selalu lucu, tapi film ini sama sekali tidak terjerumus dalam keburukan yang biasanya terjadi dalam film-film sejenis. Komedi dewasanya cukup lucu di beberapa bagian, dramanya juga masih bisa dinikmati walaupun sekali lagi gregetnya tidak maksimal. Semua itu ditambah oleh karakter-karakter yang enjoyable dan diperankan dengan cukup baik oleh pemainnya.
RATING:
Rick (Owen Wilson) dan Fred (Jason Sudeikis) adalah sahabat yang mempunyai permasalahan yang sama dalam pernikahan mereka, yaitu kehangatan dan keromantisan yang mulai memudar. Sudah begitu mereka berdua sering ketahuan tengah melirik gadis-gadis lain ditengah jalan oleh istri mereka. Sampai sebuah kejadian yang kelewatan membuat kedua istri mereka memberikan Rick dan Fred sebuah ijin "Hall Pass", yaitu sebuah ijin khusus untuk libur dari pernikahan mereka selama seminggu dan menikmati hidup seperti saat masih lajang. Tentu saja berbagai keseruan dan kekonyolan terjadi dalam usaha mereka berdua memanfaatkan "liburan" mereka untuk mencari gadis yang bisa mereka kencani.
"Hall Pass" ternyata tidak seburuk yang saya bayangkan dan tidak segaring komedi dewasa khas Amerika lainnya. Film ini memang masih mengumbar lelucon dewasa seperti dialog kotor yang menyinggung alat kelamin, atau bahkan adegan-adegan yang menunjukkan itu untuk kelucuan, dan biasanya saya sama sekali tidak tertawa. Tapi lelucon dalam film ini diluar dugaan masih tergolong cukup lucu bagi saya yang mayoritas diakibatkan oleh usaha Rick dan Fred dalam mencari gadis yang berujung kekacauan. Tapi tetap saja tidak sepenuhnya lelucon yang ada berhasil. Jika dihitung, maka presentase keberhasilan lelucon di film ini sekitar 55-60 %. Tetap cukup banyak lelucon yang terlewat begitu saja karena perbedaan selera humor saya dengan orang Amerika yang cukup jauh.
Kelebihan lain film ini adalah adanya karakter-karakter yang menarik. Diluar dugaan karakter Fred sama sekali tidak menjadi karakter yang menyebalkan layaknya "sidekick" dari karakter utama dalam film komedi dewasa lain. Tokoh Fred justru menjadi tokoh yang sama lucunya dengan Rick tapi lebih menarik. Alasan Fred tersadar di akhir film juga lebih logis dibandingkan Rick yang seolah tersadar lebih karena script menginginkan seperti itu. Coakley yang dimainkan oleh Richard Jenkins walaupun hanya tampil sebentar tapi cukup membuat saya berkesan dengan menghadirkan beberapa momen menarik. Sosok Leigh yang menjadi gadis dalam minggu "Hall Pass" dari Rick juga menarik perhatian dengan keseksiannya.
"Hall Pass" bukanlah film romcom istimewa yang bisa menghadirkan drama yang menyentuh ataupun komedi yang selalu lucu, tapi film ini sama sekali tidak terjerumus dalam keburukan yang biasanya terjadi dalam film-film sejenis. Komedi dewasanya cukup lucu di beberapa bagian, dramanya juga masih bisa dinikmati walaupun sekali lagi gregetnya tidak maksimal. Semua itu ditambah oleh karakter-karakter yang enjoyable dan diperankan dengan cukup baik oleh pemainnya.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar