MADEA'S BIG HAPPY FAMILY (2011)
Seorang Tyler Perry sangatlah produktif dalam urusan membuat film. Total dari tahun 2006 dia sudah menyutradarai 10 film yang berarti rata-rata tiap tahun dia merilis 2 film. Tahun 2011 ini Perry kembali dengan film terbarunya dimana dia kembali mengadaptasi dari naskah teater yang dia buat dan dia sutradarai sendiri. Dalam film berjudul "Madea's Big Happy Family" ini Tyler Perry kembali memerankan tokoh signaturnya, yaitu Mabel "Madea" Simmons. Saya sendiri kurang begitu menyukai film-film dari Tyler Perry yang selalu mengetengahkan drama yang dibalut dengan komedi khas orang kulit hitam. Memang selera saya kurang sesuai dengan komedi macam itu.
Shirley (Loretta Devine) baru saja divonis bahwa kanker yang dia derita sudah tidak bisa disembuhkan lagi, dan umurnya hanya akan tersisa 4-6 minggu. Hal itu membuatnya memiliki keinginan untuk bisa terakhir kalinya makan malam bersama keluarga besarnya secara lengkap sekaligus untuk memberitahukan perihal penyakit yang dia derita kepada keluarganya. Tapi hal itu tidak mudah dilakukan karena anak-anak dari Shirley yang masing-masing memiliki problema kehidupan khususnya rumah tangga yang pelik sudah sekian lama tidak bisa akur satu sama lain. Setiap bertemu selalu saja hanya pertengkaran yang terjadi. Untuk itulah dia meminta bantuan Madea untuk bisa membawa keluarganya berkumpul sekaligus menyelesaikan pertikaian yang telah lama terjadi itu.
Sangat diluar dugaan apa yang berhasil disuguhkan Tyler Perry dalam film ini. Memang masih terdapat cukup banyak adegan yang menyuguhkan komedi khas orang kulit hitam yang berisi dialog-dialog yang saya bahkan tidak mengerti apa maksudnya, tapi tidak semuanya gagal. Masih terdapat beberapa lelucon yang biasanya akan saya anggap garing atau menyebalkan tapi entah mengapa film ini mampu membuatnya lucu seperti yang dilakukan karakter Sabrina dalam mengucapkan nama Byron yang sebenarnya sangat annoying, tapi malah diawal kemunculannya membuat saya mampu tertawa.
Selain itu porsi drama yang disajikan juga cukup menghibur. Awalnya saya sempat merasak beberapa karakternya yang selalu memancing konflik terasa menyebalkan, tapi begitu sebuah fakta mengejutkan diungkap saya menyadari bahwa konflik yang terjadi memang sebuah konflik berat yang memancing dilema. Tapi sayangnya sebuah konflik sampingan mengenai hubungan antara Cora-Madea-Brown terasa hanya sebagai tempelan yang percuma dan tidak menambah greget, malahan membuat film ini ditutup dengan mengecewakan. Walaupun begitu keseluruhan film ini secara mengejutkan berhasil cukup menghibur saya.
RATING:
Shirley (Loretta Devine) baru saja divonis bahwa kanker yang dia derita sudah tidak bisa disembuhkan lagi, dan umurnya hanya akan tersisa 4-6 minggu. Hal itu membuatnya memiliki keinginan untuk bisa terakhir kalinya makan malam bersama keluarga besarnya secara lengkap sekaligus untuk memberitahukan perihal penyakit yang dia derita kepada keluarganya. Tapi hal itu tidak mudah dilakukan karena anak-anak dari Shirley yang masing-masing memiliki problema kehidupan khususnya rumah tangga yang pelik sudah sekian lama tidak bisa akur satu sama lain. Setiap bertemu selalu saja hanya pertengkaran yang terjadi. Untuk itulah dia meminta bantuan Madea untuk bisa membawa keluarganya berkumpul sekaligus menyelesaikan pertikaian yang telah lama terjadi itu.
Sangat diluar dugaan apa yang berhasil disuguhkan Tyler Perry dalam film ini. Memang masih terdapat cukup banyak adegan yang menyuguhkan komedi khas orang kulit hitam yang berisi dialog-dialog yang saya bahkan tidak mengerti apa maksudnya, tapi tidak semuanya gagal. Masih terdapat beberapa lelucon yang biasanya akan saya anggap garing atau menyebalkan tapi entah mengapa film ini mampu membuatnya lucu seperti yang dilakukan karakter Sabrina dalam mengucapkan nama Byron yang sebenarnya sangat annoying, tapi malah diawal kemunculannya membuat saya mampu tertawa.
Selain itu porsi drama yang disajikan juga cukup menghibur. Awalnya saya sempat merasak beberapa karakternya yang selalu memancing konflik terasa menyebalkan, tapi begitu sebuah fakta mengejutkan diungkap saya menyadari bahwa konflik yang terjadi memang sebuah konflik berat yang memancing dilema. Tapi sayangnya sebuah konflik sampingan mengenai hubungan antara Cora-Madea-Brown terasa hanya sebagai tempelan yang percuma dan tidak menambah greget, malahan membuat film ini ditutup dengan mengecewakan. Walaupun begitu keseluruhan film ini secara mengejutkan berhasil cukup menghibur saya.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar