THE MUPPETS (2011)
Jujur saja masa kecil saya bukanlah pecinta The Muppet Show. Saat itu saya lebih sering menonton Sesame Street dengan Elmo dan kawan-kawan. Bukan saya tidak suka tapi seingat saya di kampung saya dulu tidak ada televisi yang menyiarkan pertunjukkan Kermit dan para Muppet tersebut. Jadi bagi saya sama sekali tidak ada perasaan nostalgia saat akan menonton The Muppets ini. Yang menarik perhatian tentu saja adalah marketing yang dilakukan untuk promosi film ini. Tidak hanya gencar tapi juga unik dimana kita tentu ingat beberapa fake trailer yang dibuat. Tanggapan dari para kritikus juga memuaskan dimana website Rotten Tomatoes memberi nilai 96% yang jelas tergolong sangat tinggi untuk film anak-anak. Film ini sendiri dibintangi oleh Jason Segel dan Amy Adams beserta banyak cameo selebirits lainnya macam Jack Black hingga Neil Patrick harris. Bagi Segel sendiri ini adalah proyek impian baginya yang merupakan pecinta para Muppet sedari kecil dulu.
Film ini berkisah tentang dua bersaudara (yang anehnya) beda "jenis", yaitu Gary (Jason Segel) yang jelas seorang manusia dan Walter (Peter Linz) yang adalah muppet. Keduanya adalah pecinta The Muppet Show khususnya Walter yang sangat memuja Kermit dan kawan-kawan. Sampai tiba suatu hari yang ditunggu Walter disaat Gary dan kekasihnya, Mary (Amy Adams) akan pergi ke Los Angeles untuk merayakan 10 tahun berjalannya hubungan mereka berdua. Gary turut mengajak Walter ke L.A. dimana disana mereka akan mengunjungi Muppet Theater yang merupakan rumah para muppet. Tapi sesampainya disana tempat tersebut sudah tak ubahnya gedung tua yang tak terurus karena ternyata sudah sejak lama para muppet tidak lagi mengadakan pertunjukkan dan sudah tidak bersama lagi. Yang mengejutkan lagi Walter secara tidak sengaja mendengar bahwa Tex Richman (Chris Cooper) yang seorang juragan minyak akan merobohkan bangunan tersebut untuk mencari sumber minyak yang ada dibawahnya. Kini adalah tugas bagi Walter, Gary dan Mary untuk bisa mengumpulkan para muppet supaya mereka mengadakan pertunjukan lagi untuk menggalang dana agar bangunan bersejarah itu tidak jadi diruntuhkan.
Beginilah seharusnya sebuah film anak-anak sekaligus film nostalgia dibuat. Film anak-anak seharusnya tidak hanya bisa menghibur anak-anak tapi juga kalangan umur lainnya. Film nostalgia juga seharusnya tidak hanya bisa menghibur fans lama tapi juga bisa menghibur orang awam yang menontonnya. The Muppets berhasil menjadi sebuah film anak yang menghibur bagi remaja dan dewasa, sekaligus film nostalgia yang akan membuat fans muppet kegirangan dan bahkan menangis karena nostalgia sekaligus bisa membuat orang awam seperti saya merasakan bagaimana menyenangkannya bermain bersama para muppet. Sedari awal saya langsung merasakan aura kebahagiaan dari film ini. The Muppets adalah sebuah feel good movie. Semua aspek yang ada dalam film ini begitu mudah untuk disukai. Jalan ceritanya yang ringan, iringan musiknya yang enak didengar dan punya feel yang kuat, deretan pemain manusia yang tidak kalah memikat dari para muppet, dan banyaknya cameo yang muncul dan tidak asal ditempatkan saja.
Ceritanya memang sederhana sehingga akan sangat mudah diikuti. Memang banyak terdapat kekonyolan dan hal yang tidak logis di film ini, tapi siapa peduli? Toh The Muppets bukan menekankan pada logika tapi lebih pada sisi magis dan menyenangkan yang dibawa didalamnya. Jason Segel sebagai pemeran utama manusia di film ini terlihat begitu menikmati perannya. Sangat terlihat dia sedang menikmati sebuah mimpi yang jadi kenyataan bermain diantara para muppet idolanya. Senyum dan tawanya yang tulus, kesedihannya yang natural, seolah dia memang hidup diantara para muppet tersebut. Jason Segel telah mewujudkan mimpina sendiri sekaligus mewujudkan mimpi para penggemar muppet lainnya di seluruh dunia. Amy Adams juga tidak kalah mempesona. Karakternya mudah dicintai. Gadis cantik yang riang, dimana meskipun dalam hatinya dia merasakan kecemburuan tapi tidak serta merta ia luapkan pada sang kekasih dan menjadi gadis menyebalkan layaknya di film romantis kebanyakan. Sosok gadis idaman, begitulah Mary yang diperankan Amy Adams disini.
Para bintang lain yang menjadi cameo juga tampil menarik. Jack Black yang memerankan dirinya sendiri disini justru terlihat jauh lebih lucu dibanding peran-peran lain yang ia mainkan di film akhir-akhir ini. Emily Blunt, Ken Jeong, Jim Parsons dan Zach Galifianakis juga sama memikatnya. Neil Patrick Harris sayangnya tidak berkesempatan menunjukkan daya pikatnya dalam porsi yang banyak disini. Kemunculan Selena Gomez diluar dugaan mampu menarik perhatian. Awalnya saya kira dia muncul dengan porsi sebagai selebriti gemerlap yang dipuja, tapi disini dia muncul sebagai sosok yang mungkin akan dijadikan bahan tertawaan oleh orang yang tidak menyukainya ataupun para pembenci Bieber.
Satu lagi yang tidak bisa dipisahkan dari film ini adalah iringan musiknya yang luar biasa. Lihat bagaimana lagu "Life's a Happy Song" dan "Man or Muppet" dibawakan. Sungguh luar biasa! Ya, The Muppets adalah film yang sederhana tapi justru dari kesederhanaan tersebut muncul ikatan perasaan yang kuat dengan penontonnya. Sungguh disayangkan pendapatan film ini tidak terlalu memuaskan meskipun menguntungkan. Apakah anak-anak memang sudah tidak bisa menerima film bagus macam ini? Saya harap tidak.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar