21 JUMP STREET (2012)
21 Jump Street awalnya adalah sebuah serial televisi yang tayang pada 1987-1991. Serial tersebut jugalah yang membuat nama Johnny Depp dikenal publik. Berhubung saat serial tersebut tayang sama belum lahir, maka dalam menonton film ini tidak ada sedikitpun perasaan nostalgia dan hanya ada harapan mendapat tontonan komedi yang menghibur. Saya sendiri jarang dikecewakan oleh film-film yang berbasis serial televisi. Mulai dari Mission:Impossible hingga The A-Team yang meski mendapat tanggapan jelek dari para kritikus tapi saya amat menyukai berbagai kegilaan didalamnya. Jajaran cast dalam film ini sebenarnya antara menjanjikan dan meragukan. Jonah Hill sedang dalam puncak karir setelah mendapat nominasi Oscar. Tapi saya sendiri kurang begitu suka dengan beberapa film komedinya. Sedangkan Channing Tatum meski tahun lalu film-filmnya mengecewakan, tapi peran komedinya di The Dilemma cukup menjanjikan. Selain itu, performanya di Haywire juga sedikit menunjukkan potensinya.
Kita akan diperkenalkan dengan dua murid SMA yang amat bertolak belakang. Morton Schmidt (Jonah Hill) adalah seorang pecundang dengan dandanan seperti Eminem yang selalu diledek di sekolah dan mendapat penolakan saat mengajak seorang gadis datang ke Prom. Sedangkan Greg Jenko (Channing Tatum) adalah siswa yang populer dan tentunya punya prestasi yang amat buruk, sehingga tidak diperbolehkan ikut Prom. Tujuh tahun kemudian keduanya kembali bertemu saat sedang mengikuti tes masuk kepolisian. Saat itu keduanya justru saling membantu dimana Schmidt yang punya kekurangan untuk ujian fisik dibantu oleh Jenko, dan sebaliknya Jenko yang lemah dalam ujian teori mendapat bantuan dari Schmidt. Bisa ditebak keduanya berhasil diterima dan kini menjadi teman dekat. Karir mereka di kepolisian biasa-biasa saja bahkan mengecewakan sampai tiba saatnya mereka dimasukkan dalam unit penyamaran bernama Jump Street dimana mereka harus menyamar sebagai siswa SMA untuk mengungkap jalur penyebaran narkoba.
21 Jump Street dipenuhi kata-kata kasar dan lelucon jorok yang keluar dari mulut tokoh-tokohnya. Biasanya saya tidak menyukai komedi macam itu. Bahkan saya sendiri adalah orang yang sulit dibuat tertawa oleh film komedi kecuali komedi Warkop DKI, tapi ternyata berkat momen komedi yang tepat, 21 Jump Street berhasil membuat saya tertawa terbahak-bahak. 21 Jump Street adalah salah satu komedi paling lucu yang pernah saya tonton. Lontaran humor jorok yang ada hampir selalu tepat sasaran. Lelucon yang mengarah ke rasis juga tidak berkesan melecehkan tapi terlihat sebagai sekedar guyonan yang selalu lucu. Masih ditambah dengan momen kelucuan yang ditimbulkan saat duo Schmidt-Jenko terpaksa memakai narkoba bernama HFS yang membuat mereka teler dan melakukan berbagai kegilaan yang benar-benar maksimal lucunya. Momen komedi yang hampir selalu berhasil inilah yang membuat saya terlena dan pada akhirnya kehilangan sensitifitas dalam menebak jalan cerita yang berujung pada saya dibuat lumayan terkejut pada twist di akhir film yang sebenarnya biasa saja.
Duo Hill-Tatum juga menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Dua sosok bertolak belakang itu mampu bersatu menjadi teman tanpa terasa dipaksakan. Unsur bromance yang kuat benar-benar terasa dari keduanya. Keduanya begitu menyatu dalam saling melontarkan lelucon atau bahkan saat harus memainkan adegan drama. Termasuk disaat terjadi momen ironis dalam masa penyamaran mereka dimana Jenko dan Schmidt seolah bertukar nasib dengan masa saat mereka SMA dulu. Tidak terlalu mengejutkan bagi seorang Jonah Hill yang disini tidak terlalu menonjolkan ekspresi datar andalannya tapi lebih kearah ekspresi konyol. Yang mengejutkan justru dari Channing Tatum. Saya memang mengakui dia punya potensi, tapi saya tidak mengira dia bisa jadi selucu dan segila di film ini. Saat adegan dia dalam pengaruh HFS, Tatum saya rasa benar-benar gila dan hal itu diluar dugaan. Porsi dramanya juga bisa dia lakukan dengan cukup baik. Ya, kini saya yakin bahwa Channing Tatum memang punya pesona dan potensi yang cukup besar.
Sebelum menonton, saya sudah terlebih dahulu mengecek halaman wikipedia dan menemukan fakta bahwa akan ada cameo Johnny Depp sebagai Tom Hanson yang notabene adalah tokoh utama serial televisinya. Saya sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan munculnya Depp, tapi ternyata dia muncul dalam momen yang tidak terduga. Momen yang mengejutkan, lucu dengan balutan sedikit komedi hitam, dan mungkin akan mengharukan bagi para pecinta serial televisinya dulu. Pada akhirnya 21 Jump Street lebih dari sekedar memuaskan tapi salah satu film terbaik tahun ini. Penuh lelucon jorok dan dewasa yang amat lucu, momen pemakaian narkoba yang mengundang tawa, dan salah satu lelucon favorit saya adalah mengenai "Korean Jesus". Channing Tatum dan Jonah Hill pada akhirnya mampu memberikan suguhan yang luar biasa menyenangkan ini. Luar biasa!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar