TOTAL RECALL (1990)
Rasyidharry
Agustus 22, 2012
Action
,
Arnold Schwarzenegger
,
Bagus
,
Paul Verhoeven
,
REVIEW
,
Science-Fiction
,
Sharon Stone
Tidak ada komentar
Diantara bintang film action era 80 sampai 90an saya paling suka Arnold Schwarzenegger. Dibandingkan para kompatriotnya, Arnie punya deretan film yang lebih beragam, mulai dari film action murni, science-fiction hingga komedi. Saya sendiri besar di era saat televisi banyak menyiarkan film-film dari Arnie, Stallone, Van Damme dan Steven Seagal, dan diantara mereka saya paling suka saat menonton film-film Arnie. Sebagai anak kecil saya jelas tidak menyukai film Van Damme dan Seagal yang terlalu terlalu serius. Sedangkan Stallone lebih dikenal lewat deretan film Rambo yang saat itu tidak saya sukai. Praktis nama Arnold Schwarzenegger dengan film-film macam The Terminator dan Predator yang menampilkan berbagai set aksi yang "beda" sampai Junior dan Kindergarten Cop yang kental unsur komedinya lebih berhasil dalam menarik perhatian saya sebagai anak-anak. Bahkan hingga sekarang saya masih menganggap film-film dari sang Governator ini jauh lebih seru diikuti karena memang tema dan nuansanya yang lebih beragam. Salah satu diantara film science-fiction yang dibintanginya dan mendapat status klasik adalah Total Recall yang diadaptasi dari cerita karangan Philip K. Dick yang berjudul We Can Remember it for You Wholesale. FYI, film-film macam Blade Runner, Minority Report dan The Adjustment Bureau juga diadaptasi dari cerita Philip K. Dick.
Bumi di tahun 2084 sudah menjadi sangat modern. Transportasi dan perjalanan antar planet sudah bukan lagi menjadi hal yang tidak mungkin. Tapi disaat Saturnus menjadi tujuan berlibur paling digemari, Douglas Quaid (Arnold Schwarzenegger) justru memimpikan berkunjung ke Mars yang saat itu tengah dilanda konflik antara pemerintah dengan para pemberontak. Walaupun sudah memiliki hidup yang bahagia bersama sang istri, Lori (Sharon Stone), tapi Quaid terus bermimpi dan terobsesi untuk mengunjungi Mars, tapi kondisi Mars yang bergejolak membuat sang istri tidak pernah mau diajak kesana. Sampai suatu hari Quaid melihat iklan mengenai perusahaan bernama "Rekall" yang menjanjikan penanaman memori terhadap kliennya. Implan memori tersebut memungkinkan Quaid untuk mempunyai memori berlibur di Mars tanpa harus benar-benar datang kesana. Tapi ditengah-tengah proses penanaman memori tersebut terjadi keanehan. Quaid ternyata sudah pernah berkunjung ke Mars dan nampaknya memori tersebut telah dihapus oleh seseorang. Bahkan setelah itu Quaid menjadi incaran para agen rahasia. Apa sebenarnya yang terjadi? Benarkah Quaid memang sempat menjadi agen rahasia di Mars? Ataukah itu semua hanya mimpi dan merupakan bagian dari memori yang ditanamkan oleh pihak Rekall?
Hebatnya Total Recall adalah film ini mampu menggabungkan cerita science-fiction yang menarik dan penuh kejutan dengan adegan aksi yang cukup seru dan berbalut kekerasan tingkat tinggi. Unsur sci-fi dalam film ini tidak bisa dibilang cerdas, karena basic sains-nya sendiri tidaklah terlalu mendalam dan tidak mementingkan logika. Walaupun tidak cerdas, namun penggambaran nuansa futuristik dalam film ini sangat kreatif dan mampu melebur begitu baik dengan ceritanya. Berbagai gadget dan efek futuristik yang ada mungkin akan terlihat biasa saja bahkan mungkin konyol jika dilihat memakai kacamata zaman sekarang, tapi hebatnya semua itu masih sanggup menghadirkan nuansa yang fun untuk ditonton. Alat hologram misalnya yang jelas sudah tidak lagi terlihat revolusioner sekarang, tapi dalam film ini alat tersebut masih bisa terlihat keren. Efeknya yang masih minim CGI juga merupakan kelebihan sendiri, karena dengan penanganan yang tepat, non-CGI justru akan terlihat sangat keren. Semua kelebihan tersebut masih ditambah dengan tingkat kekerasan yang tinggi ala sutradara Paul Verhoeven. Layaknya Robocop dan Straship Trooper, dalam Total Recall kita bukan hanya disuguhi adegan aksi berbalut ledakan saja tapi juga momen gore yang cukup banyak. Berbagai adegan seperti tubuh terpotong, darah mengalir sampai kepala pecah atau bermutasi secara menjijikkan jelas jadi suguhan utama. Kombinasi yang sempurna untuk menciptakan sebuah action/sci-fi yang menghibur.
Tapi Total Recall tidak berhenti pada level menghibur saja, karena cerita yang ditampilkan memang termasuk cerdas dan penuh kejutan. Pertanyaan tentang "mana kenyataan yang sebenarnya?" terus muncul di kepala saya sampai filmnya berakhir. Filmnya dikemas dengan begitu baik sehingga misteri tersebut berhasil disimpan dengan baik. Kejutan demi kejutan tak terduga (meski ending-nya biasa saja) terus muncul dari awal hingga akhir film. Akan lebih banyak kejutan tak terduga di film ini diluar pertanyaan awal mengapa Quaid bisa mempunyai memori tentang Mars. Disamping misteri, Total Recall juga mampu menghadirkan pertanyaan demi pertanyaan dala diri para penonton. "Apakah kita yang sekarang memang diri kita yang sesungguhnya?" Sebuah pertanyaan yang terasa cukup liar dan mungkin terasa konyol bagi beberapa orang tapi cukup layak untuk dipikirkan lebih dalam lagi pemaknaannya. Dengan baik film ini juga menampilkan sebuah misteri yang sama misteriusnya dengan mimpi, yaitu memori. Apakah memori yang kita punyai sekarang memang sungguh-sungguh pernah kita alami di masa lalu? Ataukah hanya mimpi? Ataukah ada kenyataan lain? Seperti mimpi, memori juga menyimpan misteri yang begitu luas dan mendalam, nyaris tak terpecahkan.
Faktor lain penentu keberhasilan film ini jelas ada pada sosok Arnold Schwarzenegger. Tapi sebelum itu saya ingin memberikan credit lebih pada Sharon Stone yang ternyata terlihat begitu hot disini disamping aktingnya yang termasuk lumayan. Kembali pada Arnie, untuk urusan akting jelas dia tidak berakting dengan kelas Oscar. Beberapa momen terasa menggelikan, tapi justru disitulah kelebihan Arnie. Apa yang saya rindukan dari penampilan Arnie dalam film selain tubuhnya yang berotot adalah bagaimana dia melontarkan dialog demi dialognya. Kadang terasa konyol disaat dia mengucapkan suatu dialog tapi ekspresi atau intonasi yang ia munculkan tidak sesuai atau terasa begitu datar, tapi lagi-lagi itulah yang disebut guilty pleasure. Tentu ada alasan kenapa sang Governator punya banyak memorable quote mulai dari "I'll be back", "Hasta La Vista Baby" sampai "Get to da choppa!". Beberapa kali saya dibuat tertawa melihat wajahnya yang nampak tidak nyaman dalam melontarkan dialog, atau saat ia mengatakan berbagai one line dengan intonasi datar dan logat ciri khasnya itu. Saya juga suka saat Arnold mengeluarkan teriakan khasnya yang selalu terdengar "Yaaaaaarrggggh!" dengan muka yang sedikit lebay. Tapi lagi-lagi berbagai hal itulah yang membuat saya menyukai Arnold Schwarzenegger. Overall, Total Recall adalah sebuah kombinasi film action yang sangat menghibur, science-fiction yang sederhana tapi kreatif dan kejutan yang cerdas. Melihat versi 1990 ini saya jadi ragu akan remake-nya, karena apa yang membuat versi originalnya bagus adalah kisah yang masih original, serta keberadaan Paul Verhoeven dan Arnold. Tanpa semua itu apakah versi modernnya bisa memuaskan?
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar