THE UNKNOWN KNOWN (2013)
Errol Morris merupakan salah satu sutradara dokumenter terbaik saat ini. Film-filmnya seperti Gates of Heaven, The Thin Blue Line, Tabloid (review), sampai The Fog of War yang memenangkan Best Documentari Feature pada Oscar tahun 2004 merupakan bukti-bukti kehandalan Morris untuk mengemas berbagai fakta mencengangkan ke permukaan. Dalam judul-judul diatas kita akan melihat bahwa Errol Morris tidak hanya seseorang yang handal bercerita dan mengemas fakta tapi juga hebat dalam "memancing" narasumbernya untuk bertutur dengan sejujurnya hingga terungkap fakta demi fakta mengejutkan dari mulut mereka. Maka akan sangat menarik untuk dilihat bagaimana Morris berusaha menggali berbagai fakta dar Donald Rumsfeld di film ini. Sebelum menonton saya tidak tahu siapa itu Donald Rumsfeld yang ternyata pernah menjabat dua kali sebagai menteri pertahanan Amerika Serikat. Yang pertama pada tahun 1975-1977 pada era pemerintahan Gerald Ford dan yang kedua pada 2001-2006 yang tidak lain adalah era George W. Bush dimana pada masa jabatan kali inilah Rumsfeld sering mendapat sorotan atas berbagai keputusannya.
Menonton dokumenter yang kita hanya sedikit atau bahkan sama sekali tidak tahu tentang narasumber yang dibahas mungkin bakal memancing penonton untuk mencari tahu lebih dulu supaya sama sekali tidak buta. Bahkan banyak dari mereka yang sampai mencari tahu tentang kasusnya hingga ke aspek paling detail sebelum menonton. Saya sendiri memilih jalan yang berbeda. Saya hanya akan mencari tahu hal paling umum tentang ceritanya, semisal di film ini saya hanya coba mencari tahu siapa itu Donald Rumsfeld, dan setelah tahu ia adalah mantan menteri pertahanan pencarian saya berhenti. Biarkan Errol Morris dan The Unknown Known miliknya yang bercerita. Disinilah kita bisa menguji apakah sebuah dokumenter sanggup membuat penonton awam mengerti akan subjek yang dibahas atau tidak. Lagipula pada Tabloid, Errol Morris terbukti sanggup melakukan hal itu. Film ini sendiri akan memperlihatkan penggalian fakta oleh Morris terhadap Donald Rumsfeld yang banyak dianggap publik sering melakukan hal-hal kontroversial khususnya dalam menyikapi pecahnya perang di Irak dan Afghanistan. Banyak yang menganggapnya sebagai seorang warmonger. Tentu saja Rumsfeld tidak akan begitu saja mengakui bahwa ia adalah warmonger dan akan mengelak bahwa semua itu adalah untuk menjaga keamanan dan stabilitas Amerika bahkan dunia. Dari situlah awal keterpurukan The Unknown Known dimulai.
Mungkin saya tidak tahu detail perbuatan dari Donald Rumsfeld, tapi jelas saya sudah tahu ada yang keliru, ada yang tidak beres dan ada sebuah "konspirasi" dalam berbagai invasi militer yang dilakukan Amerika Serikat khususnya di Irak dimana mereka juga memburu Sadam Hussein. Jadi yang diharapkan saya dan mungkin sebagian besar penonton film ini adalah tambahan berbagai fakta yang tidak kita ketahui tentang hal tersebut ditambah pengakuan Donald Rumsfeld akan berbagai kesalahan yang ia perbuat. Saya berharap Rumsfeld akan berkata "well, I'm wrong" dan mulai membeberkan fakta demi fakta yang selama ini selalu disembunyikan oleh Amerika Serikat seperti alasan invasi Irak atau perlakuan sadis di banyak penjara seperti Guantanamo ataupun Abu Gharib Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Errol Morris gagal "menyudutkan" Rumsfeld dimana sang mantan menteri pertahanan ini terus mengelak dan melakukan pembenaran. Yang bisa dilakukan Morris akhirnya hanyalah menambahkan fakta yang sudah diketahui publik untuk seolah-olah membuat Rumsfeld memang salah. Ambil contoh pada saat Rumsfeld tetap mengelak bahwa ia dan pihak pemerintahan menyatakan keterkaitan Sadam dengan Al-Qaeda. Yang bisa dilakukan Morris setelah itu hanya memperlihatkan footage dalam sebuah konferensi pers saat Rumsfeld menyatakan keterlibatan Sadam. Tapi tidak pernah ada pengakuan dari Rumsfeld.
Ironis memang, dengan judul The Unknown Known, film ini justru terasa sebagai The Known Knwon atau The Known Unknown disaat yang dibeberkan hanya sesuatu yang penonton sudah tahu atau sesuatu yang kita tahu bahwa kita tidak tahu, dan ingin mengetahuinya tapi tetap tidak mendapatkan faktanya dalam dokumenter ini. Kita akan melihat beberapa momen saat Rumsfeld memang benar-benar tersudut, tapi pada akhirnya tetap tidak ada pengakuan. Sebuah pengakuan Rumsfeld di film ini ibarat bukti kuat dalam pengadilan. Sedangkan fakta-fakta yang dibeberkan Morris ibarat berbagai tuduhan yang sebenarnya nampak jelas namun masih kurang bukti. Pada akhirnya kita tidak mendapatkan bukti otentik tersebut dalam film ini. Disaat sebuah dokumenter tidak memberikan fakta baru atau hanya memberikan sedikit saja tambahan pengetahuan tanpa adanya pengungkapan yang siginifikan padahal subjek utama sudah ada di depan mata maka bisa dibilang dokumenter itu tidak berhasil. Pengemasan yang dilakukan Morris pun rawan membuat penonton awam tersesat. Seringkali ia berpindah topik menuju sebuah peristiwa baru tanpa adanya prolog disana. Hal itu sering membuat saya bingung peristiwa apa yang tengah diangkat dan "tuduhan" apa yang sedang ditujukan pada Rumsfeld atas kaitannya dengan hal tersebut.
Mungkin satu-satunya kelebihan yang menyelamatkan The Unknown Known adalah fakta bahwa film ini amat well-documented. Berbagai footage dan editing yang dilakukan begitu baik dan membuat saya tetap bisa bertahan mengikuti film ini meski kadang tersesat oleh kebingungan dan tidak puas melihat Donald Rumsfeld terus bersikukuh pada pendiriannya. Errol Morris terus berusaha membuat Rumsfeld mengaku tapi dia gagal, sedangkan Rumsfeld pun di akhir film mengatakan bahwa "Morris, you chase the wrong rabbit" yang menguatkan fakta tentang pengelakannya meski dia selalu tersudu. Film ini pada akhirnya berakhir sebagai sebuah perdebatan antara dua orang yang saling "serang" tanpa adanya konklusi yang tercipta. Poster film ini memiliki tagline "Why is this man smiling?" Bagi saya jawaban dari tagline itu adalah karena Donald Rumsfeld menikmati segala interview yang terjadi, menikmati segala atensi yang ditujukan padanya dalam film ini, dan menikmati fakta bahwa ia tetap bisa mengelak dari segala serangan bahkan setelah filmnya usai.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar