SI DOEL THE MOVIE 2 (2019)

20 komentar
Proses membangkitkan materi klasik ke layar lebar biasanya diawali dengan menebar aroma nostalgia guna merenggut kepercayaan penggemar, sebelum mulai menyongsong arah baru. Tidak terkecuali Si Doel the Movie yang tampil layaknya prolog. Tapi rupanya, film pertama bukan saja prolog bagi cerita utama, pula elemen nostalgia, saat selain membawa kisahnya bergerak maju (setidaknya untuk ukuran Si Doel yang akan terus berkutat soal cinta segitiga) sekuelnya turut menghadirkan nostalgia lebih besar, lebih kuat, lebih hangat.

Doel (Rano Karno) dan Mandra (Mandra) sudah pulang dari Belanda, sehingga kita berkesempatan menghabiskan waktu di rumah ikonik mereka, sejenak mengendarai oplet, bahkan bertemu sosok lama seperti Munaroh (Maryati). Tapi terpenting, dinamika antar karakter yang menjadi kekhasan seri ini semakin sering kita saksikan.

Dibanding tokoh lain, Zaenab (Maudy Koesnaedi) melalui paling banyak konflik batin. Dia tahu Doel menemui Sarah (Cornelia Agatha) dan puteranya, Dul (Rey Bong), di Belanda, menyadari bahwa sang suami masih mencintai istri pertama yang belum resmi diceraikan, lalu mendapat kabar jika si rival abadi bakal pulang ke Indonesia.

Bertambahnya dilema juga berarti bertambahnya kesempatan untuk Maudy memamerkan kapasitas akting. Caranya mengekspresikan rasa, dari lontaran kalimat mengenai keikhlasan yang dibarengi senyuman terpaksa dan mata berkaca-kaca, pilihan kata yang menyiratkan kecemburuan (hal ini selalu membingungkan Doel dan membuat penonton geregetan sejak dulu), semua sukses menyentuh hati saya.

Tatkala film pertamanya sedingin Amsterdam, Si Doel the Movie 2 sepanas Jakarta, dengan rentetan masalah seru yang bisa membuat penonton harap-harap cemas sambil menggerutu sendiri tak ubahnya ibu-ibu penonton sinetron. Masalah-masalah tersebut turut membentangkan jalan film ketiga, sekaligus membuka peluang mengoper tongkat estafet ke generasi berikutnnya.

Sebagaimana mestinya Si Doel, naskah buatan Rano Karno (juga menduduki kursi sutradara) tidak lupa menyertakan banyolan ringan, yang kebanyakan dipicu ketidakmampuan (baca: keengganan) Mandra mengontrol mulutnya (kali ini juga jarinya). Banyak tawa ditawarkan, tapi paparan drama keluarga menyentuh milik film inilah yang memantapkan status Si Doel the Movie 2 sebagai sekuel superior. Keseluruhan third act, termasuk munculnya beberapa footage lawas dari sinetron, merupakan alasan air mata menetes tak terkendali.

Rano Karno cerdik membangun situasi emosional guna merampungkan beberapa konflik sambil menanam benih baru untuk masa depan. Melihat interaksi tiap karakter, sementara karakter lain merespon interaksi tersebut sungguh mengaduk perasaan. Terlebih ketika Aminah Cendrakasih alias Maknyak membuktikan betapa keterbatasan fisik tak kuasa mengalahkan talenta olah rasa sang legenda yang kecintaannya akan dunia seni peran masih membuncah.

Kalau menyaksikan Maknyak tenggelam dalam tangis atau saat darah mengalir dari jari-jari Zaenab tanpa ia sadari tak mengiris perasaan, saya tak tahu sekeras apa hati anda. Di luar permasalahan teknis (banyak gambar terlihat meregang), bermodalkan segala rasa miliknya, Si Doel the Movie 2 pantas disebut salah satu film lebaran terbaik tahun ini, bahkan salah satu yang terbaik sepanjang 2019.

20 komentar :

Comment Page:
Netizen Baik Hati mengatakan...

Saya udah nonton yang pertama (yang kedua coming soon, tiket akhir pekan mahal bet). Rada gemes sama bang karno, seolah2 gak mau ngelepas/memilih mpok jenab/sarah..

Ini masih ada part 3 kah? hahaah

*mpok jenab immortal banget :*

aan mengatakan...

Dari sejak sinetron nya...sikap si Doel di cinta segitiga udah bikin perasaan antara gemas....dan...pengen gaplok krn kelambanan dan ketidak tegasan nya.atau emang sikap polos dan lugu Doel nya.pd awal Sarah fall krn sifat terakhir ini.tapi lama2 kok jadi ngeselin..hahahaha.lanjut di bioskop part 1 nya entah ya kok saya ngerasa Doel kesannya lambat.sikap ketemu anak pertama kali pengen jewer Doel deh..πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜….di part 2 nya kayaknya perlu siapin mental ama sikap lamban Doel nanti kl nonton...😁😁

Rasyidharry mengatakan...

Ya gitulah Doel haha. Saya mah #TeamZaenab jelas. Yoi ada film ketiga dan bakal makin runyam masalahnya

Rasyidharry mengatakan...

Hahaha ya gitulah Doel. Ngeselin emang. Tapi di film kedua ini Maknyak kasih penjelasan kenapa Doel gitu, jadi biarpun nggak membenarkan sikap dia, bisa lah sedikit paham

Vsf mengatakan...

Ekting Dul cilik masih datar banget dan kaku, masih bagusan ekting tmen cwe nya yg ngajak bareng ke jkt. Ekting mbak sarah meningkatlah dari pada Part 01. Ekting Mpok Zaenab melesat sekali better than part 01. Ekting bang doel mah jgn ditanya, galau bimbang nya dapet banget, apalagi pas mau ngomong ke zaenab klo di belanda ktmu sarah dan anaknya, mau masukin hp ke saku aja smpe salah masuk bbrapa kali. Adegan wizzy naik oplet, opie kumis di Pangkalan ojek itu gk penting dan bisa dihapus. Adegan Mak Nyak masih mengundang air mata.

Vsf mengatakan...

Ini rencananya mau brp part sih? Alamat bakal jd kayak Harry Potter deh..

Chan hadinata mengatakan...

Lebih sedih lagi liat komentar maknyak ketika diwawancarai..
"Cepeatan aja syuting si doel 3.. mumpung nyak masih ada"
Rembes langsung air mata😭😭😭

Anonim mengatakan...

Best scene memang saat Sarah ketemu Mak Nyak. Plus Zaenab lagi marut kelapa. Epik banget.
Dulu saya team Sarah, tapi ngeliat pengorbanan Zaenab jadi simpati ke Zaenab. Apalagi sampe berdarah2 tuh tangannya. Hehehe...
Soal sinematography, scene di Belanda bagus banget.
Tapi kok pas di Indonesia malah agak kurang oke.

Berarti sekuel ini score nya meningkat ya Mas?
Soalnya Si Doel 1, Mas Rasyid kasih nilai "cukup" aja.

Prediksi saya Si Doel bakal jadi film lebaran terlaris tahun ini.

DENI mengatakan...

Tenang Mak Nyak di si Doel 3 bisa pake CGI kaya Paul Walker

Rasyidharry mengatakan...

Haha keren itu pas masukin hp. Kayaknya nggak sengaja tapi cocok sama adegannya

Rasyidharry mengatakan...

Duh, luar biasa memang beliau itu. Semangatnya tetep tinggi

Rasyidharry mengatakan...

Yes peningkatan jauh. Film pertama bener-bener prolog, kalau ini nostalgia tapi konflik (ala sinetronnya) seru.

So far Si Doel paling laris. Paling bawah Hit & Run

mega's story mengatakan...

Ini rencananya ada berapa seri ya?

Hilman Sky mengatakan...

Katanya sih trilogi

Billy Jefferson Simamora mengatakan...

Yes, ini akan masuk kategori film terbaik tahun ini.. Kisah cinta segitiga nya dibawa lagi ke tahap yang lebih besar.. Penonton dibuat gregetan, juga sedih dengan beberapa keputusan atau dialog diantara pemain.. Momen Zaenab dan Sarah berbicara di rumah Doel (yg lainnya menunggu di Oplet), itu mencerminkan penonton di bioskop yang gasabar menunggu pembicaraan apa yang akan mereka bicarakan.. Gasabar menunggu film ketiganya, semoga semuanya sudah terjawab, akankah Sarah atau Zaenab yang dipilih Si Doel

Yolana mengatakan...

Yes! Saya team zaenab juga. Setidaknya saat zaenab ngambek dia cuma kelayapan sampe sore trus pulang.Gak kayak sarah kelayapan sampe belanda, hihihi... Kenapa ya mas, kok kayaknya cuma rano yg bisa bikin scene itu alami bgt. Seakan akan mereka melakukan kegiatan sehari hari tanpa skenario. Adegan mandra yg marah marah karena motor gak dikeluarin dari dalam rumah itu kurang alami apa coba?! πŸ˜€

Rasyidharry mengatakan...

Karena mereka udah bareng-bareng meranin karakter yang sama selama puluhan tahun. Paham lah "karakter A harus gimana" dan "kalau si A gini, respon B begitu"

oktabor mengatakan...

kadang saya suka kagum sama aktor aktris di film ikonik masih sanggup kembali masuk ke peran yg sama padahal sudah bertahun tahun peran itu ditinggalkan. contoh : cinta-rangga, doel and the gank, adit-tita.

Rasyidharry mengatakan...

Beberapa aktor emang terlahir buat mainin peran tertentu 😁

Ilham Qodri mengatakan...

posternya udah macam film MCU haha