REVIEW - THE ONE AND ONLY IVAN
Saya belum membaca novel anak The One and Only Ivan karya K. A.
Applegate, yang terinspirasi dari kisah nyata tentang seekor gorila bernama
Ivan. Tapi mengacu pada seri Animorphs,
sang penulis punya kecenderungan menyelipkan kisah kelam di balik sampul cerita
remaja/semua umur. The One and Only Ivan tidak
jauh beda, dan sewaktu ceritanya dibungkus dalam kemasan ala Disney, hasilnya
adalah suguhan krisis identitas, meski tetap menghibur, pun tentunya, memiliki
hati.
Memang di sini tidak ada serbuan
alien, remaja yang terjebak di tubuh elang selamanya, atau konklusi depresif di
mana protagonisnya melancarkan misi bunuh diri. Tokoh utamanya adalah Ivan (Sam
Rockwell), seekor gorila yang jadi bintang utama pertunjukan sirkus Big Top
Mall milik Mack (Bryan Cranston). Kalau hewan-hewan lain mesti melakukan trik,
Ivan cukup memamerkan sisi buasnya, memukul-mukul dada sambil mengaum. Tapi
lambat laun, minat publik meredup. Mereka terancam bangkrut.
Sampai Mack mendatangkan hewan
baru, yakni gajah kecil menggemaskan bernama Ruby (Brooklynn Prince). Di bawah
asuhan Stella (Angelina Jolie) si gajah senior, Ruby langsung jadi bintang pertunjukan.
Ivan terpaksa menerima kebintangannya terpinggirkan. Hingga suatu peristiwa
memaksa Ivan mengesampingkan ego, demi kelangsungan hidup para hewan, khususnya
Ruby.
Sekilas terdengar seperti film anak
mengenai hewan yang bisa bicara, bukan? Tapi, seiring kita diajak mengenali
tiap karakter, semakin jelas bahwa The
One and Only Ivan tidak sesederhana itu. Sebuah flashback menjelaskan bagaimana Mack ditinggalkan sang istri,
karena Ivan yang sejak bayi mereka adopsi, mulai tumbuh dewasa dan kerap
menciptakan kekacauan di rumah. Lalu soal Julia (Ariana Greenblatt), puteri salah
satu karyawan Big Top Mall, yang hampir setiap hari berinteraksi dengan Ivan.
Tersirat kalau ibu Julia tidak dalam kondisi baik-baik saja (kemungkinan terjangkit
kanker).
Latar kandang-kandang sempit selaku
rumah barisan hewan yang kerap bertingkah jenaka, bak ilusi yang menutupi
realita kelam di luarnya. Bicara soal kandang, The One and Only Ivann turut mengusung isu eksploitasi hewan, yang
diburu di tengah habitatnya oleh manusia. Beberapa tewas, beberapa dijebloskan
dalam kurungan sebagai bahan tontonan sirkus maupun kebun binatang.
Bagi manusia, hewan-hewan itu
sebatas alat pencari uang, yang dapat dengan mudah disingkirkan. Walau sudah
merawat Ivan sejak bayi, ketika tuntutan finansial datang, Mack dengan gampang
menggantikan posisi gorila tersebut sebagai bintang pertunjukan. Sedangkan bagi
hewan-hewan dalam kandang, terbiasa dikurung nyaris seumur hidup, membuat
mereka lupa rasanya kebebasan.
Di sini terjadi kontradiksi. Naskah
buatan Mike White (School of Rock, Pitch
Perfect 3) menyampaikan tentang pentingnya bagi hewan untuk hidup di
habitat asli, namun secara bersamaan, merayakan showmanship. Hal itu diperkuat oleh pengadeganan Thea Sharrock (Me Before You), yang lebih banyak
memperlihatkan sisi magis ketimbang eksploitatif tiap pertunjukan. Mungkin
tujuannya adalah membuat semua itu tidak hitam-putih, tapi yang terasa justru
kebingungan menentukan arah, antara menyentil isu di atas, atau membuat film
semua umur ala Disney seperti biasa.
Sejatinya The One and Only Ivan memenuhi hampir semua syarat untuk menjadi
film bertema talking animals menyentuh.
Sharrock piawai membangun emosi melalui bahasa visual, sebagaimana pada
pertemuan pertama Stella dan Ruby, yang digambarkan lewat dua belalai yang
saling bersentuhan. Kualitas CGI mumpuni
sanggup menciptakan ekspresi-ekspresi kaya rasa di wajah karakter hewan,
khususnya Ivan. Musik orkestra gubahan Craig Armstrong (Moulin Rouge!, The Great
Gatsby, Me Before You) juga ampuh mengaduk-aduk perasaan, termasuk pada ending, yang sejatinya, merupakan satu
lagi wujud krisis identitas dan kenaifan filmnya, yang merayakan kemerdekaan
palsu.
Available on DISNEY+ HOTSTAR
3 komentar :
Comment Page:Memindahkan ivan dari kandang kecil di mall ke sebuah lahan luas yang ternyata kebun binatang. Ending yang sangat dark hehe
Spoiler yang mantap, Abang jago.
Bangga banget abang jago udah nonton. Jarang nonton ya?
Posting Komentar