REVIEW - MALIGNANT

6 komentar

Sejak sekuen pertama yang langsung tancap gas, lalu kredit pembuka berhiaskan musik industrial, saya sadar bahwa film ini takkan membawa penonton melihat James Wan versi "sutradara horor rumah berhantu". Jika Furious 7 (2015) merupakan prosesnya menerapkan tema vigilante dan balas dendam serupa Death Sentence (2007) ke ranah blockbuster, maka Malignant ibarat hasil belajar Wan selama berkarir hampir dua dekade. 

Pertumpahan darah dan pendekatan serba berlebihan ala Saw (2004), revenge story seperti Death Sentence, elemen horor supernatural macam seri The Conjuring dan Insidious, bahkan aksi sebagaimana ia pelajari di Aquaman (2018), semua Wan tumpahkan. 

Tidak perlu menunggu lama sampai Malignant menggenjot intensitas, sebab beberapa menit pasca perkenalan dengan protagonisnya, Madison (Annabelle Wallis), teror langsung muncul. Pernikahan Madison dengan Derek (Jake Abel) renggang setelah ia mengalami keguguran beruntun. Sang suami menyalahkan Madison, yang kini tengah hamil untuk kesekian kali. Bahkan terjadi aksi KDRT di hari itu. 

Malamnya, sosok misterius menginvasi rumah mereka. Tidak tampak seperti manusia. Lebih mirip bayangan hitam, dengan gestur tidak wajar. Derek mati mengenaskan, sementara Madison selamat, namun harus kehilangan kandungannya lagi. Beberapa waktu berselang, terjadi deretan kasus pembunuhan lain, dan diduga melibatkan pelaku yang sama. Anehnya, Madison bisa melihat semua pembunuhan tersebut, seolah berada langsung di lokasi. 

Mayoritas horor buatan Wan mengawali penceritaan dengan lambat, karena memerlukan waktu memperkenalkan karakter, pula investigasi fenomena mistisnya. Malignant berbeda, sebab segala tetek bengek latar belakangnya disimpan, guna menghasilkan titik balik alur jelang paruh akhir. 

Mudah menebak gambaran besar twist-nya, terlebih, naskah buatan Akela Cooper (akan menulis naskah The Nun 2), yang ditulis berdasarkan cerita asli hasil buah pikirnya bersama Wan dan Ingrid Bisu (kali pertama istri sang sutradara mendapat kredit penulisan film), tidak memberi penonton ruang untuk untuk meragukan asumsi-asumsi yang muncul. 

Bukan karena malas. Penuturannya memang kendor di second act, yang tampil bak slasher (plus sedikit rasa giallo, termasuk penggambaran figur pembunuh misterius bersarung tangan hitam) dengan cerita stagnan, tapi kelemahan tersebut mampu ditebus saat satu demi satu pertanyaan mulai terjawab. Gambaran besar twist-nya mudah ditebak, tapi tidak dengan detail-detail di dalamnya. 

Jawabannya (mengingatkan pada sebuah urban legend Inggris dari abad 19 yang tak bisa saya sebut demi menghindari spoiler) mungkin terkesan konyol, namun keseriusan memang bukan tujuan sang sutradara. Wan nampak ingin bersenang-senang, melempar kejutan, menerapkan tata kamera stylish dan penyuntingan frantic layaknya di Saw dulu, pula memakai desain unik karakternya guna menciptakan aksi unik sekaligus berdarah di klimaks. Akting Annabelle Wallis pun sejalan dengan visi Wan bagi Malignant: Over the top. 


Available on HBO MAX

6 komentar :

Comment Page:
Sapta nur hasan mengatakan...

Bagi aku film ini mengandung 3 Genre:
1st Act:Horror khas James Wan
2nd Act:Misteri/ Thriller
3rd Act:Action dgn Bumbu Gore
Aku suka,Buat aku cukup bagus,Berbeda dgn Karya2 JW sebelumnya...
Semakin sedikit tau tentang cerita film ini,menonton akan semakin seru...!

Unknown mengatakan...

Tata kameranya ngingetin Death Silence juga mas

Anonim mengatakan...

Next review film KATE mas di netflix hehee kalo dari saya pribadi 3 stars out of 5 hehehe semoga dari mas rasyid bisa lebih

barjokondo mengatakan...

itu kenapa bisa memanipulasi gelombang radio/listrik ya ? belom dijelasin atau aku yang kelewat ?

Unknown mengatakan...

iya bagian itu kok kayak plot hole ya

Anonim mengatakan...

Kan ada scene waktu gabriel mulai gabisa dikontrol dia disetrum pake alat medis biar pingsam tp trnyata ga mempan malah sama gabriel kayak diserap daya listrik sampe lampu2 rumah sakitnya pecah dan bnyak ngebunuh perawat jg, alias nyambung scene awal, dan akhirnya mulai diputuskan buat dipotong si gabriel dari emilia