REVIEW - ARGANTARA

71 komentar

Argantara adalah film yang berbahaya. Lebih berbahaya dari horor paling kancut, komedi paling garing, atau drama paling hambar. Jumlah penonton hari pertamanya mencapai 101 ribu. Jika target market utamanya mengisi 60% saja dari keseluruhan angka tersebut, maka sekitar 60 ribu remaja Indonesia sudah menyaksikan romantisasi nikah muda. Bukan mustahil jika banyak dari mereka pulang sambil bercita-cita mengikuti jejak dua karakternya.

Persoalan nikah muda bukan perbedaan prinsip semata. Bukan pula propaganda para "woke". Pemerintah kita cenderung konservatif, tapi mereka tetap membuat program untuk mengurangi jumlahnya. Karena ditinjau dari cabang keilmuan mana pun, baik kesehatan mental maupun psikis, pernikahan di usia remaja amat berisiko. Hanya demi mengeruk pundi-pundi rupiah dari muda-mudi polos yang belum tentu memperoleh edukasi memadai, Argantara meromantisasi isu tersebut.

Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Falistiyana, filmnya berpusat pada dua remaja 16 tahun, Argantara (Aliando Syarief) dan Syera (Natasha Wilona). Keduanya satu SMA, namun perangainya berlawanan. Syera seorang siswi teladan, sedangkan Argantara dikenal begajulan dengan statusnya sebagai pemimpin geng motor. 

Alkisah ayah Argantara pernah menyelamatkan nyawa ayah Syera (Rendi Khrisna). Sebagai bentuk balas budi, ayah Syera menandatangani surat perjanjian yang mengatur perjodohan anak masing-masing. Ingin melihat contoh orang tua egois sekaligus bodoh? Tonton film ini. Kenapa anak mesti membuang hidupnya demi membayar utang orang tua? Kenapa harus di usia 16 tahun? Tidak bisakah perjodohan dilakukan di usia yang lebih layak? 

Kedua keluarga akhirnya bertemu. Ayah Argantara telah meninggal, dan di pertemuan itu, ibu Argantara (Endhita) secara halus menyatakan bahwa pemenuhan janji tadi bukanlah kewajiban. Tapi ayah Syera bersikukuh. Argantara pun menyetujui, dengan alasan ingin jadi anak berbakti. Tidak bisakah wujud bakti anak disalurkan melalui hal yang tak merugikan orang lain? 

Ibu Syera (Putri Patricia) berkata bahwa keputusan akhir ada di tangan sang puteri. Pernyataan itu dilontarkan kala Syera berdiri di hadapan ayahnya yang terbaring di kasur rumah sakit. Dia pun baru mendengar cerita soal bagaimana nyawa ayahnya diselamatkan ayah Argantara. Apakah Syera sampai hati untuk menolak? Apa yang kita lihat adalah bentuk guilt trip alih-alih kebebasan menentukan pilihan. 

Di luar persoalan nikah mudanya, Argantara memang tidak buruk-buruk amat. Naskah buatan Riheam Junianti tampil klise mengikuti pakem romansa remaja, tapi chemistry Aliando dan Natasha (dua pelakon bertalenta yang patut mendapat proyek lebih baik) bisa memancing senyum. 

Pun Guntur Soeharjanto selaku sutradara masih piawai membuat filmnya enak dipandang lewat tata kamera dinamis, serta eksekusi beberapa adegan aksi yang lumayan solid. Meski serupa karya-karya sebelumnya, dramatisasi Guntur acapkali kebablasan. Momen ketika teman-teman sekolah Syera dan Argantara mengetahui pernikahan mereka seharusnya cuma eksis di sinetron. Guntur memang serba berlebih. Serupa pemakaian flashing lights di klimaksnya yang mewarnai layar selama hampir lima menit tanpa peringatan. Jangankan penderita epilepsi, orang sehat seperti saya pun dibuat pusing karenanya.

Segelintir poin plus di atas nampak minor dibanding "dosa" yang film ini perbuat. Terselip satu ironi. Argantara lebih memilih menghabiskan waktu bersama gengnya daripada menemani sang istri yang tengah hamil. Kehamilan itu mengguncang batin Syera. Dua hal tersebut sejatinya amat wajar. Remaja belum siap hamil. Remaja masih ingin berkumpul dengan teman. Argantara meromantisasi nikah muda, beranggapan nikah muda bisa dilakukan selama ada kemauan, namun di saat bersamaan turut menunjukkan kalau fenomena itu memicu masalah yang bisa dihindari andai pernikahan dilangsungkan di usia yang tepat. Film ini membantah argumennya sendiri.

Tahun 2022 menghadirkan kegembiraan bagi industri film tanah air. Di arus utama, keseimbangan antara daya hibur dengan kualitas makin kuat. Di arus samping, beberapa judul mendulang prestasi di festival bergengsi. Ada pula film yang mampu memuncaki worldwide chart di layanan OTT. Di tengah beragam pencapaian tersebut, Argantara malah menutup 2022 dengan mengajak kita mundur beberapa tahun. 

71 komentar :

Comment Page:
Eldwin Muhammad mengatakan...

Mending Hitmaker balik lagi bikin horror deh

Anonim mengatakan...

sejelek apapun film, se-haters apapun film, fakta selalu menghadirkan jumlah penonton yang berduyun duyun mengunjungi bioskop sehingga jumlah penonton melonjak tajam mencatat rekor film indonesia

sebagus apapun film, bahkan meraih penghargaan kelas oscar dan citra, fakta selalu menunjukkan penonton malas dan nggak mau nonton ke bioskop, begitu kejamnya dunia industri film

semoga semua film indonesia (film jenis apapun) dengan 2 unsur utama : (1) selalu peningkatan berkualitas dan (2) di iringi mampu membuat menggiring semua penonton dengan senang hati masuk ke bioskop dengan marketing mumpuni

vian mengatakan...

Boleh ga sih saya berharap kalau tahun 2023 pasar film remaja menurun dan lebih banyak drama2 dengan keberagaman latar belakang tokoh (termasuk usia tokoh utamanya). Kalaupun didominasi horor juga gapapa.
As a follower akun IG info2 perfilman, jujur saya jengah lihat info film/series terbaru selalu targetnya remaja remaja dan remaja. Mending kalau pemainnya remaja "beneran", ini aktor kelahiran 94, 95, 96 (seusia sama gurunya) masih aja diajak nimbrung.

Anonim mengatakan...

Anda ngapain heran liat film yang cuman kisah fiksi nyeritain orang umur 16 tahun nikah. Padahal mengelu-elukan cewek umur 21 tahun udah hebat jadi pelakor. Jilat ludah sendiri. Sangat benci terhadap orang-orang dibalik perfilman. Sok mendewakan nilai seni, namun semua akhirnya hanya demi uang. Termasuk Anda!

Anonim mengatakan...

@Anomim ett dah masih ada aja haters film sebelah, nimbrung di sini kampung amat

Nina si tetek besar & montok mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Kenapa? Ada kata lain selain kampungan? Toh yang punya lapak gak peduli. Yang penting uang ngalir

Anonim mengatakan...

film indonesia apapun tema dan genre yang di usung selalu HEBAT !!! 2022 tahun jaya kebangkitan film indonesia

Anonim mengatakan...

mari kita semarakkan kembali film indonesia di tahun 2023 dengan memecahkan rekor jumlah penonton di tahun 2022

Anonim mengatakan...

Udh bang healing boss, udh mau 2023 introspeksi aja dikata review film harus ada aturan nya wkwkwk

Anonim mengatakan...

Termasuk film sampah macam ini? Aowkwkwkk

Alvi mengatakan...

Romantisasi nikah muda berbahaya, tapi romantisasi lgbt gaskeun ya bang lmao

Anonim mengatakan...

Film2 pacaran dianggap biasa, ada film berbau LGBT dikit (itupun ga ada unsur "ngajak" sama sekali) langsung teriak2 mana adat timurnya dan mendadak ngustadz (pdhl PMO jalan terus) lmao

Anonim mengatakan...

quote film argantara : pijitin, pegel...

Anonim mengatakan...

I LOVE YOU ARGANTARA REYNALD

Anonim mengatakan...

dikira film jelek pas nonton trailernya...selesai nonton, ya saya nonton film ini makanya komentar : film ringan mudah di ikuti dengan plot twist yang membagongkan...

Anonim mengatakan...

pengalaman menonton dan tidak menonton membuktikan komentar pasti beda, menghujat boleh jika sudah nonton, kalau belum nonton sudah haters ya sulit dalam komentar

Anonim mengatakan...

film tema pernikahan dini dan suka dukanya selalu menarik untuk di tonton apakah filmnya bagus atau bahkan jelek

Anonim mengatakan...

thanks mas rasyid atas review nya

Anonim mengatakan...

Yang namanya cinta itu perlu konsen dari kedua belah pihak, dan ini nggak akan dimengerti anak di bawah umur. Cinta-cintaan aja mereka belum begitu paham, terus mereka udah siap gitu buat nikah muda?

Alvi mengatakan...

Nah ada penggemar lgbt terdeteksi. Sayangnya anonim lmao

Anonim mengatakan...

dikasih rating 'sangat jelek' cuma karena ga setuju sama ide cerita.

Anonim mengatakan...

OMG mas Rasyid, belakangan ini blogmu penuh banget sama buzzer šŸ˜«

Anonim mengatakan...

nonton dulu baru komentar

thanks atas review nya mas rasyis

Anonim mengatakan...

Udah hilang respect sama blog ini semenjak Like & Share jadi film favorit no. 1 padahal banyak yang jauh lebih bagus, entah penilaiannya dari segi apa šŸ˜

Anonim mengatakan...

gue suka sama blog ini karena blog ini pasti sudah nonton semua film dan kemudian mereview filmnya, itu keren...

Anonim mengatakan...

film KKN di Desa Penari dan Film Like & Share jelas wajib di tonton dulu baru bisa komentar dan review, kalau belum di tonton jangan komentarlah

mas rasyid maju terus

Anonim mengatakan...

saya sudah nonton filmnya dan berkomentar, film diakhiri dengan alunan suara melly goeslaw, lagu :
-
"ARGANTARA"

Ku hanya ingin bersama kamu
Tak boleh kepak sayap patah satu
Berdua terbang ke penjuru cinta
Negeri ini
Ooh Argantara

Indra jasmaniku sulit bekerja
Saat aku tau kamu cinta aku
Kaku membeku ku akui
Ku tak bisa hidup tanpa
Kamu Argantara
Cerita dua remaja

Cinta...
Tak pernah terbayang oleh kita
Berada di satu circle yang sama
Berakhir menyatu tak terpisah

Argantara
Ku hanya ingin bersama kamu
Tak boleh kepak sayap patah satu

Indra jasmaniku sulit bekerja
Saat aku tau kamu cinta aku

Argantara
Ku hanya ingin bersama kamu
Tak boleh kepak sayap patah satu

Indra jasmaniku sulit bekerja
Saat aku tau kamu cinta aku

Kaku membeku ku akui
Ku tak bisa hidup tanpa
Kamu Argantara
Cerita dua remaja

Erlanggahari88@gmail.com mengatakan...

Review ini kan dari sudut pandang mas rasyid, jadi terserah dia mau nulis apa.. kita sebagai pembaca cukup membaca dan berkomentar sewajarnya Review yang dia buat. Pernikahan dini dan romantisasi nya memang berbahaya, tapi memaklumi romantisasi LGBT dan segala hal open minded ala woke culture marvel kesukaan Mas Rasyid juga sama anehnya.

Anonim mengatakan...

Jujur jalan ceritanya membosankan, kayak cerita ftv. Bener sih, ini nikah muda modal ortu yg terlalu diromantisasi, aduh ga kebayang kalo abege yg nonton pada ikut kebelet nikah muda. Tapi saya suka akting para pemain.

Irdhi mengatakan...

Betul, terus bagaimana sikap kita menghadapi reviewer film yg semakin kesini, semakin ke sana?

Anonim mengatakan...

wow nonton film mah kyk lo makan di restaurant lo bisa suka yg lain belum tentu jadi gk ada yang salah hahaha..yg baper sm review orang pasti hidupnya gk mau dikritik hahaha

Anonim mengatakan...

Asli lebih enak nonton film avatar sama puss in boots dari tuh sampah

Anonim mengatakan...

331.839 penonton sudah menonton film argantara di bioskop kesayangannya

Anonim mengatakan...

Merasakan kasihan gw sama lu bg yang sudah menjalani penyiksaan batin ini selama 105 menit

Ahmad fachriza mengatakan...

Terus knapa emg? Dengan jumlah penonton segitu udh ada jaminan kualitas nya bagus?

Anonim mengatakan...

sebel banget ini film, untung banget gue nonton jadi bisa banget komentar

Anonim mengatakan...

gemes banget kenapa film junkfood ini menguasai layar bioskop ya, momen pas liburan, saya juga sudah nonton sebagai bentuk apresiasi film ini sebagai film sinetro terbaik di bioskopšŸ¤­šŸ¤­šŸ¤­

Anonim mengatakan...

sepertinya lebih bagus film indonesia berjudul KIKO In The Deep Sea menceritakan kerusakan ekosistem di seluruh perairan, Kiko Si Ikan Koki cs harus bertualang bersama Si Ikan Duyung

film KIKO In The Deep Sea! Mulai tayang 23 FEBRUARI 2023 di bioskop

Anonim mengatakan...

film argantara seharusnya dikemas jadi film drama remaja psikology misteri fantasy horror thriller pasti makin seru deh

Anonim mengatakan...

ini benar benar film horror yang sangat menakutkan lebih horror daripada film pengabdi setan dwilogi

Anonim mengatakan...

gina s noer & kamila andini menangis menonton argantara

Anonim mengatakan...

Luwih Dowo Luwih Madeni Yuk Nonton Film Argantara di Bioskop, menyeramkan lho bikin kita menutup mata dan mendadak migren

Anonim mengatakan...

masih bertahan di layar bioskop uh mengerikan sekali ini film sampai akhir bikin jantung berdegup kencang laksana balapan motor liar

Anonim mengatakan...

poster film nya aja cukup bikin ngilu mengerikan

Anonim mengatakan...

kalau nonton film ini ala IMAX 4DX 3D pasti tambah berteriak seperti wahana halilintar roller coster karena serem banget

Anonim mengatakan...

argantara masih kuat bertahan

Anonim mengatakan...

1337 layar bioskop untuk film argantara sampai saat ini, wow serem banget ini film

Anonim mengatakan...

ogah nonton film argantara karena serem banget bikin mules

Anonim mengatakan...

Blog review terburuk ini... Dia aja nyari cuan dr review dengan pandangan bodohnya, di youtube, di blog...
tp dia sendiri koar koar film ini memanfaatkan cma ngeruk duit dr remaja. Syid rasyid lawak...

Ujung ujung duit ya syid... Sama aja. Klo belum terkenal sekali tuh humble aja,, kritik sesuai kapasitas mu. Wkwkwk

Anonim mengatakan...

Film Argantara Sukses Menguasai Bioskop

Anonim mengatakan...

film paling keren sebagai penutup tahun 2022 yang ternyata masih merajai layar bioskop, heran khan...

Anonim mengatakan...

šŸ„°šŸ„°šŸ„°šŸ„°šŸ„°

Anonim mengatakan...

argantara...racikan sukses film dan sinetron

Anonim mengatakan...

Lo sendiri punya BLOG gak, BLOK??? Komentar Lo kek orang TOLOL!!!

Anonim mengatakan...

film emang ga pernah gagal bikin film lucu mau ditonton berapa kali masih tetep ngakak apalagi kalau ada komentar bikin ngakak plus

Anonim mengatakan...

659.017 penonton setia film indonesia telah menonton film argantara sebuah film hiburan ala remaja

Anonim mengatakan...

sepanjang film jadi ingat kenangan ketika sekolah dengan warna problematika cocok bagi yang ingin nonton sekedar healing saja

Anonim mengatakan...

film yang ringan berasa naik motor di atas jalan layang

Anonim mengatakan...

oh my god 900ribuan plus penonton udah duduk manis di layar bioskop menonton film argantara dan masih kuat menguasai layar bioskop, benar benar film horror ini film...

Anonim mengatakan...

bisa pecah rekor tembus 1 jutaan nih film argantara film genre horror

Anonim mengatakan...

dimana menarik nya film argantara sampai mau tembus 1 juta penoonto ya ?....heran nih langsung cuan genre remaja, nggak bisa kalahkan KKN di Desa Penari yang sudah tembus 10 jutaan plus penonton

Anonim mengatakan...

film indonesia remaja selalu mendatangkan penonton selain film indonesia horror....

Anonim mengatakan...

petjah telur...1.001.049 penonton telah nonton di layar bioskopšŸ˜…tembus 1 juta, akhirnya tercatat dalam sejarah film indonesiašŸ¤—šŸ‘film argantara

Anonim mengatakan...

gila nih film horror film argantara masih gentayangan menguasai layar bioskop

Anonim mengatakan...

pembuka awal tahun 2023 sebagai film indonesia yang tembus 1 juta plus penonton....cakep mencatatkan sejarah untuk film argantara

Nindya mengatakan...

Ini siapa sih njir yg hobi nyepam komen ni

Anonim mengatakan...

film argantarašŸ„°

Taufik Nurhidayat mengatakan...

Ketika saya remaja dulu, kemungkinan saya akan menyukai film ini. At least, saya pernah baca novelnya. Namun usia dan pemikiran yang semakin dewasa, membuat saya agak enggan nonton film ini. Nanti mungkin saya akan mencobanya, siapa tahu tidak seburuk ulasan yang ada di internet.

Anonim mengatakan...

Pertama gua nge expect bgt krna romance sama persahabatan nya si Arga, tapi yang bkin gua bnci, kenapa end nya si Aldi ga mati anj wkwkw mksdnya kebiasaan di film action x romance kaya dilan itu kan end nya lumayan, ini gadapet sama sekali, ini udah kaya sinetron di tv²

Anonim mengatakan...

Perbandingan novel argantara dan film beserta alasannya