HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS: PART 2 (2011)
Setelah 10 tahun akhirnya saga Harry Potter mencapai akhirnya pada film kedelapan yang masih melanjutkan pelarian sekaligus pencarian yang dilakukan Harry, Ron dan Hermione terhadap tujuh hocrux milik Voldemort untuk kemudian menghancurkan tujuh benda tersebut. Kondisi sekarang makin berbahaya setelah Voldemort berhasil mendapatkan tongkat sihir milik Dumbledore yang merupakan tongkat sihir terkuat yang dikenal dengan nama "Elder Wand". Hal itu tentunya membuat kekuatan sang pangeran kegelapan makin tak tertandingi.
Sementara itu kondisi di Hogwarts juga tidak kalah kritis disaat Severus Snape menjadi kepala sekolah baru dan membuat kondisi sekolah sihir tersebut berubah 180 derajat. Di sisi lain, Harry dan dua sahabatnya terhadap hocrux yang masih tersisa juga terus berlanjut dengan berbagai rintangan yang datang khususnya dari para Death Eater. Pencarian itu akan berujung pada sebuah pertempuran sihir besar-besaran antara kedua belah pihak. Ya, sebuah pertempuran besar yang akan menjadi penutup perjalanan sang penyihir cilik selama satu dekade ini.
Saya pribadi yang bukan penggemar saga Harry Potter dan menganggap film-filmnya mayoritas hanya masuk kategori menghibur ternyata berhasil cukup dipuaskan dengan film terakhir ini. Mulai dari segi cerita, akting pemain sampai efek visual semuanya ditampilkan dengan baik. Efek yang keren itu membuat adegan pertarungan sihir yang menjadi klimaks film ini terasa begitu luar biasa dan epic. Bagaimana pertempuran tersebut diawali mulai dari persiapan kubu Hogwarts untuk bertahan sampai para Death Eater mulai menyerang membuat saya merinding. Tentu saja itu bukan hanya mengandalkan efek visual semata tapi juga didukung penceritaan yang baik.
Cerita yang dihadirkan film ini memang termasuk baik. Memang film ini tidak hanya menghibur mata tapi juga mempunyai hati. Drama dan action yang berimbang inilah yang membuat "Part 2" ini lebih baik dari "Part 1" yang walaupun mempunyai drama yang bagus dan cinematography yang lumayan indah dan efek yang sama memikatnya, tapi action yang ada masih terasa kurang menggigit, dan hal itu berhasil ditingkatkan pada film ini. Akting para pemain khususnya Daniel Radcliffe yang di "Part 1" terasa kurang mantap sebagai jagoan utama dan Emma Watson yang agak datar sehingga keduanya tertutupi oleh akting bagus Rupert Grint di "Part 2" ini berhasil lebih ditingkatkan sampai pada porsi yang pas. Tapi tentunya akting terbaik dimainkan oleh Alan Rickman sebagai Snape yang sukses menjaga kemisteriusan tokoh ini hingga akhir kemunculannya.
Walaupun begitu film ini tetap tidak lepas dari kekurangan yang sangat terasa mengenai pemangkasan adegan dari novelnya yang merupakan hal wajar bagi setiap film adaptasi novel. Saya memang belum membaca novelnya tapi beberapa plot hole tetap terasa. Beberapa adegan juga masih terasa kurang menggigit walaupun mungkin bagi para pecinta novel dan filmnya adegan-adegan tersebut seperti adegan kematian tokoh-tokohnya pasti tetap terasa mengharukan. Tetapi secara keseluruhan "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2" adalah sebuah penutup yang memuaskan dari perjalanan satu dekade si bocah penyihir yang kini sudah tumbuh dewasa. Tidak hanya film terbaik dari saga Harry Potter tapi juga salah satu yang terbaik di tahun 2011. Gaya penceritaan David Yates di film ini memang sangat tidak basa-basi sehingga menjadikan film ini terasa sangat padat dari awal hingga akhir. Great job David Yates!
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar