EVIL DEAD (2013)
Sekilas, remake dari Evil Dead ini memang bagaikan dosa terbesar dalam sejarah film horror. Bagaimana tidak, film aslinya yang dibuat oleh Sam Raimi sudah menjadi legenda dalam dunia film horror, bahkan mengibaratkan film tersebut sebagai sebuah kitab suci bagi penggemar horror rasanya tidak berlebihan. Kemudian kita lihat sudah berapa kali kelancangan Hollywood dalam me-remake horror klasik berujung pada kegagalan. Ada Friday the 13th, A Nightmare on Elm Street, Texas Chainsaw Massacre hingga Halloween (judul terakhir mungkin paling mendingan kualitasnya). Namun satu hal yang berbeda dari Evil Dead, karena remake yang satu ini sudah mendapat persetujuan bahkan dukungan dari orang-orang yang terlibat dalam film aslinya, yakni Sam Raimi dan aktor Bruce Campbell. Fede Alvarez yang baru memulai debutnya disini ditunjuk sebagai sutradara. Alvarez sendiri cukup dikenal lewat film pendeknya yang berjudul Panic Attack yang rilis empat tahun lalu. Meski tetap mengundang kontroversi, namun Alvarez nampaknya tahu benar bagaimana melakukan remake terhadap sebuah film klasik. Dia tidak merusak pondasi film aslinya, dan malah memberikan berbagai penghormatan tanpa terlupa untuk memasukkan visi miliknya sendiri dan membuat remake ini tetap terasa baru tanpa merusak yang lama.
Jalan ceritanya sendiri jelas masih berpatokan pada film aslinya yang juga sudah dipakai oleh ratusan film horror masa kini. Lima orang remaja yang jika huruf depan namanya digabungkan membentuk kata DEMON (David, Eric, Mia, Olivia, Natalie) berkumpul di sebuah kabin di tengah hutan milik orang tua David dan Mia. Disana mereka berkumpul dengan sebuah niatan untuk menyembuhkan Mia yang selama ini kecanduan narkoba. David sendiri merasa bersalah karena sebagai kakak dia tidak pernah ada di sebelah Mia dan kali ini berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka. Tapi malam pertama mereka sudah tidak berjalan lancar disaat mereka menemukan sebuah pintu tersembunyi menuju ruang bawah tanah. Bagi yang sudah menonton film aslinya pasti tahu yang akan terjadi berikutnya dimana kelima remaja ini menemukan Book of the Dead, membaca mantra yang ada di dalamnya yang kemudian membangkitkan iblis jahat yang akan satu per satu merasuki mereka dan membunuh semua yang ada disana. Selain tidak adanya sosok Ash Williams, Alvarez memang tidak melakukan perubahan yang berarti pada jalan ceritanya. Tentu saja hal itu bukanlah hal negatif, karena biar bagaimanapun Alvarez seperti yang saya singgung diatas tetap berhasil memadukan elemen film original dengan visi miliknya.
Yang paling membedakan film ini dengan versi Sam Raimi adalah kandungan komedinya. Dalam versinya, Raimi memang tidak hanya memberikan sentuhan horror gila namun juga memasukkan unsur komedi yang sanggup memancing tawa. Sedangkan dalam versi Alvarez, Evil Dead dibuat lebih kelam tanpa sentuhan komedi konyol. Tidak ada aura kekonyolan dari para karakternya, tidak ada insiden bodoh yang mampu membuat penonton tertawa meski secara bersamaan diperlihatkan setan mengerikan dan adegan gore tingkat tinggi. Fede Alvarez pada akhirnya memilih menghilangkan semua itu, dan bagi saya itu adalah keputusan yang bisa dimengerti bahkan termasuk keputusan tepat. Pertama, hal itu menjadikan pembeda yang jelas antara film asli dengan remake ini. Yang kedua hal ini cukup efektif dalam menggaet penonton baru. Harus diakui saat ini tidak semua orang bisa menerima kekonyolan yang dimiliki oleh film aslinya dan akan lebih menyukai horror dengan tone yang serius dan kelam. Untungnya Alvarez sanggup mengeksekusinya dengan tepat hingga mampu menjadikan film ini tidak hanya barisan adegan sadis penuh darah namun juga punya aura ketegangan yang mencekam.
Ceritanya memang klise layaknya film versi Raimi meski sudah diberikan beberapa penyesuaian. Tapi sekali lagi Evil Dead memang seharusnya klise. Bukan berarti haram hukumnya memberikan sentuhan cerita yang cerdas di film ini, namun tujuan Evil Dead memang adalah sebuah hiburan brainless yang menghibur. Harus diakui begitu banyak plot hole serta kebodohan yang dilakukan karakternya, namun semua itu seolah tenggelam berkat kejelian Alvarez mengeksekusi film ini dengan berbagai adegan WTF yang mampu membuat penontonnya entah merinding, menutup mata, berteriak ataupun bersumpah serapah, bahkan mungkin tersenyum lebar berkat gore-nya. Bicara soal tingkat kesadisan, film ini dengan murah hati menghamburkan bergalon-galon darah dalam tiap adegannya. Banyak juga adegan yang mampu membuat meringis seperti adegan memotong lidah, potong tangan, potong bibir sampai adegan potong-potong lainnya yang dengan setia menghiasi sepanjang film.Bahkan dengan tone yang serius, film ini sanggup memberikan adegan seram bahkan shocking moment yang efektif dan tidak banyak mengumbar false alarm omong kosong seperti yang banyak dijumpai di film-film horror pada umumnya. Salah satu hal yang paling menyenangkan adalah minimnya penggunaan CGI yang membuat film ini makin terasa oldschool. Alvarez sendiri mengaku tidak memakai CGI tapi saya lihat ada beberapa adegan yang sedikit memakai efek tersebut. Ataukah memang tidak memakai sama sekali? Jika ya maka efek dalam film ini memang makin luar biasa.
Tentu saja Alvarez tidak lupa memberikan berbagai macam penghormatan pada film aslinya, mulai dari sudut pandang kamera saat iblis mulai muncul, pemerkosaan oleh akar pohon, ruang bawah tanah, book of the dead, sampai yang paling mengena adalah kemunculan gergaji mesin di bagian klimaks. Ya, bagian klimaks film ini memang begitu menegangkan dan luar biasa hingga mampu membuat saya tersenyum lebar. Rasanya semua yang ada di film ini ditumpahkan di bagian itu, menjadikannya sebagai momen yang paling banyak menampilkan darah dan paling menegangkan. Pada akhirnya Evil Dead adalah salah satu remake horror terbaik yang pernah saya tonton. Sajian penuh gore yang tidak malu-malu dipadukan dengan atmosfer seram yang disajikan dengan baik serta upgrade make-up yang cukup mengerikan bagi para deadite menjadikan film ini benar-benar sebuah tontonan super menyenangkan. Bahkan muncul cerita yang membuat saya kegirangan bahwa Sam Raimi berniat membuat Army of Darkness 2, sedangkan Alvarez mebuat sekuel dari remake ini sebelum pada akhirnya kedua universe Evil Dead tersebut akan bertemu dalam sebuah film yang direncanakan sebagai puncak dari franchise ini! Berkaitan dengan rencana tersebut, jangan beranjak setelah filmnya berakhir karena ada post-credit scene yang memunculkan sesosok karakter legendaris yang akan membuat fans film ini kegirangan.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
4 komentar :
Comment Page:ini baru yang namanya remake!
percaya aja gan kalo film remake yang ada "sesepuh" nya pasti ga bakalan fail, beda ama yang di remake ama platinum dunes!
Haha remake dari platinum dunes sih biasanya emang busuk
platinum dunes mah cuma money hungry doang, film non remake dr platinum dunes juga fail, liat aja the unborn wkwk
benar" keren abis sadis seram dan menegangka n semua seperti nyata
Posting Komentar