R.A.I.D. SPECIAL UNIT (2017)

6 komentar
Saya bisa saja melihat film berjudul asli Raid Dingue ini semata-mata sebagai komedi ringan berbasis lelucon-lelucon bodoh dari tingkah konyol karakternya saja yang mana berhasil dibuat oleh sutradara/penulis naskah/aktor Danny Boon. Tapi menengok fokus alur seputar perjuangan seorang wanita menepis stigma miring tentangnya serta seringnya naskah buatan Boon bersama Sarah Kaminsky melontarkan dialog berisi sindiran bagi seksisme, R.A.I.D. Special Unit ingin dipandang lebih dari itu. Sebuah niatan yang meski baik namun justru menurunkan kualitas akibat lemahnya tuturan naskah. 

Johanna Pasquali (Alice Pol) adalah puteri Perdana Menteri Prancis, Jacques Pasquali (Michel Blanc) juga calon istri pebisnis kaya bernama Viktor (Yvan Attal). Biar demikian, ia menolak hanya berdiam diri hidup nyaman di rumah, sebab impiannya sejak kecil adalah bergabung di RAID, sebuah kesatuan polisi elit. Walau sudah berlatih amat keras, Johanna tetap tak sanggup memenuhi kriteria, sampai "intervensi" sang ayah mewujudkan mimpi itu. Di RAID, Johanna dihadapkan pada bermacam kesulitan, mulai latihan super keras hingga penolakan anggota senior, Eugene Froissard (Danny Boon) yang membenci wanita setelah ditinggalkan istrinya. 
R.A.I.D. Special Unit is about Johanna against all odds. Begitu diterima, Johanna berusaha membuktikan kepantasannya, berjuang melewati segala rintangan termasuk upaya Eugene dan pimpinan RAID, Patrick (François Levantal) membuatnya kapok lalu memilih keluar. Tapi Johanna pantang menyerah. Kisah standar yang menjadi modal solid menyampaikan women empowerment, bahwa wanita sejatinya mampu apabila diberi kesempatan. Masalahnya, kesempatan yang didapat tokoh utama bukan ia raih, melainkan diberikan cuma-cuma melalui "jalur belakang" pula. 

Johana pun selalu gagal diterima murni akibat tidak memenuhi syarat, bukan dipicu dikstriminasi gender. Bahkan Patrick sempat menyatakan nilai Johanna merupakan hasil terburuk yang pernah dia lihat. Bagaimana bisa mendukung perjuangan seseorang jika orang itu sendiri tak capableJohanna berhati baik. Terlihat ketika berusaha menunjukkan Eugene bukanlah sosok pembawa sial. Dia juga tahan banting, langsung berdiri lagi tiap kali terjatuh. Tapi ia bukan agen yang baik. Beberapa misi seperti menjaga Presiden atau mengintai teroris berakhir kacau akibat kecerobohannya. 
Kecerobohan Johanna melemahkan bobot karakter namun menguatkan komedi. Ketepatan timing Boon memaksimalkan humor slapstick-nya, membuat situasi "murahan" macam Johanna jatuh dari sepeda atau kepala Presiden terbentur pintu mobil jadi efektif memancing tawa sebab hadir di waktu tepat bahkan kadangkala tak terduga. Totalitas Alice Pol memunculkan hiburan berbentuk kebodohan luar biasa wanita berparas rupawan. Mudah menyukai Johanna. Bukan berkat perjuangan yang memancing simpati tapi lebih disebabkan dia bodoh, sebagaimana mestinya karakter komikal menarik hati penonton. 

R.A.I.D. Special Unit sempat pula mengekspresikan penghormatan bagi aparat keamanan. Sebuah adegan sewaktu para trainee memberi tepuk tangan pada pasukan yang baru melakoni misi berbahaya cukup menyentuh perasaan. Namun serupa paparan soal perjuangan wanita dan sindiran bagi misogynist (shoot 'em right on their dick), poin ini pun lenyap seiring dominasi kekonyolan filmnya. Bukan masalah ketika tujuannya sekedar berkomedi, tapi R.A.I.D. Special Unit hendak tampil lebih, sehingga meski menghibur, banyak tertinggal rasa hambar. 

6 komentar :

Comment Page:
Dana Saidana mengatakan...

Gak sekalian review Attraction juga Bang :-D

Rasyidharry mengatakan...

Haha nggak tertarik nonton sayangnya

Dana Saidana mengatakan...

Lha tp yang ini kok nonton Bang.
Kan sama2 lg tayang n bukan buatan Hollywood. :-D

Rasyidharry mengatakan...

Oh kalau ini komedi Prancis, jadi memang suka :)

Unknown mengatakan...

mas Rasyid kapan mereview serial "13 Reason Why"?

Rasyidharry mengatakan...

Haha udah nggak sempet review series. Tapi "13 Reasons Why" itu bagus, kuat di pembangunan misteri, jeli mainin perpindahan timeline, cukup emosional juga. One of the most engaging drama series I've ever seen (walau overall nggak sering nonton series) :)