JAFF 2020 - HELP IS ON THE WAY

Tidak ada komentar

Tentu kita semua tahu apa itu TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan TKW (Tenaga Kerja Wanita), serta bagaimana mereka dijuluki “Pahlwan Devisa”. Bahkan mungkin hampir semua orang punya kenalan salah satu dari mereka. Tapi rasanya masih sedikit yang mengetahui seluk beluk di baliknya, bahkan setelah banyaknya pemberitaan di media, entah mengenai perlakuan buruk majikan di luar negeri, atau masalah yang ditimbulkan penyalur ilegal. Apa saja persiapan menuju keberangkatan? Seperti apa kegundahan hati para wanita ini? Bagaimana kondisi kehidupan di sana?

Help is on the Way—selaku pemenang kategori “Film Dokumenter Panjang Terbaik” di Festival Film Indonesia 2019—buatan sutradara Ismail Fahmi Lubish yang sebelumnya menelurkan Tarling is Darling ini menyajikan pemahaman cukup mendalam terkait hal-hal di atas. Latarnya adalah suatu sekolah pelatihan TKW di Indramayu, yang menyalurkan tenaga kerja ke Taiwan. Ya, ratusan wanita ini bakal menjalani latihan terlebih dahulu, mulai soal cara merawat lansia, hingga bahasa Inggris dan Taiwan.

Latihannya cukup intens, di mana mereka tinggal bersama di asrama, dan pulang ke rumah tiap akhir minggu. Walau demikian, menurut penuturan salah satu majikan asal Taiwan, efek pelatihan tersebut masih minim, dan belum memungkinkan para pekerja untuk dapat berkomunikasi secara lancar. Itulah sebabnya, bulan-bulan pertama selalu terasa berat, bahkan tidak jarang yang memilih kabur karena tidak kuat.

Ada beberapa tokoh yang kita ikuti perjalanannya. Meri dan Sukma tengah mempersiapkan diri. Sukma bernasib lebih baik. Tidak butuh waktu lama hingga ia memperoleh pekerjaan. Pun kedua orang tuanya mendukung. Sebaliknya, Meri tak juga menerima panggilan. Pasca sebuah wawancara yang kurang mulus akibat tidak lancarnya Meri berbahasa Taiwan, hati sang gadis makin tak menentu. Belum lagi mempertimbangkan masalah di rumah. Meri terpaksa menunda pernikahannya demi bekerja di luar negeri, sementara kedua orang tua, terutama ayahnya, terus mengeluh, berharap Meri segera bekerja agar bisa menopang perekonomian keluarga.

Kisah Meri menggambarkan betapa bahkan sebelum berangkat, para TKW sudah merasakan tekanan luar biasa dari keluarga. Jangankan meraih cita-cita dan mimpi lewat uang yang didapat, belum apa-apa, orang tua sudah mengharapkan banyak hal. Tapi Help is on the Way tidak serta-merta menyalahkan. Seolah memahami adanya faktor-faktor seperti budaya serta latar belakang, baik pendidikan maupun ekonomi, Ismail Fahmi Lubish tak berusaha secara berlebihan menggiring opini dan keberpihakan penonton.

Selain teman-teman sesama TKW, satu-satunya yang menguatkan Meri justru salah seorang guru. Walau awalnya nampak keras dan galak, dialah yang mendorong Meri agar mengikuti kata hati, mengejar impian tanpa perlu terbebani tuntutan orang tua, bahkan menyarankan supaya menyimpan sebagian uang demi bekal masa depan ketimbang memberikan seluruhnya untuk orang tua.

Kemudian kita diajak mengobservasi keseharian Muji dan Tari, yang sudah beberapa tahun menetap di Taiwan. Muji merawat lansia penderita demensia, Tari bekerja di sebuah rumah sakit. Mereka memberikan secercah harapan terkait perbaikan kualitas hidup yang dapat dicapai para TKW. Muji mempunyai majikan yang baik hati, seorang wanita mantan pembaca berita televisi. Sempat kita dibawa menyaksikan Muji berkumpul dengan para TKW lain di subway, di mana mereka bercengkerama, berbagi makanan, juga “berlomba”, pasien lansia siapa yang paling cantik.

Sedangkan Tari bakal membuatmu kagum. Di usianya yang menginjak kepala empat, di luar pekerjaannya, Tari tengah berkuliah di universitas terbuka. Lalu di malam hari, sewaktu rekan-rekannya terlelap, Tari giat menulis novel berjudul Bukan Norwegian Wood, yang mengangkat soal kaum LGBT, yang meski sudah dilegalkan di Taiwan, orang-orangnya masih saja menerima ketidakadilan. Konklusinya menghasilkan kesan bittersweet, ketika akhirnya Meri mengambil keputusan. Tapi melihat kondisi orang-orang seperti Muji dan Tari, muncul harapan bahwa mengejar impian bukanlah kemustahilan bagi pahlawan-pahlawan tangguh ini.


Available on KLIK FILM (25-29 November 2020)

Tidak ada komentar :

Comment Page: