A BEAUTIFUL MIND (2001)
Kalo menyebut nama Russell Crowe, yang terbayang di pikiran saya adalah seorang aktor berkualitas yang sering memerankan tokoh urakan/arogan, dan mempunyai kepribadian yang cukup urakan pula. Dia sendiri pernah berkata bahwa dia adalah "The greatest actor in the world". Wow, ucapan yang terkesan sombong, tapi rasanya itu juga gak keliru. Karena dia berhasil membuktikannya. Di Oscar thaun 2001, film yang dia bintangi, Gladiator berhasil memenangkan kategori film terbaik. Russell Crowe sendiri berhasil mendapatkan penghargaan aktor terbaik. Setahun kemudian prestasi itu nyaris diulanginya. A Beautiful Mind berhasil memenangkan oscar untuk film terbaik. Akting Russell Crowe di film itu juga membuatnya masuk nominasi aktor terbaik, walopun gagal menang. Disitu Crowe memerankan John Nash, seorang jenisu matematika yang kelak memenangkan nobel di bidang ekonomi.
Nash berkuliah di universitas bergengsi, Princeton. Digambarkan Nash adalah seorang penyendiri dan pendiam. Yang dia lakukan hanyalah bereksperimen untuk mencari sebuah ide original. Selama kuliah dia emang punya beberapa teman, tapi dia cuma punya satu teman akrab yang juga teman sekamarnya, Charles yang selalu memberinya semangat dan mendukung John. Usaha John berbuah keberhasilna, dimana dia mendapat gelar doctor dan menjadi pengajar di Massachusetts Institute of technology (MIT). John juga menikah dengan muridnya disitu, Alicia. Kehidupan John yang awalnya mulai mulus berubah setelah dia dimintai Pentagon memecahkan sebuah kode.
Dan mulai saat itu dia terus diminta memecahkan kode yang diyakini sebagai bentuk konspirasi. John juga selalu diawasi dan dilindungi oleh William Parcher, seorang agen rahasia. Sampai suatu hari terjadi suatu hal yang sangat tidak diduga berkaitan dengan kondisi kesehatan dan mentalnya. Apakah yang sebenernya terjadi pada diri John?
Film ini berjalan dengan alur yang tidak terduga. Kita akan terus dibuat bertanya, apakah sebenernya yang terjadi? Dimanakah kebenaran yang sesungguhnya berada? Dan semua itu dibalut juga dengan drama yang menghadirkan dialog cerdas yang khususnya ditampilkan oleh Russell Crowe. Kegemilangannya disini tidak bisa diganggu gugat lagi. Berperan sebagai seorang jenius yang kikuk spertinya emang sebuah hal baru yang dimainkan Crowe. Dan dia berhasil menghidupkan karakter John Nash dengan amat baik. Film ini juga menyuguhkan pesan moral yang berharga. Kalo sebenernya orang jenius sekalipun tidaklah sempurna. Dan untuk bisa menghadapi masalah dari luar kita harus bisa mengendalikan diri sendiri terlebih dahulu.
Bicara soal aspek schizofrenia yang ditampilkan, Russell Crowe memang mampu dengan baik memerankan sosok penderita penyakit tersebut yang anti sosial, menarik diri, dan seringkali berhalusinasi. Tapi pada dasarnya yang ditawarkan film ini adalah bagaimana seorang penderita scizo yang notabene kurang mampu membedakan mana kenyataan mana yang halusinasi harus bisa menghidupi keluarga, bahkan mampu menjadi salah satu ilmuwan paling jenius
OVERALL: Film biopic yang memberi pelajaran hidup, dan didukung oleh jajaran cast yang gemilang membuat film ini memang layak jadi yang terbaik diajang academy awards.
RATING:
Nash berkuliah di universitas bergengsi, Princeton. Digambarkan Nash adalah seorang penyendiri dan pendiam. Yang dia lakukan hanyalah bereksperimen untuk mencari sebuah ide original. Selama kuliah dia emang punya beberapa teman, tapi dia cuma punya satu teman akrab yang juga teman sekamarnya, Charles yang selalu memberinya semangat dan mendukung John. Usaha John berbuah keberhasilna, dimana dia mendapat gelar doctor dan menjadi pengajar di Massachusetts Institute of technology (MIT). John juga menikah dengan muridnya disitu, Alicia. Kehidupan John yang awalnya mulai mulus berubah setelah dia dimintai Pentagon memecahkan sebuah kode.
Dan mulai saat itu dia terus diminta memecahkan kode yang diyakini sebagai bentuk konspirasi. John juga selalu diawasi dan dilindungi oleh William Parcher, seorang agen rahasia. Sampai suatu hari terjadi suatu hal yang sangat tidak diduga berkaitan dengan kondisi kesehatan dan mentalnya. Apakah yang sebenernya terjadi pada diri John?
Film ini berjalan dengan alur yang tidak terduga. Kita akan terus dibuat bertanya, apakah sebenernya yang terjadi? Dimanakah kebenaran yang sesungguhnya berada? Dan semua itu dibalut juga dengan drama yang menghadirkan dialog cerdas yang khususnya ditampilkan oleh Russell Crowe. Kegemilangannya disini tidak bisa diganggu gugat lagi. Berperan sebagai seorang jenius yang kikuk spertinya emang sebuah hal baru yang dimainkan Crowe. Dan dia berhasil menghidupkan karakter John Nash dengan amat baik. Film ini juga menyuguhkan pesan moral yang berharga. Kalo sebenernya orang jenius sekalipun tidaklah sempurna. Dan untuk bisa menghadapi masalah dari luar kita harus bisa mengendalikan diri sendiri terlebih dahulu.
Bicara soal aspek schizofrenia yang ditampilkan, Russell Crowe memang mampu dengan baik memerankan sosok penderita penyakit tersebut yang anti sosial, menarik diri, dan seringkali berhalusinasi. Tapi pada dasarnya yang ditawarkan film ini adalah bagaimana seorang penderita scizo yang notabene kurang mampu membedakan mana kenyataan mana yang halusinasi harus bisa menghidupi keluarga, bahkan mampu menjadi salah satu ilmuwan paling jenius
OVERALL: Film biopic yang memberi pelajaran hidup, dan didukung oleh jajaran cast yang gemilang membuat film ini memang layak jadi yang terbaik diajang academy awards.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
1 komentar :
Comment Page:Ini film menyentuh dan kasian banget, tapi alhamdulillah happy ending.
Posting Komentar