HELLRAISER (1987)
Sebelum menonton film ini saya hanya mempunyai satu harapan., yaitu "Melihat sebuah horror slasher yang menampilkan tokoh pembunuh sadis ikonik yang menyaingi Freddy Krueger dan koleganya sesama serial killer" Melihat desain karakter Pinhead yang jadi main antagonist franchise ini saya cukup optimis dan antusias tokoh ini akan jadi pesaing holy trinity "Jason, Michael, Freddy" dan koleganya "Leatherface, Ghostface, Candyman" yang buat saya adalah karakter serial killer legendaris bin keren. Malah saya berharap Pinhead punya kelebihan kaena dari deskripsi yang saya baca dia punya kemampuan supernatural dan berasal dari alam lain. Mirip Freddy Krueger di bayangan saya tapi dengan desain karakter yang lebih aneh lagi. Coba lihat paku yang menempel di kepalanya. Lihat juga jubahnya. Apa dia ini raja neraka?
Film dibuka dengan diperlihatkan seroang pria bernama Frank sedang membeli sebuah kotak puzzle. Setelah berhasil menyelesaikan puzzle itu Frank malah mendapat siksaan dengan rantai dan kait yang menembus tubuhnya. Kemudian muncul Pinhead disebuah tempat yang berisi potongan tubuh manusia. Pinhead menyusun ulang kotak puzzle tersebut. Setting berpindah kepada Larry yang ternyata adalah kakak Frank. Larry dan istri keduanya, Julia baru saja pindah kerumah yang dulu ditinggalkan Frank. Larry sebenarnya mempunyai putri bernama Kristy yang menolak tinggal bersama mereka berdua. Suatu hari Julia masuk kesebuah ruangan kosong. Disitu dia mengingat memori dimana dulu sebelum menikah dengan Larry ternyata dia sudah menjalin hubungan dengan Frank dan sekarang ia masih merindukan Frank dan tidak mencintai Larry. Tidak lama Larry masuk keruangan itu dengan tangan berlumuran darah akibat terkena paku.
Larry dan Julia yang keluar dari ruangan untuk merawat luka itu tidak menyadari bahwa darah Larry yang menetes itu membangkitkan Frank dari kematiannya tapi dalam wujud yang belum sempurna. Untuk mencapai wujud manusia lagi Frank membutuhkan lebih banyak darah. Julia yang kemudian mengetahui hal itu mulai membawa banyak pria masuk kerumah hanya untuk dibunh dan diambil darahnya supaya Frank kembali ke wujud manusia dan mereka bisa bersama kembali. Tapi Frank harus secepatnya mencapai wujud manusia sebelum gerombolan cenobite yang dipimpin Pinhead menyadari dia hilang dari tempat siksaan dan mencarinya kedunia manusia.
Opening film ini sudah meyakinkan bagi saya. Tapi seiring film berlanjut saya mulai merasa bosan dan bertanya-tanya "kemana aksi Pinhead yang saya tunggu-tunggu???" Ternyata Pinhead baru muncul lagi sekitar sepertiga akhir film. Itupun dia harus berbagi kemunculan dengan rekan-rekan sesama Cenobite. Dan dia tidak melakukan pembunuhan langsung. Dan kemunculannya sangat singkat. Walaupun saya akui Doug Bradley yang memerankan Pinhead sanggup memunculkan aura ngeri dari sosok yang sebenarnya tampilannya memang sudah ngeri itu. Singkat kata saya merasa keliru menaruh ekspektasi tentang aksi Pinhead di film ini dan merasa sangat kecewa.
Sebenarnya diluar itu, Hellraiser adalah sebuah film horror yang cukup bagus dalam segi cerita maupun efek visual yang saya yakin jaman itu masih sangat sederhana. Apalagi tampilan Frank saat wujudnya masih belum sepenuhnya kembali keasal terlihat sangat real. Kalau dari segi visual film ini bisa dibilang cukup baik dibanding horror lain di jaman itu. Tapi sekali lagi keberhasilan sebuah film horror diukur dari bagaimana film itu mampu menakuti penontonnya. Dan saya masih merasa kurang takut. Apalagi adegan siksaan yang diberikan para Cenobite yang sebenarnya coba ditampilkan secara gamblang sebenarnya masih bisa ditambah porsinya. Belum lagi masih ditambah adegan Kristy berkonfrontasi dengan para Cenobite yang hancur dan ending yang gak kalah aneh pula. Dari kabar yang beredar film yang aslinya sudah mempunyai sekitar 7 sekuel ini akan dibuat remake-nya dalam format 3D. Sudah dikecewakan dengan konsep film yang beda dari pemikiran saya, masih ditambah film ini buat saya gagal menghasilkan kengerian membuat Hellraiser benar-benar jauh dari pengharapan saya dalam artian negatif.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Comment Page:Posting Komentar