THE MOTORCYCLE DIARIES (2004)
Satu lagi sebuah film yang mengangkat kehidupan Ernesto "Che" Guevara sang revolusioner. Bedanya kali ini kisahnya bukan seputar gerakan revolusi Kuba yang dia lakukan tapi pada masa muda seorang Che Guevara disaat dia masih berusia 23 tahun dan sedang melakukan perjalanan melintasi Amerika Selatan mengendarai motor tua hanya berdua dengan sahabatnya, Alberto. Film yang disutradarai oleh Walter Salles ini adalah sebuah film yang diadaptasi dari buku berjudul sama dengan filmnya yang ditulis oleh Che Guevara sendiri. "The Motorcyle Diaries" juga mendapat sambutan hangat dengan berhasil meraih "Best Foreign Language Film" di BAFTA dan mendapat standing ovation saat diputar di Sundance.
Satu semester sebelum Ernesto Guevara (Gael Garcia Bernal) mendapat gelar sarjana kedokteran atau tepatnya Januari 1952, dia dan sahabatnya seorang ahli biochemist yang enam tahun lebih tua, Alberto (Rodrigo de la Serna) memutuskan melakukan perjalanan melintasi Amerika Selatan hanya dengan mengendarai motor Norton 500 milik Alberto yang sudah butut. Darah muda mereka memang sedang berapi-api. Mereka berambisi menyusuri rute spanjang kurang lebih 8000 kilometer hanya dalam empat setengah bulan dan ingin melihat sebanyak mungkin kondisi Amerika Selatan yang selama ini hanya mereka tahu dari buku.
Goal yang mereka canangkan adalah sampai di Venezuela tepat pada 2 April untuk merayakan ulang tahun Alberto yang ketiga puluh. Selain itu Alberto juga mempunyai target pribadi untuk bercinta dengan sebanyak mungkin wanita dari berbagai tempat yang mereka kunjungi. Tapi perjalanan mereka yang diawali dengan semangat berapi-api tersebut ternyata tidak berjalan dengan lancar dan menjumpai banyak rintangan sekaligus pelajaran hidup yang baru. Yak, inilah sebuah pelajaran yang akan membentuk pribadi baru dari seorang Ernesto Guevara yang nantinya akan dikenal sebagai Che Guevara sang revolusioner.
Film ini terasa kebingungan dalam menentukan fokus utama cerita apakah lebih fokus sebagai road movie yang mengisahkan perjalanan dua sahabat melintasi Amerika Selatan yang luas atau lebih mengarah pada pembentukan karakter heroik seorang Ernesto Guevara. Sebenarnya kedua aspek tersebut bisa digabungkan dengan cara lebih menyoroti perjalanan mereka tapi sedikit demi sedikit muncul peristiwa yang mengubah cara pandang Ernesto terhadap kehidupan. Paru pertama film sebenarnya hal tersebut sudah dilakukan. Suguhan perjalanan diatas motor keduanya dikemas dengan menarik. Beberapa kejadian kecil yang nantinya akan berdampak pada perubahan Ernesto juga dimasukkan dengan pas.
Tapi sayangnya setelah motor yang mereka kendarai rusak dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan (Padahal judulnya motorcyle) fokus film ini menjadi terlalu jauh mengarah kepada pertemuan Ernesto dan Alberto dengan berbagai kejadian yang mengguncang sisi manusiawi mereka. Awalnya memang tidak masalah tapi lama kelamaan hal tersebut makin membuat film ini menjauh dari apa yang saya harapkan akan saksikan diawal. Dikemas dengan tidak buruk, tetapi tidak sesuai ekspektasi saya.
Walaupun begitu film ini bisa dengan baik memperlihatkan sosok muda Che Guevara yang sesungguhnya. Siapa sangka sang revolusioner yang gagah perkasa dan wajahnya sering dipakang di poster-poster dengan begitu gagahnya di masa mudanya adalah seorang calon sarjana kedokteran yang fisiknya tidak terlihat gagah dan mengidap asma. Tentunya dengan penggambaran ini penonton bisa diajak berkenalan lebih jauh mengenai masa muda Che Guevara setelah selama ini hanya diperlihatkan kisah heroiknya disaat menjadi revolusioner saja. Hal inilah yang membuat "The Motorcycle Diaries" menjadi lebih menarik setelah ketidak fokusan kisahnya. Tapi meskipun tidak fokus keseluruhan perjalanan Ernesto dan Alberto ini masih enak untuk diikuti.
RATING:
Satu semester sebelum Ernesto Guevara (Gael Garcia Bernal) mendapat gelar sarjana kedokteran atau tepatnya Januari 1952, dia dan sahabatnya seorang ahli biochemist yang enam tahun lebih tua, Alberto (Rodrigo de la Serna) memutuskan melakukan perjalanan melintasi Amerika Selatan hanya dengan mengendarai motor Norton 500 milik Alberto yang sudah butut. Darah muda mereka memang sedang berapi-api. Mereka berambisi menyusuri rute spanjang kurang lebih 8000 kilometer hanya dalam empat setengah bulan dan ingin melihat sebanyak mungkin kondisi Amerika Selatan yang selama ini hanya mereka tahu dari buku.
Goal yang mereka canangkan adalah sampai di Venezuela tepat pada 2 April untuk merayakan ulang tahun Alberto yang ketiga puluh. Selain itu Alberto juga mempunyai target pribadi untuk bercinta dengan sebanyak mungkin wanita dari berbagai tempat yang mereka kunjungi. Tapi perjalanan mereka yang diawali dengan semangat berapi-api tersebut ternyata tidak berjalan dengan lancar dan menjumpai banyak rintangan sekaligus pelajaran hidup yang baru. Yak, inilah sebuah pelajaran yang akan membentuk pribadi baru dari seorang Ernesto Guevara yang nantinya akan dikenal sebagai Che Guevara sang revolusioner.
Film ini terasa kebingungan dalam menentukan fokus utama cerita apakah lebih fokus sebagai road movie yang mengisahkan perjalanan dua sahabat melintasi Amerika Selatan yang luas atau lebih mengarah pada pembentukan karakter heroik seorang Ernesto Guevara. Sebenarnya kedua aspek tersebut bisa digabungkan dengan cara lebih menyoroti perjalanan mereka tapi sedikit demi sedikit muncul peristiwa yang mengubah cara pandang Ernesto terhadap kehidupan. Paru pertama film sebenarnya hal tersebut sudah dilakukan. Suguhan perjalanan diatas motor keduanya dikemas dengan menarik. Beberapa kejadian kecil yang nantinya akan berdampak pada perubahan Ernesto juga dimasukkan dengan pas.
Tapi sayangnya setelah motor yang mereka kendarai rusak dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan (Padahal judulnya motorcyle) fokus film ini menjadi terlalu jauh mengarah kepada pertemuan Ernesto dan Alberto dengan berbagai kejadian yang mengguncang sisi manusiawi mereka. Awalnya memang tidak masalah tapi lama kelamaan hal tersebut makin membuat film ini menjauh dari apa yang saya harapkan akan saksikan diawal. Dikemas dengan tidak buruk, tetapi tidak sesuai ekspektasi saya.
Walaupun begitu film ini bisa dengan baik memperlihatkan sosok muda Che Guevara yang sesungguhnya. Siapa sangka sang revolusioner yang gagah perkasa dan wajahnya sering dipakang di poster-poster dengan begitu gagahnya di masa mudanya adalah seorang calon sarjana kedokteran yang fisiknya tidak terlihat gagah dan mengidap asma. Tentunya dengan penggambaran ini penonton bisa diajak berkenalan lebih jauh mengenai masa muda Che Guevara setelah selama ini hanya diperlihatkan kisah heroiknya disaat menjadi revolusioner saja. Hal inilah yang membuat "The Motorcycle Diaries" menjadi lebih menarik setelah ketidak fokusan kisahnya. Tapi meskipun tidak fokus keseluruhan perjalanan Ernesto dan Alberto ini masih enak untuk diikuti.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
1 komentar :
Comment Page:Hehe
gwa dah nnt jg ni film,. 1 mggu yg lalu..
Review nya betul gan..Sama banget mcm gwa..
Memang gak terlalu "Wah" crita nya..Tp cukup menghibur..
N tambah wawasan.,slama ini gwa gak tw ini che sp..Padahal ada gambar nya d baju gwa..Haha
br skrg tw sp tu che..Haha
nice post gan.. :D
Posting Komentar