MISS BALA (2011)
Pada 22 Desember 2008 lalu publik Meksiko dikejutkan dengan ditangkapnya Laura Zúñiga atas tuduhan terlibat dalam penyelundupan narkoba dan senjata bersama sebuah gangster. Laura Zúñiga sendiri adalah Miss Meksiko tahun 2008 dimana hal tersebut jelas menjadi sebuah skandal dan kejadian yang memalukan sekaligus mengejutkan bagi rakyat Meksiko, dimana sang ratu kecantikan yang seharusnya menjadi perlambang dan wanita kebanggaan negara tersebut justru terlibat dalam kegiatan kriminal. Kejadian tersebut pada akhirnya menginspirasi Gerardo Naranjo untuk membuat sebuah film yang berbasis kejadian tersebut. Hal itulah yang akhirnya melahirkan Miss Bala (Miss Bullet) yang diputar perdana di Cannes Film Festival 2011 yang lalu dan mendapatkan tanggapan positif dari penonton dan para kritikus. Bahkan film ini juga menjadi perwakilan Meksiko unik Oscar 2012 lalu untuk kategori Best Foreign Language Film meski pada akhirnya gagal menjadi nominasi.
Miss Bala adalah kisah tentang Laura Guerrerro (Stephanie Sigman) gadis berusia 23 tahun yang punya mimpi menjadi ratu kecantikan Meksiko. Untuk itulah ia mengikuti pemilihan Miss Baja California sebagai langkah awal dengan dibantu sahabatnya, Suzu (Lakshmi Picazo). Suzu meyakinkan Laura bahwa ia memiliki koneksi yang bisa membantu Laura memenangkan kompetisi tersebut. Koneksi yang dimaksud oleh Suzu ternyata adalah beberapa polisi korup yang kemudian ia temui di sebuah bar bersama Laura. Tanpa diduga bar tersebut diserbu oleh gangster pimpinan Lino (Noe Hernandez dan membuat bar itu menjadi ladang pembantian berdarah. Laura yang selamat dari kejadian tersebut kehilangan kontak dengan Suzu. Merasa kebingungan dengan kelanjutan nasibnya dalam kompetisi tanpa Suzu, Laura meminta bantuan polisi untuk mencari sang sahabat. Diluar dugaan justru Laura dijebak dan diserahkan pada gangster tersebut. Kini Lino memaksa Laura yang merupakan saksi mata untuk membantu mereka menjalankan aksinya.
Dasar kisah dari Miss Bala sebenarnya sangatlah biasa dan sudah berulang kali diangkat dalam film. Bahkan apa yang disajikan dalam film ini sudah menjadi sebuah stereotype dalam media film dimana sebuah film berlokasi di Meksiko dan bercerita tentang kegiatan kriminalitas yang tidak jauh-jauh dari penyelundupan senjata atau narkoba. Kemudian dalam kisahnya pasti diselipkan ambiguitas moral yang melandasi sang tokoh utama terjun dalam dunia kriminalitas tersebut entah karena diancam sampai untuk menyelamatkan kerabatnya. Sebuah kisah yang sudah sering muncul khususnya di film action kelas B. Yang membuat Miss Bala tidak menjadi film aksi kelas B adalah adanya faktor drama yang diperdalam dan kisahnya yang lebih dibuat kearah miris dan dilematik daripada menonjolkan aksi tembak-tembakan atau kejar-kejaran seru yang sudah basi dalam film dengan cerita semacam ini. Hal itupun akhirnya membuat Miss Bala mengorbankan adegan aksi sehingga tidak ada action yang maksimal disini. Meski basi, namun tetap ada yang kurang rasanya film kriminal tentang narokba dan senjata dengan adegan aksi yang minim.
Tapi saya tidak akan mempermasalahkan minimnya aciton jika film ini punya drama yang memikat. Tapi toh pada akhirnya drama yang disajikan juga kurang maksimal meski menghiasi mayoritas durasinya. Seharusnya Miss Bala bisa membuat penontonnya merasa iba pada Laura yang terjebak dalam situasi dilematis. Disatu sisi ia sangat ingin menang kompetisi, tapi disisi lain tentu tidak menyenangkan jika menang tidak dengan adil dan sebagai bayarannya ia harus melakukan berbagai kegiatan kriminal. Seharusnya penonton bisa merasa miris saat Laura dinobatkan sebagai pemenang. Seharusnya penonton bisa merasa bersimpati saat para gangster mendatangi rumah Laura. Seharusnya penonton bisa ikut merasa miris dan terharu saat melihat ending-nya. Tapi toh nyatanya semua berjalan datar-datar saja bahkan seringkali terasa membosankan. Drama yang harusnya bisa mengenai akhirnya tidak memuaskan dan filmnya terasa klise dan membosankan.
Satu hal lagi yang membuat film ini terasa kurang menarik adalah berkaitan dengan storytelling-nya. Pada dasarnya Miss Bala jelas punya cerita yang tidak terlalu rumit meski ada beberapa intrik didalamnya. Tapi Entah saya yang sudah terlanjur bosan atau memang cara Gerardo Naranjo dalam bercerita yang membuat filmnya terkadang membingungkan untuk diikuti walaupun nyaris tanpa twist mengejutkan didalamnya. Hal ini jugalah yang membuat porsi dramanya terasa kurang menggigit. Sangat disayangkan padahal sesungguhnya Miss Bala punya pondasi cerita yang kuat, dan penampilan dari Stephanie Sigman yang tidak hanya terlihat cantik dan seksi namun juga mampu memberikan performa yang memuaskan sebagai seorang wanita dalam dilema yang melibatkan mimpi terbesarnya sebagai seorang ratu kecantikan.
RATING:
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
2 komentar :
Comment Page:wah, berdasarkan kejadian sebenarnya nich ya... :O tapi emank aktrisnya mirip bro sama Miss Mexico itu? :D
Haha iya, kalau coba googling gambarnya bakal ada adegan film yang susah dibedain sama foto adegan nyatanya
Posting Komentar