LIKE SOMEONE IN LOVE (2012)
Abbas Kiarostami merupakan salah satu legenda hidup perfilman Iran dan telah banyak menghasilkan film luar biasa yang sayangnya belum pernah saya tonton satupun sebelum ini. Kiarostami sendiri dikenal lewat film-filmnya yang sering menggabungkan format fiksi dan dokumenter selama lebih dari 40 tahun berkarya di industri perfilman. Setelah tiga tahun lalu Kiarostami untuk pertama kalinya membuat film diluar Iran tepatnya di Prancis dalam Certified Copy, kali ini giliran Jepang yang menjadi tempat "persinggahan" berikutnya dari karya sang sutradara. Like Someone in Love sendiri secara keseluruhan bertempat di Jepang, menggunakan bahasa Jepang dan dibintangi aktor serta aktris Jepang seperti Rin Takanashi yang sebentar lagi akan kita lihat penampilannya dalam Killers buatan Mo Brothers. Judulnya memang mengandung kata cinta, tapi Like Someone in Love tidak akan membawa kita kepada kisah cinta romantis sepasang kekasih biasa saja meski aspek tersebut tetap ada pada film ini, namun fokus utamanya lebih dari itu.
Akiko (Rin Takanashi) mahasiswi Sosiologi yang tinggal di Tokyo. Tapi dibalik sosoknya sebagai mahasiswi cantik biasa sebenarnya dia menyimpan rahasia yang tidak diketahui oleh keluarga maupun kekasihnya, yaitu profesinya sebagai pekerja seks komersial. Hal itu dia sembunyikan dari neneknya yang jauh-jauh berkunjung ke Tokyo dan pacarnya yang posesif dan pencemburu, Noriaki (Ryo Kase). Suatu hari ia diminta untuk mendatangi rumah seorang klien bernama Takashi (Tadashi Okuno) yang ternyata adalah seorang pria tua yang tinggal sendirian di rumahya. Bukannya meminta Akiko untuk berhubungan seks, malam itu Takashi malah mengajak Akiko makan malam di rumahnya. Berawal dari situlah hubungan mereka berdua berkembang menjadi hubungan yang unik, lebih dari sekedar hubungan antara pelacur dan kliennya. Dan pada akhirnya secara keseluruhan Abbas Kiarostami akan mengajak kita menelusuri kisah yang lebih dari sekedar kisah "cinta" biasa antara pria dan wanita namun cinta yang lebih general, sederhana namun begitu indah nan mempesona bagi saya.
Like Someone in Love tampil dengan begitu sederhana plus alur yang memiliki tempo mengalir lambat seolah mewakili kesepian yang dialami oleh Akiko dan Takashi selama ini. Namun penyutradaraan Abbas Kiarostami yang berpadu dengan sinematografi dari Katsumi Yanagijima nyatanya mampu membuat kesederhanaan tersebut menjadi hal yang begitu indah dan menghipnotis. Sedari adegan pembuka saya sudah dibuat terpukau oleh film ini saat Like Someone in Love dengan hebatnya mampu meng-capture suasana di dalam satu ruangan dengan begitu dinamis dan sangat hidup. Adegan tersebut beberapa kali muncul dan uniknya seringkali subjek yang sedang melontarkan dialognya tidak masuk ke dalam frame kamera dimana momen tersebut digunakan untuk menangkap suasana yang sedang terjadi di sekeliling si aktor/aktris pada saat pembicaraan terjadi. Jarang sekali saya menyaksikan sebuah film yang mau memperhatikan apa yang terjadi diluar frame seperti ini. Tidak perlu rangkaian gambar indah, hanya suasana yang terstruktur dengan rapih nyatanya berhasil menciptakan rangkaian momen dinamis meski diwarnai kesederhanaan yang kental.
Ya, film ini memang lagi-lagi dipenuhi dengan kesederhanaan yang mampu tampil begitu efektif dalam membangun konstruksi cerita, suasana dan kedalaman perasaan yang terkandung disana. Sebagai contoh, adegan saat Akiko sedang mendengarkan rekaman voice mail dari neneknya di dalam taksi bisa terasa begitu menyentuh dan mengharukan. Cukup dengan menangkap ekspresi Rin Takanashi dan voice over dari sang nenek kesedihan sudah terpancar dengan begitu kuat pada adegan tersebut. Begitu pula adegan-adegan lain seperti adegan klimaks yang mampu terasa begitu menegangkan meski kita hanya diperlihatkan sosok Takashi dan Akiko yang diselimuti ketakutan dan keresahan luar biasa. Ironisnya saat itu Like Someone in Love melakukan hal yang berkebalikan dari apa yang saya sebutkan sebelumnya, dimana kali ini yang menjadi fokus adalah karakternya tanpa memperlihatkan situasi yang membuat mereka resah, takut, senang hingga sedih.
Jadi cinta macam apa yang disampaikan oleh Kiarostami dalam film ini? Sesungguhnya Like Someone in Love adalah sebuah cerminan rasa cinta seperti apapun cinta tersebut. Apakah ini adalah tentang cinta seorang pria pada kekasihnya yang dibalut keposesifan luar biasa, cinta seorang cucu pada sang nenek dan sebaliknya, cinta pria pada wanita, atau cinta seorang kakek pada cucunya? Bukan. Bagi saya ini adalah kisah tentang rasa cinta yang terjalin antara sesama manusia apapun hubungan yang terjalin diantara mereka dan bagaimanapun cara mereka mengungkapkan perasaan tersebut pada objek yang mereka cintai. Pada akhirnya saat filmnya berakhir dengan sebuah ending yang bisa dibilang "muncul tiba-tiba" saya hanya bisa terkejut, tidak siap dan masih merasa terhipnotis dengan segala keindahan visual serta perasaan yang terpampang selama kurang lebih 105 menit ini. Apalagi setelah itu lagu Like Someone in Love yang dinyanyikan Elle Fitzgerald langsung merangsek masuk dengan begitu indahnya. Mungkin alurnya yang lambat, sepi dan statis membuatnya tidak mudah dinikmati, namun ini adalah sebuah kisah cinta yang begitu indah dan mampu dengan sempurna menangkap perasaan yang ada di dalam dan sekeliling tiap tokohnya.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
1 komentar :
Comment Page:Tulisan yang keren.
Posting Komentar