DALLAS BUYERS CLUB (2013)
Ada masa dimana seorang Matthew McConaughey hanya identik dengan ketampanan wajahnya serta kebiasaannya yang konon selalu tampil topless memperlihatkan tubuh kekarnya dalam film-film miliknya. Banyak yang sadar bahwa ia punya bakat tapi saya rasa tidak akan ada yang mengira bahwa ia akan dengan begitu cepat melesat menjadi jajaran aktor papan atas yang bahkan tahun ini menjadi kandidat kuat pemenang Oscar. The Lincoln Lawyer memang mengubah peruntungan McConaughey. Dalam Dallas Buyers Club sendiri kisah tentang pengorbanan sang aktor yang harus mengurangi beratnya sebanyak 23 kg demi mendalami peran sebagai seorang pengidap AIDS sudah jadi bahan perbincangan serta daya tarik tersendiri. Tapi tidak hanya McConaughey seorang yang melakukan transformasi fisik secara ekstrim disini, karena ada juga Jared Leto yang harus mengurangi 14 kg berat badannya. Bagi Jared Leto sendiri ini adalah comeback-nya dalam dunia akting setelah vakum selama empat tahun. Ini juga bukan pertama kalinya ia melakukan transformasi ekstrim karena dalam Chapter 27 ia pernah menambah berat badannya sebanyak 30 kg untuk peran sebagai Mark Chapman, pembunuh John Lennon. Film yang disutradarai oleh Jean-Mark Vallee ini mengambil cerita dari kisah hidup Ron Woodroof (Matthew McConaughey), seorang koboi rodeo yang suatu hari divonis terjangkit virus HIV.
Bagi Ron, fakta tersebut tidak hanya tragis namun juga ironis karena selama ini ia sangatlah anti terhadap mereka yang terjangkit HIV AIDS dan ia juga adalah seorang homophobic. Ron pada akhirnya harus menerima kenyataan saat dirinya divonis hanya punya sisa waktu hidup 30 hari. Ron yang pada awalnya menolak vonis tersebut mulai mencari tahu lebih banyak tentang virus HIV dan obat-obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan atau setidaknya memperpanjang masa hidupnya. Disisi lain pihak FDA (pengawas obat & makanan) telah memberikan persetujuan pada para dokter untuk melakukan eksperimen placebo terhadap sebuah obat bernama AZT yang disinyalir bisa menyembuhkan AIDS. Merasa tidak terbantu dengan segala bantuan medis dari rumah sakit, Ron pun pada akhirnya nekat melakukan hal-hal ilegal seperti mengkonsumsi obat yang belum disetujui dan dinyatakan aman oleh FDA. Pada akhirnya bersama seorang transeksual yang juag penderita AIDS bernama Rayon (Jared Leto), Ron membuat sebuah organisasi yang menjual obat-obatan yang belum disetujui oleh FDA namun dianggap lebih ampuh untuk menyembuhkan penderita AIDS, organisasi tersebut bernama "Dallas Buyers Club". Disisi lain Ron juga bertemu dengan Eve (Jennifer Garner), seorang dokter yang perlahan mulai menaruh simpati padanya.
Benar jika dikatakan bahwa Dallas Buyers Club adalah film yang mengisahkan tentang bagaimana seseorang menjalani sisa hidupnya yang divonis tidak akan lama lagi. Tapi ini bukan sebuah kisah sentimentil dan bukan juga melodrama yang menguras air mata tentang akhir hidup seseorang. Alih-alih menghadirkan hal tersebut, film ini justru memperlihatkan sosok Ron yang tidak pernah menyerah dalam usahanya bertahan hidup. Dia tahu bahwa pada akhirnya ia akan mati karena AIDS tapi ia tidak pernah menyerah berusaha, mencari tahu lebih banyak tentang penyakitnya, bahkan melakukan hal apapun meski dianggap melanggar hukum untuk memperpanjang masa hidupnya meski itu hanya sehari. Tapi yang paling menarik adalah bagaimana kita perlahan melihat transformasi Ron. Diawal kita melihatnya sebagai seorang homophobic. Lalu perlahan setelah terjangkit HIV dan berkenalan dengan Rayon ia menjadi lebih simpati pada mereka. Namun saat itu Ron masih berjuang untuk dirinya sendiri, mencoba mengobati penyakitnya sembari mendapatkan uang sebanyak mungkin lewat menjual obat kepada para penderita AIDS. Tapi perlahan tapi pasti bahkan tanpa ia sadari ia mulai berjuang bagi orang lain dan pada akhirnya layak disebut sebagai seorang pahlawan. Transformasi pada Ron itu dihadirkan dengan begitu mulus, lancar, bertahap dan tidak dipaksakan. Kita dibuat memahami benar-benar bagaimana dan mengapa Ron bisa berubah.
Disisi lain film ini tidak hanya menghadirkan perjuangan seseorang menghadapi hari-hari terakhir hidupnya, karena Dallas Buyers Club juga menyentil berbagai macam isu sosial mulai dari perlakuan tidak adil pada para pengidap HIV termasuk dengan mitos-mitos palsu tentang mereka dan pandangan sebelah mata pada para homoseksua dan transeksual. Tapi sajian konflik lain yang menjadikan film ini begitu menarik adalah disaat kisahnya mulai membahas status legal pada obat-obatan. Ada sebuah dilema disaat muncul batasan pemakaian obat bagi mereka yang sekarat dan membutuhkan perawatan medis semaksimal serta sedini mungkin. Dengan alasan obat-obatan itu ilegal dan belum disetujui oleh FDA, mereka dilarang mengkonsumsi obat tersebut, padahal dengan obat yang sudah disetujui tidak ada kemajuan yang berarti pada kesehatan mereka. Mereka seolah dipersulit untuk mendapatkan bantuan medis, apalagi fakta menunjukkan bahwa proses untuk pelegalan sebuah obat oleh FDA bisa makan waktu bertahun-tahun. Bahkan saat sudah disetujui, obat itu dijual ke pasar dengan harga yang sangat mahal. Kita akan melihat bagaimana alasan bisnis dan uang menjadi turut campur dalam dunia kesehatan yang pada akhirnya benar-benar tidak bersahabat bagi para pasien. Pada akhirnya memang cerita dalam film ini akan bergerak lebih dari satu arah, namun tidak pernah kehilangan fokus dan berhasil membedah masing-masing konfliknya dengan begitu mendalam.
Matthew McConaughey dan Jared Leto tidak hanya merubah fisiknya disini, tapi akting mereka juga luar biasa. McConaughey sanggup menghadirkan sosok Ron Woodroof yang keras namun menyimpan kerapuhan berkat penyakit parah yang ia derita. Transformasi karakternya pun berhasil dilakukan dengan mulus oleh McConaughey. Kita akan melihat Ron masih sebagai orang yang sama tapi punya pola pikir dan cara pandang yang perlahan mulai berubah. Dia masih Ron yang keras dan suka bicara semaunya tapi dia jadi lebih simpatik dan mempunyai kepedulian yang besar. Sebuah transformasi yang tidak kalah berat dengan diet keras yang ia jalani, dan McConaughey sanggup melakukannya dengan sempurna. Sedangkan Jared Leto adalah scene stealer yang selalu membuat saya terkagum-kagum tiap kali ia muncul. Ekspresinya, logatnya, suaranya, serta berbagai kemelut yang ia sembunyikan dalam-dalam sungguh terasa luar biasa. Belum lagi dibantu oleh make-up yang sempurna, karakter Rayon menjadi benar-benar menarik untuk disimak. Mari berharap ini bukan akting terakhirnya sebelum memutuskan vakum lagi. Overall ini adalah film yang begitu kaya. Dallas Buyers Club punya segalanya di aspek cerita, mulai dari kisah nyata kehidupan seorang tokoh yang disajikan menarik, studi karakter yang mendalam, serta berbagai kritik sosial yang begitu mengena, dimana berbagai aspek tersebut mampu dipadukan dengan rapih, maksimal dan punya porsi yang berimbang.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
1 komentar :
Comment Page:Makasih infonya mas bro., yuk nonton filmnya di Nonton Film Dallas Buyers Club (2013)
Posting Komentar