ONLY LOVERS LEFT ALIVE (2013)
Jim Jarmusch. sutradara indie yang identik dengan film-film ber-setting malam hari dan bertempo lambat dengan banyak still shot serta adegan diam membuat sebuah film vampir. Meski berbalut drama percintaan, tentu saja Only Lovers Left Alive bukanlah versi indie dari Twilight, apalagi melihat nama-nama besar yang terlibat mulai dari Tom Hiddlestone, Tilda Swinton, Mia Wasikowska, John Hurt hingga Anton Yelchin. Dengan naskah yang ditulis sendiri oleh Jim Jarmusch, Only Lovers Left Alive akan berpusat pada dua karakternya, Adam (Tom Hiddlestone) dan istrinya, Eve (Tilda Swinton). Mereka berdua sama-sama adalah vampir yang sudah hidup selama ratusan tahun. Adam selama ini tanpa diketahui oleh orang-orang telah memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan dunia musik dan sains lewat karya-karyanya. Walaupun begitu kini Adam hidup menyendiri di sebuah rumah tua sambil tetap berkarya menciptakan lagu-lagu pemakaman dan tidak ingin diketahui keberadaannya oleh orang lain meskipun itu adalah fans dari musiknya sendiri. Dengan tendensi bunuh diri, Adam menjalani hari-harinya dengan suasana yang gloomy dan selalu terobsesi dengan kematian serta mengeluh tentang kondisi dunia modern dimana dia menyebut manusia sebagai "zombie".
Untuk memenuhi kebutuhannya akan darah, Adam mendatangi rumah sakit untuk membelinya dari Dr. Watson (Jeffrey Wright) dengan kedok sebagai seorang dokter. Disisi lain, Eve selama beberapa tahun terakhir tinggal di Tangier, Maroko dan selalu berkomunikasi lewat telepon dengan sang suami. Eve sendiri mendapat suplai darah dari Christopher Marlowe (John Hurt), seorang vampir yang juga merupakan seorang penulis besar. Eve yang merasa khawatir dengan tendensi bunuh diri Adam akhirnya menuju Detroit dan kembali bersama dengan sang suami. Mereka berdua pun mulai menjalani hari-hari yang tenang dan romantis berdua, sebelum akhirnya datang Ava (Mia Wasikowska) yang tidak lain adalah adik Eve. Berbeda denagn sang kakak, Ava adalah vampir dengan sosok gadis remaja yang doyan bersenang-senang dan membuat ulah, sesuatu yang membuat Adam begitu membencinya. Begitulah kurang lebih sinopsis dari film ini. Jika anda mengira saya sengaja tidak menuliskan bagian horror atau action demi menghindari spoiler anda salah, karena memang "hanya" seperti itulah konten dari film ini. Jika anda mengharapkan sebuah film vampir konvensional bersiaplah kecewa karena Only Lovers Left Alive sejatinya merupakan drama realis tentang kritikan terhadap dunia modern dengan mayoritas diisi obrolan bertempo lambat.
Konten vampir yang ada tak ubahnya sebagai jalan bagi Jim Jarmusch untuk banyak memakai atmosfer gelap dan setting "mobil di malam hari" yang merupakan hal favoritnya. Selain itu, sosok vampir yang hidup hingga ratusan tahun juga menjadi alat bagi sang sutradara untuk menyelipkan bannyak referensi tentang musik, sains dan literatur dari masa lalu dan memberikan twist dalam aspek-aspek tersebut. Aspek vampir memang dipakai oleh Jarmuch bukan sebagai penarik bagi penonton tapi supaya dia bisa mendapatkan kebebasan lebih luas dalam mengemas filmnya. Jarmusch jadi bisa "seenaknya" memasukkan berbagai macam tema dan referensi tanpa perlu khawatir filmnya meninggalkan lubang dan tidak masuk akal. Semuanya berkat sosok vampir yang punya kemampuan diatas manusia pada umumnya dan rentang hidup yang jauh lebih panjang. Jarmusch nampak ingin memperlihatkan bagaimana jadinya jika vampir benar-benar hidup diantara manusia. Dengan pendekatan yang realistis, hal itu berhasil dilakukan dimana efeknya saya sebagai penonton berhasil ikut memahami apa saja yang ada dalam isi kepala seorang vampir di dunia nyata dan segala problema sehari-hari mereka.
Filmnya berjalan dengan tempo yang lambat tanpa ada percikan konflik yang berarti. Konflik yang hadir pun terasa seperti konflik dalam keseharian manusia biasa seperti kehadiran anggota keluarga yang menyebalkan sampai kejengahan pada dunia modern yang seringkali dikritik oleh film ini lewat sosok Adam. Alurnya berjalan datar dimana tensi cukup naik hanya saat kehadiran sosok Ava-nya Mia Wasikowska yang annoying dan banyak bertingkah. Selebihnya semua terasa dingin dan pucat seperti para vampir yang ada. Bisa saja semua itu membuat film ini membosankan, apalagi mayoritas diisi dengan dialog yang kontennya pun sering terasa seperti sebuah ensiklopedi tentang musik, sains dan literatur masa lalu. Tapi berkat akting bagus dari Tom Hiddlestone dan Tilda Swinton, penghantaran dialog yang sering terasa berat itu jadi tidak terasa kaku dan membosankan. Obrolan antara keduanya mengalir dengan hangat dan menarik untuk disimak. Bahkan film ini masik sempat menghadirkan sentuhan komedi yang lucu dimana mayoritas hadir lewat ekspresi datar Tom Hiddlestone dan segala keluhan yang muncul dari mulutnya. Mia Wasikowska pun mencuri perhatian meski muncul tidak terlalu lama dengan segala tingkah menyebalkan yang membuat saya ingin bekerja sama dengan Adam untuk menampar gadis yang satu ini.
Only Lovers Left Alive dengan alur datar, tempo lambat dan atmosfer dingin dan gelapnya (tapi tidak kelam) memang kadangkala terasa membosankan, sesuatu yang menghalangi film ini untuk jadi lebih berkesan bagi saya. Tapi momen yang terasa membosankan itu tidaklah terlalu banyak, tidak seberapa dibandingkan keasyikan yang saya dapatkan melihat interaksi antar vampir yang hidup dalam dunia nyata ini. Meski vsecara teknis dikemas sebagai film yang gelap, tapi nyatanya Only Lovers Left Alive punya momen-momen yang cukup lucu dan kadang aneh seperti adik yang menyebalkan atau es krim darah O negatif kesukaan Adam. Terasa semakin unik mengingat fakta bahwa film ini membawa kiah vampir yang biasanya identik dengan dunia fantasi kedalam sebuah dunia yang realistis dengan konflik sehari-hari yang bisa juga muncul dalam kehidupan para "zombie" seperti kita.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
2 komentar :
Comment Page:ngobrolin sastrawan terkemuka di jamannya. cult!
Posting Komentar