MY STUPID BOSS (2016)
Diangkat dari buku berjudul sama karya Chaos@work juga menulis naskah filmnya bersama Upi My Stupid Boss terlihat menjanjikan terlebih karena keterlibatan nama-nama di dalamnya. Ada Upi (Realita Cinta dan Rock'n Roll, Belenggu) di kursi penyutradaraan, juga Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari sebagai duo pemeran utama. Secuplik teaser yang memperlihatkan Reza Rahadian bertransformasi menjadi sosok bos bodoh berperut tambun dan berambut pitak sudah cukup menghebohkan, melambungkan ekspektasi para calon penonton. Terbukti studio tempat saya menonton di hari perdana penayangannya penuh sesak. Bahkan begitu selesai cukup banyak penonton bertepuk tangan, suatu respon langka bagi film Indonesia.
Premisnya sederhana: Diana (Bunga Citra Lestari) harus kalang kabut meladeni tingkah absurd atasan di tempat kerja barunya, Bossman (Reza Rahadian). That's it. My Stupid Boss ibarat penyatuan banyak segmen di mana masing-masing berisikan kekonyolan Bossman yang selalu membuat anak buahnya geram. Kisahnya memang punya unsur katarsis bagi kekesalan karyawan terhadap atasan mereka tapi itu saja sebenarnya belum cukup menyokong film berdurasi 108 menit. Naskahnya tak seberapa kuat, dan begitu melewati pertengahan semakin terasa repetitif, hanya mengandalkan lontaran-lontaran lelucon. Usaha menyuntikkan hati lewat konklusinya pun terkesan out of nowhere alias dipaksakan. Namun cukup itu saja pembahasan mengenai kekurangan My Stupid Boss.
Walau naskahnya lemah pada pembangunan cerita, tidak demikian kala berurusan dengan komedi. Terdapat setumpuk kreatifitas dalam hal menghiperbolakan situasi di kantor seperti komedi verbal segar hingga karakterisasi penuh warna, bukan saja untuk dua protagonis, tapi tokoh-tokoh sekunder turut punya daya tarik masing-masing. Mengandalkan eksploitasi komedi sepanjang film kerap memunculkan beberapa miss khususnya saat cerita mulai repetitif, namun bisa dimaafkan mengingat keberhasilan humornya mengundang tawa lebih sering daripada kegagalannya. Upi pun mampu mentransformasikan deretan situasi absurd tersebut menuju bahasa visual mumpuni. Setiap adegan tidak hanya asal menangkap para pemerannya menghantarkan jokes, melainkan terkonstruksi dengan baik. Pace ikut terjaga rapih, sehingga walau diisi deretan potongan komedi situasi, progresi alur tetap nyaman dinikmati.
Nyatanya performa jajaran cast tetap merupakan aspek terbaik sekaligus faktor utama keberhasilan guliran komedi. Reza Rahadian membuktikan bahwa ia seorang chameleon-like actor yang mampu melakoni peran apapun. Bossman lucu tidak saja karena make-up konyol tapi ekspresi, gestur aneh, sampai penghantaran dialog termasuk Bahasa Jawa Reza adalah sumbernya. Aktingnya bukan sekedar "trying to be as stupid as possible" namun peleburan total aktor sebagai seorang tokoh, yang bisa dibuktikan ketika muncul sentuhan drama menjelang akhir. Reza tidak mengubah karakternya, itu murni sisi personal terselubung milik Bossman. Bunga Citra Lestari pun bisa memancing tawa melalui respon-responnya atas kebodohan Bossman. Sedangkan pemeran pendukung lain ikut tampil maksimal sesuai porsi dan kebutuhan.
Saya selalu suka bagaimana Upi memiliki visi unik dalam visualisasi adegan. Mempertahankan kelebihan itu, My Stupid Boss berada di kelas lebih tinggi dibanding mayoritas komedi tanah air. Fokus penggarapan bukan sekedar "how to be funny", juga memaksimalkan sisi artistik presentasinya. Nuansa vintage terpancar kuat dari sinematografi garapan Muhammad Firdaus, membuat mata saya dimanjakan oleh warna-warni visualnya. Sebagaimana nampak lewat Belenggu, Upi turut memperhatikan dekorasi setting sampai busana karakter. Alih-alih monoton, semua adegan indoor (kantor, rumah Diana) justru memunculkan adiksi untuk mata. It's not exactly the same, but in visual terms, 'My Stupid Boss' is the closest thing our filmmaker ever made to Wes Anderson's movie or 'Amélie' (because of its color palette and music). So far, it's also the funniest Indonesian comedy this year and the best movie by Upi in years.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
21 komentar :
Comment Page:mantap juga rating nya...kemaren saya sempatin ke bioskop tpi kehabisan tiket...
Wah senang dengar di banyak tempat film ini sold out
Senangnya ada film komedi berkualitas, saya sih dari awal berharap film ini lebih cenderung komedi tanpa tercampur dengan drama yang maksa
untungnya sepertinya filmnya benar benar fokus pada komedinya, jadi senang, semoga pas saya nonton ga kehabisan tiket
kalau menurut saya film comedy itu malah akan lebih terasa bagus kalo digabung dgn sisi drama yg menyentuh tapi ya sisi drama nya harus berkualitas..
Kalau animo penonton masih gini saran sih nonton jam pertama, lebih kecil kemungkinan full
My Stupid Boss ada porsi drama tapi deket akhir & kurang developed
Reza udah ga ngrti lg si, best indonesian actor... Tapi pemeran pendukung dr mlaysia juga gokil2,,,
agak di sayangkan sisi drama nya cuma sedikit melihat comedy yg begitu banyak di lontarkan kepenonton...
Betul. Semua cast, main & supporting tampil oke
Hehe at least filmnya jadi nggak memaksakan diri sih
lebih baik ketimbang memaksakan unsur drama, yg jatuhnya malah jadi nanggung genre nya dan kehilangan fokus
toh nonton film komedi yg terpenting kita dapat sensasi tertawa yang menyenangkan
yang lebih mengecewakan sih kalo judulnya komedi tapi pada akhirnya malah tidak sukses membuat penonton tertawa
iya sih jadi terasa banget comedy nya...apalagi hampir semua guyonan comedy nya sukses bikin ketawa...
ngga rugi nonton film ini di bioskop
hampir semua lelucon tersampaikam dengan baik ke penonton
bukti bahwa komedi yg digarap serius dari naskah sampai visual pemerannya dapat membuat seisi bioskop ceria
akhirnya bulan ini nonton film indonesia berakhir dengan perasaan senang saat keluar dr bioskop
Ah, senang rasanya dengar kepuasan setelah nonton film Indonesia :)
Gak bagus film nya.
Betuuulll, agak membosankan
Kalau saya perhatikan, bossman agak mirip sama karakter irving rosenfield di american hustle
Physically emang rada mirip Irving
kaka udah baca bukunya belum? soalnya kalau menurut saya feel ketika nonton sama baca bukunya beda. saya malah ngga ketawa waktu nonton filmnya... rasanya bunga citra lestari ngga bisa menyamai karakternya mba diana... ngga cocok/sreg aja gitu.
Belum dan emang sengaja biar nggak ngebandingin film & bukunya :)
jauh lebih sreg kalo endingnya memilih untuk menceritakan bgmna si bossman ini bisa sukses dgn jerih payah sehingga dia jadi pelit dewa gitu. kayak paman gobber yg punya backstory mengikat sampe kita ngerti kenapa dia pelit banget. overall, saya puas dgn film ini. terbaik dr upi semenjak R,CandRnR
Posting Komentar