REVIEW - JIN & JUN

12 komentar

Agar bisa menikmati Jin & Jun, sadarilah bahwa ini merupakan karya Anggy Umbara. Sebagaimana di dua film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss (2016-2017) dan Si Manis Jembatan Ancol (2019), modernisasi ekstrim tak terhindarkan. Sadari itu, hindari antipati, coba terima berbagai perubahannya dengan pikiran terbuka. 

Pondasi ceritanya masih serupa dengan versi sinetron yang tayang dari 1996 sampai 2002, meski kali ini Jun (Rey Bong) berasal dari keluarga miskin sekaligus korban perundungan di sekolahnya. Jun menyukai Sarah (Davina Karamoy), namun hanya bisa memendamnya, sambil berbagi keluh kesah pada dua sahabatnya, Irdan (Alif Rivelino) dan Fachri (Clay Gribble). Hidupnya mengalami titik balik selepas membebaskan sesosok jin sakti (Dwi Sasono) dari dalam kendi. 

Di sinilah terletak filter pertama. Kalau bisa menerima tampilan baru Om Jin, besar kemungkinan perubahan-perubahan lain takkan seberapa mengganggu. Wujud asli Om Jin bak modifikasi sosok Ryuk dari Death Note, sedangkan wujud manusianya mengingatkan ke Deatghasm (2015). Karena Anggy sendiri adalah musisi metal, takkan mengejutkan bila film Selandia Baru itu menginspirasinya, termasuk di adegan makan es krim berlatarkan taman. 

Di bawah penanganan Dwi Sasono, Om Jin versi baru ini punya tabiat serupa Genie di Aladdin. Eksentrik, menggelitik, doyan pamer, pula imajinatif dalam memanfaatkan kekuatannya. Di beberapa tahun terakhir kita menyaksikan Dwi Sasono coba keluar dari typecast, tapi biar bagaimanapun aset terbesarnya memang kebolehan mengocok perut lewat polah-polah absurd. Om Jin ibarat peran yang ditakdirkan untuk ia bawakan. 

Singkat cerita, Jun mulai mengutarakan satu demi satu permintaan untuk memperbaiki hidupnya, dan perlahan naskah buatan Anggy dan Rayhan Dharmawan mengembangkan kisah ke arah yang lebih kompleks dibanding materi aslinya. Pilihan yang akan memecah reaksi penonton. Banyak yang bakal mengaitkannya dengan tendensi "sok asyik" dan "sok nge-twist" seorang Anggy Umbara, tapi mari kembali ke poin di paragraf pembuka mengenai "membuka pikiran".

Ya, kompleksitas tersebut melucuti pesona sarat kesederhanaan ala Jin & Jun (yang juga jadi kekhasan sinetron komedi fantasi 90-an lain). Tidak salah juga bila menganggap humornya hit-and-miss. Klimaks penuh CGI berisi pertarungan monster yang turut jadi cara menyalurkan kecintaan pembuatnya terhadap Dragon Ball pun mungkin bukan bentuk hiburan bagi semua kalangan (walau anggapan kalau pilihan itu berlebihan jelas kurang tepat karena sinetronnya sendiri sudah serba over-the-top).

Tapi bagaimana naskahnya mengembangkan karakter Om Jin beserta tambahan "aturan" terkait permintaan Jun justru menguatkan narasinya. Pertama, Om Jin menjadi tokoh yang utuh. Kesetiaannya pada Jun kini memiliki alasan kuat sekaligus mengandung bobot emosi. Kedua, Jun dibawa melewati proses pendewasaan di mana ia menyadari betapa harta maupun popularitas memang penting, tapi bukan segalanya. Sekali lagi, kuncinya adalah menonton dengan pikiran terbuka, dan kepuasan bakal didapat. Khususnya bagi generasi 90-an sewaktu ending-nya menyiratkan petualangan yang jauh lebih besar. 

12 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Dramanya bikin ngantuk, CGInya busuk apalagi kalo ada adegan naik mobil,terus komedinya juga serba nanggung banyak komedinya gak cocok buat anak-anak padahal target pasar film ini buat semua umur 3/10,

vian mengatakan...

Melihat bentukan jinnya, kayaknya saya ga berharap bisa bernostalgia dg film ini.

Anonim mengatakan...

dwi sasono adalah aktor serba bisa dan dari jabang orok emang udah cap komedian, sukses perankan Om Jin, lucu parah dashyat

skor film : 7/10

Anonim mengatakan...

Keren filmnya. Sayang banyak yg suka Horor

Anonim mengatakan...

abis nonton film ini di bioskop, ngakak parah luar biasa

Anonim mengatakan...

setuju, bentukan om jin nya membuatku mundur teratur

Anonim mengatakan...

78.663 penonton sudah nonton di bioskop dan film nya perlahan hilang di bioskop laksana genie in the bottle

Anonim mengatakan...

lah...film nya nggak ada di bioskop alias turun layar...omg

Anonim mengatakan...

film yang membuka jalan untuk Jin Cinematic Universe

Anonim mengatakan...

belum genap 7 hari, sudah nggak ada lagi di bioskop

Anonim mengatakan...

tunggu di streaming aja kali ya...udah nggak ada di bioskop

Anonim mengatakan...

dunia jin jun tuyul mbakyul perjinan