REVIEW - BARBIE
Barbie adalah suguhan spesial. Di balik segala keabsurdan komikal serta nuansa vibrant miliknya, ia tampil begitu dewasa. Ibarat manusia yang sudah "selesai" dengan dirinya, sehingga bisa berdamai dengan semua luka, kemudian memandangnya selaku bagian tak terpisahkan dalam kehidupan.
Sterotypical Barbie (Margot Robbie) menjalani kesempurnaan hidup di Barbieland. Harinya dibuka dengan nyanyian bahagia, lalu ditutup oleh kemeriahan pesta. Di sana, semua Barbie bisa menjadi apa saja yang mereka mau, dari dokter, penulis, ilmuwan, sampai presiden. Sebuah dunia ideal. Berbeda dengan realita yang kerap mengekang perempuan.
Sedangkan bagi penonton, Barbieland merupakan parade visual yang memanjakan mata. Dekorasi sarat warna merah muda cantik di mana Barbie mandi tanpa guyuran air, makan tanpa menelan makanan, pula melayang untuk berpindah tempat. Greta Gerwig dan tim merealisasikan imajinasi yang menyusun kenangan masa kecil para pemain Barbie.
Latar yang nampak artificial adalah kesengajaan. Dari situ timbul kesan bahwa Barbieland tak ubahnya utopia palsu. Ada kegelapan tersimpan rapat di dalam kesempurnaan tadi, yang mulai tercium saat Stereotypical Barbie bertingkah aneh. Dia mempertanyakan soal kematian, kakinya tidak lagi berjinjit, di tubuhnya pun muncul selulit. Berdasarkan anjuran Weird Barbie (Kate McKinnon), ia melakukan perjalanan ke dunia nyata bersama Ken (Ryan Gosling) guna memecahkan permasalahan tersebut.
Bagaimana karakternya dapat berpindah alam? Tidak perlu memusingkan tetek bengek logika semacam itu. "Don't overthink it", ucap Weird Barbie, dan prinsip tersebut mesti kita pegang selama 114 menit kisahnya. Sebab itulah kunci menikmati nilai hiburan filmnya. Humornya mengesampingkan hukum-hukum fisika serta logika. Sekali lagi, layaknya aktivitas bocah memainkan boneka mereka. Sangat menyenangkan, meski ada kalanya Gerwig agak terlalu lama membiarkan sebuah peristiwa mengalir (contohnya nomor musikal di babak ketiga).
Di dunia nyata, Stereotypical Barbie dibantu oleh Gloria (America Ferrera), karyawan Mattel tempat Barbie diproduksi, yang tengah melewati krisis paruh baya, sekaligus mendapati hubungannya dengan puteri remajanya, Sasha (Ariana Greenblatt), tidak seharmonis dulu. Di sisi lain, Ken menemukan hal lain yang menggiring film ini menuju pokok bahasan mengenai gender.
Sekilas arah tuturan pesannya mudah ditebak. Boneka Barbie identik dengan standar kecantikan, yang alih-alih menginspirasi, justru makin menenggelamkan perempuan dalam dunia penuh cengkeraman laki-laki. Merupakan kewajaran saat Gerwig menggiring ceritanya ke kutub berlawanan untuk menjadikan sang protagonis simbol kesetaraan. Tapi ternyata tidak sesederhana itu.
Barbie menyuarakan kesetaraan, menggugat standar-standar berbahaya sembari menggoyang patriarki yang menekan hak hidup perempuan. Sesuatu yang bisa kita harapkan dimiliki oleh karya sang sutradara. Gerwig memandang "kesetaraan" sebagaimana mestinya. Bukan ajang pembuktian superioritas yang didasari luapan ego, melainkan kesadaran dari hati bahwa pada dasarnya, baik laki-laki maupun perempuan, punya hak yang sama.
Fakta bahwa Gerwig menulis naskahnya bersama sang pasangan, Noah Baumbach, menguatkan kesan bahwa Barbie merupakan karya kolaboratif. Proses komunikasi dua pihak yang berusaha menemukan titik temu seadil mungkin.
Tentu proses tersebut tidaklah gampang. Bakal ada gesekan, pertikaian, dan pastinya, sakit hati. Tapi Barbie, dengan kematangan perspektifnya, menerima rasa sakit itu sebagai salah satu wajah kehidupan. Kisahnya membawa Stereotypical Barbie, yang tadinya terjebak dalam ilusi soal kesempurnaan yang hanya tersusun atas kebahagiaan, menyadari eksistensi perasaan-perasaan lain. Alih-alih tawa, momen yang filmnya tonjolkan justru tetesan air mata pertama si tokoh utama.
Dibarengi sensitivitas pengarahan Gerwig, hasilnya luar biasa menyentuh. Di departemen akting, tatkala Ryan Gosling kembali memamerkan kehebatan comic timing, Margot Robbie menawarkan kompleksitas. Kita pun bisa menyadari transformasi karakternya, dari boneka naif dengan tatapan kosong, menjadi individu utuh yang dari matanya memancarkan kekayaan rasa dalam kehidupan.
Mungkin saya terlalu sering menyebut "kehidupan" di tulisan ini, tapi memang demikianlah Barbie. Di luar persoalan gender dan isu-isu beraroma politis yang terselip, ia membicarakan kehidupan. Sebuah perjalanan yang membentuk ragam kenangan baik serta buruk, sebagaimana ditampilkan begitu indah oleh konklusinya.
60 komentar :
Comment Page:Setuju..Bagus bgt salah film terbaik tahun ini, ditunggu review Oppenheimer ny min, mau marathon sama opphimr ternyata bioskop full dan waktuny gak cocok
Udah ketebak penyefong manusia-manusia bermuka plastik malah review barbie duluan ketimbang oppenheimer
Astaga.. jangan² ini karena bisa Anonim atau bagaimana.
Semakin sangat banyak tulisan gak bertanggung jawab di blog.
Ikut prihatin.
Gak bisa ya comment dihapus atau sudah gak perlu kolom comment lagi.
Padahal seingat sy, dulu pengirim comment sangat membantu movie lovers bisa berinteraksi.
Entahlah, dari entah kapan komennya rata-rata anonim mulu. Dan beneran kayak kepribadian ganda, or stresh, Anjir, ngomong-ngomong sendiri, hina-hina sendiri. Kek ditulis sama satu orang yang sama beneran dari gaya bahasanya. Jadi tiap baca ini review, sekarang males buka komen.
Gara-gara ini Mungkin Bang Rasyid udah nggak pernah balas komen dan berinteraksi, blog ini seolah-olah cuman jadi catatan review film aja.
Gak mau ngebacot "pasti dapet 1 billion dollar" lagi kayak film mermaid negro kemarin 🤣
parade LGBT+ barbie membuat tidak sadar kita suka film ini
suka ini film
thanks mas rasyid, para bocil suka banget sampai joget joget nyanyi di bioskop
film menghibur dengan boneka boneka semi nude
banyak cameo lewat, wow badass
Bisa gak sih opsi anonim dihilangkan dari kolom komentar? Jadi yg ngisi komentar itu pada bernama semua. Komentar2 anonim ini banyak yg pada meresahkan.
Yang punya blog aja diem bae ga ngerasa keganggu kenapa lu yang jdi ngebacot, sono buruan ikutan fomo nonton oppenheimer terus pamer foto tiket sama potongan adegan filmnya di tiktok keburu filmnya turun layar
Apa sih
Buat yang anonim balas komenan ini Lo anak lonte. Biar apa komen spam kayak gitu pengen caper kah, setiap review film di blog ini selalu aja ada yang nyampah di komen
ulasan yang produktif, makasih mas rasyid
ya kali 'sangat bagus'. lebay bgt. gak usah sok kesetaraan gender segala lah. lo aja seksis anjir, suka bacolin girlgroup. vocal sama dance-ny dong, atau karakternya, performanya. ini bodi sama muka mereka yg diocehin mulu. goblok. fuck u
THANKS MR. RASYID
Semangat ya buat anonim yang pengen caper dikomen
Barbie Happy Family
film barbie, cocok skor untuk film keluarga : 7.5/10
film drama & horror, bagus ini film layak di tonton
???????
?????? Kok org org aneh bngt si. Freak
barbie ke dokter untuk pembuatan alat kelamin, absurd namun menyenangkan
Semangat capernya ya Dek. Klo kuota abis cepet2 minta lagi ke mamah, mumpung status masih beban keluarga
dengan film barbie, kita belajar tentang banyak hal, termasuk Genekologis merupakan dokter dengan terapan ilmu kedokteran dibidang tubuh wanita dan kesehatan reproduksi dalam film ini
Lu ada masalah apa njir sampe benci banget dengan admin blognya, cinta lu ditolak apa oleh dia?
Semangat ya caper komen terus di setiap postingan sampe dibalas adminnya
barbie mermaid man benar benar asoy keren di film barbie
-
uraian ulasan mas rasyid keren, lanjutkan, makasih mas
nobar bareng yuk mas....terimakasih mas rasyid atas review nya
Bangsat kalian semua yg komen di sini...anjing kalian smua....
Ga kaget review Oppenheimer blom keluar, soalnya filmnya gak mengandung unsur "muka plastik", beda sama Barbie yg soundtracknya aja udah terkontaminasi
Sebangsat-bangsatnya yg komen disini gak ada yang ngatain orang binatang
Horor darimana bangsat
akun anonim yg ngatangatain ternyata adalah SutRadalA kacrut yang sakit hati karena filmnya dikasi rating sangat jelek
Hi, Barbie!
Hi, Ken!
You wanna go for a ride?
Sure, Ken!
Jump in!
I'm a Barbie girl in a Barbie world
Life in plastic, it's fantastic
You can brush my hair, undress me everywhere
Imagination, life is your creation
Advertisement
Come on Barbie, let's go party!
I'm a blond bimbo (female) girl in a fantasy world
Dress me up, make it tight, I'm your dollie
You're my doll, rock'n'roll, feel the glamouring and pain
Kiss me here, touch me there, hanky panky
You can touch, you can play
If you say: "I'm always yours", ooh wow
Come on Barbie, let's go party!
Ah ah ah yeah
Come on Barbie, let's go party!
Ooh wow, ooh wow
Come on Barbie, let's go party!
Ah ah ah yeah
Come on Barbie, let's go party!
Ooh wow, ooh wow
Make me walk, make me talk, do whatever you please
I can act like a star, I can beg on my knees
Come jump in, be my friend, let us do it again
Hit the town, fool around, let's go party
You can touch, you can play
If you say: "I'm always yours"
You can touch, you can play
If you say: "I'm always yours"
Come on Barbie, let's go party!
Ah ah ah yeah
Come on Barbie, let's go party!
Ooh wow, ooh wow
Come on Barbie, let's go party!
Ah ah ah yeah
Come on Barbie, let's go party!
Ooh wow, ooh wow
Come on Barbie, let's go party!
Ah ah ah yeah
Come on Barbie, let's go party!
Ooh wow, ooh wow
Come on Barbie, let's go party!
Ah ah ah yeah
Come on Barbie, let's go party!
Ooh wow, ooh wow
Oh, I'm having so much fun!
Well Barbie, we're just gettin' started
Oh, I love you Ken!
review film drama fantasy adult bocil dari mas rasyid keren, makasih mas
orang tua, remaja, anak anak & semua kalangan suka film barbie, makasih mas rasyid
Jangan pada nanya mana review Oppenheimer, soalnya syarat endorse dari WB mas rasyid gak boleh keluarin review film studio sebelah minimal H+7 setelah Barbie rilis 😁
senang rasanya lihat para bocil ketawa di ruang bioskop nonton film barbie, ketika barbie & ken bernyanyi, para bocil turun dari kursi bioskop, joget joget ikuti barbie & ken di layar bioskop
thanks barbie & ken
thanks mas rasyid
Sok tahu goblok. Tahu darimana dia diendorse WB
Kamu komen kayak gini biar apa sampe copas lirik lagu?
terimakasih mas rasyid atas ulasan barbie hot film, film bagus untuk family
film barbie memecahkan rekor box office, keren
thanks mas rasyid atas review nya
saya bersama family sudah nonton tadi siang film barbie di layar bioskop, sungguh film happy family
visual nya bagus ya film barbie
makasih mas rasyid
belum ada dana untuk nonton ke bioskop, skip dulu, nanti aja tunggu gajian
disney hotstar plus atawa netflix menanti
mas rasyid terimakasih
setelah nonton film barbie di layar bioskop, saya baru ngeh bahwa barbie & ken nggak punya genital seksual...oalahhhh
film menghibur
tidak mendidik ini film, but fun juga lumayan
film girlpower membuat semua kalangan usia sebanyak 670.000an datang ke bioskop
cus yuk nobar pakai seragam pink-y winky
apakah ada film lebih horror lagi selain film barbie yang membuat para bocil ketakutan
makasih mas rasyid, semangat
film yang gagal, box office, keren cuy
FILM HORROR TERBAIK 2023
konak banget dah ni film
bukan film untuk anak-anak
kecewa nonton film barbie, di luar ekspetasi
Mendidik bukan tugas filmmaker wahai anonim tolol. tp tugas guru
HAHA ada penganut patriarki yg tersakiti hatinya
film nggak jelas
wow film triple XXX
ini film panas ya kok ramai banget di bioskop
Posting Komentar