REVIEW - PUSPA INDAH TAMAN HATI

25 komentar

Puspa Indah Taman Hati. Judul yang indah. Salah satu judul film Indonesia paling indah yang pernah dibuat. Meneruskan Gita Cinta dari SMA yang rilis awal tahun ini (keduanya merupakan remake bagi dwilogi berjudul sama yang mengabadikan pasangan Rano Karno dan Yessy Gusman di layar perak), kisahnya pun indah, meski keindahan tak sepenuhnya tersusun atas rasa manis. 

Bagi Galih (Yesaya Abraham), keindahan terbesar dalam hidupnya berasal dari sosok Ratna (Prilly Latuconsina) yang telah meninggalkannya. Galih berkuliah di Jakarta sembari meniti karir sebagai penyanyi, sedangkan Ratna menikah di Yogyakarta. Sampai hati Galih tertambat pada Marlina (juga diperankan Prilly Latuconsina) yang berwajah amat mirip dengan Ratna. 

Tentu pertanyaan utamanya adalah, "Apakah Galih sungguh mencintai Marlina, atau ia hanya gagal beranjak dari si mantan kekasih?". Di sinilah Alim Sudio kembali membuktikan kualitas sebagai "fixer". Di beberapa remake yang naskahnya ia tulis, Alim jeli membaca lubang-lubang dari versi orisinal, memperbaikinya, tanpa harus merombak habis-habisan. 

Jika Puspa Indah Taman Hati versi asli sebatas jalan menyatukan lagi Galih dan Ratna, maka remake ini berbeda. Alim enggan "menumbalkan" Marlina. Disematkanlah kisah mengenai Galih, yang kehilangan pijakan pasca sukses menggapai mimpi menjadi penyanyi terkenal. Luka masa lalu kala ditolak keluarga Ratna akibat perbedaan kasta, melecut ambisi Galih untuk hidup bergelimang harta. Marlina hadir sebagai pengingat baginya yang mulai menomorsatukan materi. 

Galih diminta oleh label rekaman untuk membuat album disko demi meningkatkan penjualan. Nada-nada manis berlirik puitis ciptaannya dikesampingkan, dan Galih pun merekam lagu buatan orang lain yang lebih disukai pasar. Petikan gitar romantis digantikan oleh joget yang dinamis. 

Sewaktu Prilly piawai mengolah emosi, Yesaya muncul dengan pesona berbeda. Tindak-tanduknya canggung, entah saat bergoyang di atas panggung, maupun kala menyombongkan kekayaan barunya. Gaya akting itu sempurna mewakili kepalsuan Galih yang memaksakan diri untuk berubah.

Kisah Galih terasa amat dekat. Ketika ambisi membuktikan diri karena direndahkan oleh dunia yang memandang individu berdasarkan materi, justru mengubah seseorang menyerupai mereka yang merendahkannya, sebelum akhirnya sadar bahwa ia telah kehilangan jati diri, adalah proses belajar yang pernah dilewati banyak orang. Adanya proses ini membuat Alim bisa memodifikasi paruh akhirnya, guna melahirkan konklusi yang lebih adil sekaligus memuaskan. 

Sampai sebuah tanda tanya mencuat. Di satu titik, Marlina kesal karena lirik lagu berjudul namanya yang Galih buat bukanlah ungkapan cinta semata, namun terkesan memandingkan dirinya dan Ratna. Pertama, orang bodoh macam apa yang nekat menghadiahkan itu untuk pacarnya? Kedua, justifikasi yang ending-nya berikan terkait sikap Galih kurang meyakinkan, sebab dilihat dari sisi mana pun, lirik Marlina merupakan curahan hati pria yang gagal move on alih-alih sebaliknya. Sehingga, sampai akhir tetap sukar untuk benar-benar percaya kalau Galih bukan terpikat pada Marlina semata karena kemiripan wajahnya. 

Patut disayangkan, namun kekurangan di atas tak meruntuhkan Puspa Indah Taman Hati. Ditemani iringan lagu-lagu legendaris, serta beberapa sekuen musikal penuh warna, Monty Tiwa selaku sutradara mampu menghadirkan tontonan menyenangkan lewat perjalanan karakternya yang tak selalu manis. Perjalanan melepas masa lalu, membiarkan sebagian lenyap, sementara sisanya tertinggal sebagai potret indah untuk dikenang. 

25 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Galih (Yesaya Abraham) dan Ratna (Prilly Latuconsina) pasangan abadi yang pas laksana Rano Karno dan Yessy Gusman

Anonim mengatakan...

film sebagus ini tayang di jam dan layar terbatas, bioskop tertentu pula

film korban cuan

Anonim mengatakan...

Monty Tiwa selaku sutradara yang tetap eksis dan berkelas

Anonim mengatakan...

lagu nya keren banget, film drama musikal yang abadi di hati penonton

Anonim mengatakan...

Alim Sudio, cerdas

Fradita Wanda Sari mengatakan...

Aku terganggu banget sama kekurangan kedua yg mas Rasyid bilang, karna menjadikan chemistry Galih dan Marlina samasekali ga believable. Apa yg Galih liat dari Marlina dan juga sebaliknya, ga pernah sekuat apa yg Galih punya dengan Ratna di film sebelumnya. Tapi di luar itu ya memang filmnya bagusss, cuma sayang aja core ceritanya yg harus jadi kisah romantis malah jadi yg paling tidak berkesan.

Anonim mengatakan...

Ini Alim Sudio - Tergoda untuk membalas - bahwa kemiripan bukanlah alasan untuk menolak cinta yang datang. Tapi kemiripan justru mendatangkan inspirasi coba simak lagi dialog marlina dan pak Aga, serta dialog makna lagu antara marlina dan ratna 😬

Anonim mengatakan...

film drama paling brutal, tidak di beri ampun bagi ratna...Alim Sudio berhasil membuat galih menang dalam pencarian akhirnya dalam bercinta

Anonim mengatakan...

galih paling kemayu, tetap di puja para dara....wtf...rupa dan kejayaan tidak ada masalah, yang penting kaya, itu prinsip galih

Anonim mengatakan...

Marlina (diperankan Prilly Latuconsina) rambut kriwil nya bikin tambah mempesona abis, manis prilly

Anonim mengatakan...

film drama musikal indonesia paling keren 2023

Anonim mengatakan...

OMG, Puspa Indah Taman Hati pasti ngabrut dan Comsu Syndrome

Anonim mengatakan...

Galih (Yesaya Abraham) termasuk bukan tipe Gamon, sukses di tangan sendiri di raih,,,ratna minggir

aan mengatakan...

ini anonim sering kalo ama pilem indo muji2 habis..kl pilem barat barbar komen nya😂😂

Anonim mengatakan...

Puspa Indah Taman Hati ketika kekayaan mengalahkan rangsangan syahwat semata, galih emang keren

Anonim mengatakan...

Ratna (Prilly Latuconsina) benar~benar jadi wanita rapuh sampai mengemis cinta, Galih (Yesaya Abraham) berani menolak dengan brutal abis...mantap

Anonim mengatakan...

Full lagu lagu tayang di film Puspa Indah Taman Hati enak di dengar di bioskop membuat penonton berjoget asyik

Anonim mengatakan...

yuk nonton Puspa Indah Taman Hati, keren & bagus

Anonim mengatakan...

Puspa Indah Taman Hati, skor : 8/10

Anonim mengatakan...

Males nonton, kayak gak ada aktris yg lebih cakep aja mapah milih si cebol

Anonim mengatakan...

Puspa Indah Taman Hati, film khusus untuk ditujukan kepada penonton yang mau nonton di bioskop

Thalia Natasya mengatakan...

Kamu binatang ya kok sampe ngatain tubuh orang, kalo kamu gak suka gak usah komen sampe nyampah terus jadi anonim di tiap review. Jadi orang gak usah pengecut ya, minimal bergunalah hidupmu jangan cuma nganggur ngeliat blog ini terus setiap hari

Anonim mengatakan...

Bacot, nonton di bioskop modal ngajak cowok buat ny*pong dalem studio aja lu

Thalia Natasya mengatakan...

Sudah mulai panas ya Bun, Semangat ya Buat anonim pecundang dan pengecut kayak kamu ya buat nyampah di review the nun 2 dan sleep besok nanti, see you asshole

Thalia Natasya mengatakan...

*sleep call