REVIEW - SIJJIN

25 komentar

Merupakan remake dari film Turki berjudul Siccîn (2014), Sijjin mengajak penonton mengikuti hitung mundur selama lima hari, sebelum karakternya tewas akibat santet. Lima hari yang membosankan, karena berlalu tanpa sense of urgency maupun investigasi misteri. 

Korban santet itu adalah Nisa (Niken Anjani). Tidak banyak yang kita bisa pelajari tentangnya, kecuali statusnya sebagai istri dari Galang (Ibrahim Risyad) dan ibu bagi Sofia (Messi Gusti) yang menderita kebutaan. Sebelum kesurupan, kita lebih sering melihat Nisa menyajikan minuman. Bagaimana bisa muncul kepedulian terhadapnya?

Porsi lebih banyak diberikan untuk Irma (Anggika Bolsterli), si pelaku santet yang ingin merebut Galang, meski si pria bersuami merupakan sepupunya sendiri. Mungkinkah naskah buatan Lele Laila sejak awal memang berniat mengeksplorasi kompleksitas karakter Irma? Tidak juga. Irma justru menegaskan penokohan stereotipikal film ini. Sebagai pelakor ia memakai riasan tebal dan pakaian seksi, sedangkan Nisa selaku korban tampil lebih natural. 

Pasca menunjukkan sedikit peningkatan di Ivanna dan Primbon, Lele Laila kembali ke setelan pabrik, mengisi 100 menit durasinya dengan kompilasi teror generik tanpa diimbangi penceritaan memadai. Ide dasarnya tak kekurangan potensi, hanya saja naskahnya enggan melakukan eksplorasi. Misal bagaimana anjuran mengenakan kerudung yang hadir dalam dua situasi berlawanan tak pernah berkembang jadi penelusuran lebih jauh mengenai religiusitas. 

Potensi misteri pun sejatinya film ini miliki, ketika Irma turut mendapat gangguan mistis. Tapi sekali lagi, naskahnya luput mengolah elemen itu secara layak. Rasa penasaran gagal dipancing, karena karakternya sendiri tak berusaha mencari jawaban. Lalu bagaimana dengan penyakit misterius yang diderita ibu Galang (Elly D. Luthan)?

Setidaknya Sijjin disokong oleh penampilan solid Anggika Bolsterli. Bersama tata artistik apik garapan T. Moty D. Setyanto yang efektif memancing rasa jijik lewat jeroan-jeroan hewan yang dibuat dengan meyakinkan, akting Anggika menjadi jangkar yang menjaga film ini tidak karam. Begitu kuat pengaruh Anggika, tatkala ia absen beberapa waktu di babak kedua, Sijjin langsung kehilangan nyawa. 

Di departemen penyutradaraan, memasuki horor keenamnya, Hadrah Daeng Ratu masih juga belum piawai menyusun intensitas. Klimaks yang semestinya menegangkan sekaligus menyakitkan melalui dua teror yang hadir secara simultan justru hadir minim energi. Timing, gerak kamera, hingga pilihan shot, semuanya lemah.

Sijjin ditutup oleh teks yang mendeskripsikan kejadian pasca kisahnya berakhir, bak biopic tengah merangkum perjalanan hidup karakternya di luar cakupan cerita film. Konon film orisinalnya memang diangkat dari kisah nyata, namun Sijjin sama sekali tidak pernah menekankan poin tersebut, sehingga teks penutupnya berakhir sebagai pilihan tanpa arti, sama seperti cara naskahnya bernarasi sepanjang durasi.  

25 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Mbak pecel maning...gak heran filmnya ambyar

Anonim mengatakan...

IVANNA sama PRIMBON lumayan waras karena ketolong treatment sutradaranya kalo naskahnya sama aja busuk juga, coba kalo yg ngedirect sutradarnya kelas sampah kayak awi suryadi atau anggy umbara pasti filmnya juga bakal ikut busuk

Cinema Paradiso mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Cinema Paradiso mengatakan...

Rapi films turun kasta

Anonim mengatakan...

LELE LAILA IS BACK

Anonim mengatakan...

Hadrah Daeng Ratu berhasil membawa film sijjin ke arah film drama psikologi religius slowburn

Anonim mengatakan...

karakter Irma (Anggika Bolsterli) sukses menjadi tokoh paling ber IQ rendah yang menyalahkan dukun santet, sudah di ingatkan musnah sedarah

pacaran sepupu ml sepupu musnah sedarah

film biopik yang tragis

Anonim mengatakan...

Galang (Ibrahim Risyad) cowok macho sangar berbulu tinggi besar mental sakit tukang daging berhasil ditunjukkan secara sempurna

Anonim mengatakan...

film sijjin indonesia komika sempurna mengalahkan originalnya siccin turki

salute

Anonim mengatakan...

Sofia (Messi Gusti) plot twist anak jin dari ibu Galang (Elly D. Luthan) penganut kultus iblis benar-benar mindblowing

Anonim mengatakan...

Anggika Bolsterli top markotop, gadis lugu badass

Anonim mengatakan...

film sijjin menuju tembus 1 juta penonton di bioskop

Anonim mengatakan...

berasa naik rollercoaster di wahana jahanam~nya anak durhaka & hubungan cinta sedarah dalam Games Of Throne

Anonim mengatakan...

3x nonton sijjin luar biasa

bersambung....

Anonim mengatakan...

Duet Lele Laila & Hadrah Daeng Ratu telah membuktikan sukses dalam kengerian sekaligus ketololan para karakter bersamaan ke layar bioskop

Anonim mengatakan...

sijjin lebih unggul dalam konsep komedi daripada siccin

Anonim mengatakan...

cute imut Ibrahim Risyad alias Ibrahim Risyad Zulkarnain Wirahadikusumah bikin gue nggak bisa tidur merem melek

tunggu akting berikutnya dalam :

Bangsal Isolasi, Thriller Psikologi

Pemandi Jenazah, dengan Rating XXX

Si Pitung : The History of Indonesian Legend

Anonim mengatakan...

Bacot

Redo anggara mengatakan...

Buzzer nya ini kayak nya 😅

Anonim mengatakan...

EMAK LELE LAILA EMANG MAKNYUSSSSS

Anonim mengatakan...

nonton dulu baru nge~bacot

Anonim mengatakan...

wow sijjin sekeren itukah

Anonim mengatakan...

gue udah nonton sijjin di bioskop, skor film 6/10, bagus drama anak & suami durhaka

Anonim mengatakan...

film sijjin kisah nyata mengalahkan film the marvels film para bocin abg

Anonim mengatakan...

skip, terlalu ekstrem & trigger, nggak cocok untuk lansia & abg