REVIEW - 13 BOM DI JAKARTA

35 komentar

13 Bom di Jakarta tak ubahnya b-movie Hollywood yang langsung dilempar ke rak DVD, dengan plot, karakter, serta baku tembak yang seluruhnya generik. Tapi menilik iklim film aksi Indonesia yang cenderung jalan di tempat, kehadiran karya terbaru Angga Dwimas Sasongko ini masih mampu mengembuskan sedikit angin segar. 

Sesuai judulnya, alkisah Jakarta tengah diteror oleh sekelompok teroris, yang di bawah pimpinan Arok (Rio Dewanto) dan sang ahli teknologi, Waluyo (Muhammad Khan), mengancam bakal meledakkan 13 bom yang telah ditanam di berbagai sudut kota, apabila permintaan uang dalam bentuk kripto yang harus dikirim melalui Indodax tak dipenuhi. Yah, 13 Bom di Jakarta memang bak iklan berdurasi dua setengah jam bagi Indodax. 

Penyelidikan tim kontraterorisme yang dimotori oleh Damaskus (Rukman Rosadi), Karin (Putri Ayudya), dan Emil (Ganindra Bimo) berujung melibatkan dua pendiri Indodax, Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), yang dicurigai punya kaitan dengan gembong teroris tersebut. 

Tidak ada yang spesial dari alur dalam naskah hasil tulisan Angga Dwimas Sasongko dan M. Irfan Ramly. Muncul pula ambiguitas ketika menyaksikan beberapa anggota tim kontraterorisme kerap melakukan blunder. Apakah itu kesengajaan selaku cara naskahnya mengkritik ketidakbecusan instansi negara, atau cuma wujud kemalasan naskahnya yang memaksakan kebodohan karakter supaya alur dapat bergerak? 

Tapi setidaknya, di paruh awal 13 Bom di Jakarta tampil dengan urgensi tinggi. Pengarahan Angga, tata kamera besutan Arnand Pratikto, penyuntingan Hendra Adhi Susanto, musik gubahan Abel Huray, hingga gerak-gerik jajaran pemainnya, memancarkan kesan bahwa karakternya berpacu dengan waktu, yang berujung membangun intensitas tinggi.

Sayangnya urgensi itu melemah, seiring kegagalan usaha naskah menjalin ikatan antara penonton dengan karakternya. Oscar dan William bukan protagonis dengan penokohan menarik layaknya para komplotan di Mencuri Raden Saleh yang tahun lalu membuka mata Visinema kalau film aksi berada dalam jangkauan mereka. 

Alhasil, tatkala paruh kedua mengesampingkan ancaman para teroris, lalu mengambil jalan memutar guna menghabiskan lebih banyak waktu bersama duo Indodax tersebut, daya tarik serta intensitas filmnya menurun drastis. Bahkan di saat Lutesha yang memerankan Agnes, kekasih William, memberi tambahan warna melalui performa yang mengungguli materi yang sang aktris dapatkan. 

Sebagai spektakel besar, film ini perlu lebih dari akting kuat para pemain. Putri Ayudya meyakinkan dalam memerankan agen wanita tangguh, begitu pula Rio Dewanto sebagai teroris penuh dendam yang menganggap dirinya adalah "manusia yang dikubur hidup-hidup oleh Tuhan", sementara Muhammad Khan kembali membuktikan kualitasnya yang masih jarang diapresiasi, namun semua bakal percuma andai 13 Bom di Jakarta tak memiliki aksi seru. 

Jangan mengharapkan suguhan aksi spesial. Berondongan peluru sampai kebut-kebutan di tengah jalan, seluruhnya terasa tipikal. Tanpa koreo maupun tata kamera mumpuni. Klimaksnya pun melakukan dosa besar dengan luput melibatkan penonton dalam proses peretasan yang para protagonisnya lakukan. Mendadak salah satu dari mereka berteriak, "Fuck yes!", selaku penanda bahwa aksinya telah berhasil. Seolah Angga sendiri kehabisan ide, kebingungan harus bagaimana menyajikan peretasan itu supaya tampil menarik dan menegangkan. 

Walau demikian, departemen teknis 13 Bom di Jakarta patut diapresiasi. Menilik lambatnya pertumbuhan genre aksi di Indonesia, berbagai efek spesial, baik yang bersifat praktikal atau dengan bantuan CGI, merupakan sebuah pencapaian yang layak diberi apresiasi. 

(JAFF 2023)

35 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

wow Angga Dwimas Sasongko cinematic universe mulai tersusun rapi di mulai dari mencuri raden saleh dan Budi Pekerti

Anonim mengatakan...

Visinema sekeren itu film film nya, alternatif berani

Anonim mengatakan...

film ter baddass tahun 2023

Anonim mengatakan...

kok tayang reguler injury time akhir tahun ya

judul nya provokatif

Anonim mengatakan...

semoga nggak di cekal ini film di bioskop

Anonim mengatakan...

OMG WTF Damaskus (Rukman Rosadi), Karin (Putri Ayudya), dan Emil (Ganindra Bimo) jagoan polisi satu semesta nyata luar biasa Indonesia mampu membuat MCU

Anonim mengatakan...

2 jempol untuk film ini

Anonim mengatakan...

deskripsi prolog langsung nge gasssss, pastikan jangan telat masuk ruang bioskop

Anonim mengatakan...

ingat nonton ya di bioskop, jangan di bajakan streaming illegal

Anonim mengatakan...

alur skenario plot twist kocak tragis

Anonim mengatakan...

Skip, paling kualitasnya 11 12 sama MRS yg overrated

Anonim mengatakan...

akhir bulan akhir tahun boom boom car so wow

Anonim mengatakan...

penjabaran detail nan mempesona star 13 bom di jakarta

Anonim mengatakan...

LSF plaease

Anonim mengatakan...

something so cool film

Anonim mengatakan...

jujur, alur dalam naskah hasil tulisan Angga Dwimas Sasongko dan M. Irfan Ramly biasa aja di bandingkan Lele Laila yang berhasil menyabet NASKAH TERBAIK dalam film KKN di Desa Penari pada ajang PIALA ASIA PASIFIK 2023 yang mengalahkan kompetitor seluruh ASIA PASIFIK, namun...tulisan Angga Dwimas Sasongko selalau ada yang refresh dan kekinian

Anonim mengatakan...

Rio Dewanto badass pure top

Anonim mengatakan...

Putri Ayudya over the hero

Anonim mengatakan...

skip

Anonim mengatakan...

i cant wait in theater

Anonim mengatakan...

streaming aja nanti

Anonim mengatakan...

Budi Pekerti mah Wregas Bhanuteja, kok jadi Angga Sasongko???

Anonim mengatakan...

visinema cinematic universe di mulai, keren

Anonim mengatakan...

thanks mas rasyid atas review nya

Anonim mengatakan...

film heboh, wajib nonton di IMAX LASER

Anonim mengatakan...

Tidurnya ketiban kasur ya bang?

Anonim mengatakan...

judul nya sensitif jelang akhir bulan akhir tahun

Anonim mengatakan...

pembantaian se gore itu kah film bom ini

Anonim mengatakan...

ambisius universe visinema

Anonim mengatakan...

gue heran : karakter budi pekerti nyambung banget dengan mencuri raden saleh dan 13 bon di jakarta

Cinema Paradiso mengatakan...

ANONIM KIMAK, JEMBUT

Anonim mengatakan...

gasuka lu? anjing

Anonim mengatakan...

13 bom di jakarta, film cape banget

Anonim mengatakan...

Visinema Cinematic Universe di Mulai...

Anonim mengatakan...

Thanks mas rasyid atas ulasan dan kolom komentar positif nya