REVIEW - AGAK LAEN

31 komentar

Agak Laen dibuat berdasarkan kanal YouTube bernama sama dengan lebih dari 560 ribu pelanggan, dan dimotori oleh empat komika populer yang di film ini memerankan versi fiksi dari diri mereka. Mudah saja menuduh komedi karya Muhadkly Acho ini sebagai satu lagi vanity project dari ego para selebritis selaku wujud selebrasi terhadap diri sendiri. 

Tapi kenyataannya sungguh berlawanan. Sebagaimana judulnya, Agak Laen berhasil tampil beda, bahkan dengan narasinya yang bak versi lebih absurd dari Sabar Dulu Dong (1990), tidak berlebihan jika ia diberi cap "salah satu film komedi Indonesia paling segar dalam beberapa waktu terakhir". 

Oki (Oki Rengga), Bene (Bene Dion Rajagukguk), Boris (Boris Bokir), dan Jegel (Indra Jegel) tengah berjuang membangkitkan rumah hantu di sebuah pasar malam. Motivasinya tentu saja uang, karena masing-masing dari mereka menyimpan masalah personal. Oki yang baru keluar dari penjara harus menebus obat sang ibu, Bene sedang mempersiapkan pernikahan, Boris mesti membayar uang sogokan agar mimpinya menjadi anggota militer terwujud, sedangkan Jegel terlilit utang judi. 

Rumah hantu versi baru yang jauh lebih menyeramkan akhirnya usai dibuat. Saking seramnya, seorang pengunjung (Arief Didu) tewas terkena serangan jantung. Apa yang kuartet Agak Laen lakukan? Menguburnya di dalam wahana. Apa dampak dari perbuatan itu? Arwah si pengunjung murka, menambah kengerian rumah hantunya, yang berujung meningkatkan jumlah pengunjung.

Begitu cara naskah yang juga ditulis oleh Acho menjaga daya hiburnya. Setiap tindakan berujung pada konsekuensi absurd, yang ditangani memakai solusi tidak kalah absurd. Kentara kalau Acho terus memutar otak agar upayanya melucu tidak miskin kreativitas. Bahkan beberapa penempatan produk pun tak lupa dijadikan alat pemancing tawa penonton. 

Tentu kelucuan bisa didapat juga berkat penampilan keempat aktornya. Mereka bukan pelakon dramatik kelas satu, namun kebersamaan menahun sebagai satu tim terbukti telah memupuk chemistry. Alhasil tiap banter pun terasa seperti aksi saling menimpali antara orang-orang yang sudah kenal betul kebiasaan serta kekhasan satu sama lain. 

Hanya saja, harus diakui pengembangan alurnya belum maksimal. Daripada fokus mengeksplorasi konfliknya sambil sesekali melempar humor, naskahnya kerap "mampir" terlalu lama di sketsa-sketsa yang tak punya koneksi dengan cerita utama. Itulah mengapa durasinya membengkak hingga mendekati dua jam (119 menit). 

Tapi kekurangan di atas tak mengubah fakta kalau Agak Laen adalah suguhan menyenangkan sekaligus unik. Sebuah genre-bending (komedi, horor, suspense) yang entah disengaja atau tidak, bak cerminan industri perfilman Indonesia dewasa ini, yang berbekal prinsip aji mumpung, begitu gemar mengeksploitasi hal-hal beraroma horor (cerita hantu, tragedi dunia nyata, mitos-mitos mistis, dll.). 

31 komentar :

Comment Page:
Sandra Buldog mengatakan...

Waaah... Gak sabar mo nonton bareng para bocil di rumah... Mereka fans berat Jegel... 😄

Anonim mengatakan...

Lucu bgt si wkwkw, tapi setuju sama alur nya yg jadi sedikit kekurangan ni film

Anonim mengatakan...

njrit film adult banget

Anonim mengatakan...

ngakak ketawa seram sampai mau boker

Anonim mengatakan...

cie pelakor jagoan ni ye

Anonim mengatakan...

WTF HORROR NGAKAK

Anonim mengatakan...

gajebo adult film 21 tahun ke atas

Anonim mengatakan...

ngantuk

Anonim mengatakan...

film kolor ngolor

Anonim mengatakan...

reza rahadian jadi batu nisan aja langsung boom box office

Anonim mengatakan...

film dewasa banget ini

Moch Akbar Maulana mengatakan...

Kirain dapet predikat bagus.

Anonim mengatakan...

agak kumat pipis di nisan

Anonim mengatakan...

boker ketawa gue

Anonim mengatakan...

bioskop gemuruh ketawa ketiwi

Anonim mengatakan...

69 86

Anonim mengatakan...

drama anak rantau

Anonim mengatakan...

anak kecil di larang nonton

Anonim mengatakan...

idiot film komedi drama

Anonim mengatakan...

film pecah, di kira film biasa...ternyata film hiburan malam lucu

Anonim mengatakan...

Sestudio ketawa kenceng bareng, berkali-kali, itu namanya kompor gas

Anonim mengatakan...

wow keren

agoesinema mengatakan...

"Sketsa-sketsa yang tak punya koneksi dengan plot cerita"
Saya sdh 2 kali nonton tidak menemukan hal itu.
Kekurangan film ini menurutku hanya di penempatan 2 iklan, tapi masih bisa kumaklumi, kalau dirilis di OTT 2 adegan itu saya yakin bakal dipangkas.
Kelebihan dari film ini komedinya yg segar, dan dramanya yg di luar ekspektasi saya, dua kali nonton 2 kali pula saya menangis di 2 adegan yg berkaitan dengan IBU
Skor dari saya 8/10

Anonim mengatakan...

pilem nya lucu banget ngakak teruss

Anonim mengatakan...

Jelek

Anonim mengatakan...

B aja

Anonim mengatakan...

Pipis ngaceng

Anonim mengatakan...

Tembus 7 juta penonton bioskop

Decemberalwaysrain mengatakan...

ditodong nonton tau2 dibelikan tiket sama kawan, kita nonton ber4 pas dinas di padang..n FYI uda >3 th sy ga nonton di bioskop..awalnya males bgt n sempet bete ditodong gt , tp ternyata ketawaku paling keras sih...masa bodohlah soal plot ato koneksi dg plot cerita yg penting kami semua ketawa ngakak

Anonim mengatakan...

FILM SAMPAH

Yuan Margaretha mengatakan...

Nonton dimana ya