REVIEW - MUNKAR
Saya tidak menganggap "aji mumpung" di film sebagai dosa besar. Sebuah industri yang eksis dengan tujuan cari uang, memilih mengikuti tren untuk mendatangkan keuntungan tidaklah bisa dipersalahkan. Karena itulah saya menolak mengkritik Munkar dengan alasan filmnya ingin memanfaatkan popularitas horor religi yang tengah naik daun, ditambah embel-embel "terinspirasi dari urban legend Jawa Timur".
Saya mengkritik Munkar karena para pembuatnya tidak menambahkan value apa pun dalam upaya aji mumpung mereka. Horor keempat Anggy Umbara (tanpa menghitung Jin & Jun yang lebih dekat ke komedi fantasi) dalam tiga tahun terakhir ini sebatas produk asal jadi yang bak dibuat secara autopilot.
Bahkan naskah buatan Evelyn Afnilia (Teman Tidur, Pamali: Dusun Pocong) tidak berusaha menyertakan adegan pembuka, yang perannya sangat esensial untuk menggaet atensi penonton. Kita langsung diajak melihat keseharian di Ar-Rahim, sebuah pondok pesantren khusus putri, yang baru saja kedatangan santri baru bernama Herlina (Safira Ratu Sofya).
Herlina yang dipaksa mondok oleh sang ayah kesulitan beradaptasi, dan itu menjadikannya korban perundungan oleh beberapa santri. Hanya Ranum (Adhisty Zara) yang mau berteman dengannya. Hingga film usai, saya gagal memahami kenapa karakter Ranum harus ada, selain agar Munkar bisa memasukkan Zara di jajaran cast untuk menambah star power. Ranum hanyalah "middleman" antara pelaku dan korban perundungan. Tanpanya, cerita tetap dapat bergulir dengan normal.
Singkat cerita, perundungan terhadap Herlina makin parah hingga membuatnya mengalami kecelakaan fatal. Selang beberapa waktu, pasca ia kembali ke pondok dalam kondisi aneh, satu per satu santri pelaku perundungan mulai tewas secara mengenaskan.
Kesan bahwa Munkar dibuat asal-asalan nampak betul ketika filmnya mulai menebar teror. Buildup-nya selalu sama. Seorang santri hilang, temannya mencari di tengah kegelapan pondok yang itu-itu saja dengan tempo yang seolah dipanjang-panjangkan, lalu hadir jump scare generik di mana sang hantu sekadar setor muka, yang senantiasa diawali dengan kalimat "Assalamualaikum + nama santri yang hendak dibunuh". Sungguh hantu yang santun nan sopan.
Pengarahan Anggy dan penulisan Evelyn sungguh malas, sampai ekspresi creepy Safira Ratu Sofya (poin terbaik film ini) gagal dimaksimalkan. Sekalinya kreativitas coba diperas, yang muncul justru salah satu adegan paling konyol di horor lokal dalam beberapa waktu terakhir. Saya menyebutnya "adegan salat fast-forward". Jika oleh pembuatnya momen itu dianggap unik, saya tidak heran kualitas horor kita cenderung stagnan.
Di ranah penceritaan, Munkar sejatinya menyimpan potensi melempar kritik pada pondok pesantren, yang alih-alih berhasil mendidik moral santri, justru menutup mata soal kasus perundungan demi menjaga nama baik institusi.
Sayang, eksplorasi naskahnya masih dangkal. Bahkan di satu titik, sewaktu korban makin banyak berjatuhan, filmnya menaruh simpati terlalu besar kepada pelaku perundungan dengan menyoroti bagaimana mereka, sebagai sahabat dekat, enggan meninggalkan satu sama lain. Munkar seolah membela para pelaku. Saya yakin itu ketidaksengajaan, yang mana membuktikan betapa lemah naskahnya.
Memotret perundungan sebagai isu kompleks yang tidak hitam putih sah saja dilakukan. Tapi ketimbang berusaha mengeksplorasi hal-hal pemicu fenomena itu secara mendalam (kegagalan institusi pendidikan, pola asuh buruk dari orang tua, dll.), naskahnya lebih memilih memutar otak untuk melahirkan berbagai twist bodoh yang menumpuk di penghujung durasi.
45 komentar :
Comment Page:Setuju...
Sayang banget filmnya memble, padahal suka banget sama cerita aslinya.
Anggy Umbara emang keren
naskah buatan Evelyn Afnilia harus belajar bersama dengan lele laila
film cerdas nan tobat
film tradisional era 70 an
Lele Laila tetap terbaik
pemandangannya indah
islami dan pendidikan case
lesbian dan pendidikan
tiap kali hantu muncul, semua penonton ngakak tertawa
horror absurd plot twist lapis legit
sampah
junk food era bioskop
Wow Wow Wow tembus 200 ribu penonton di bioskop
kebelet boker lihat penampakan
ih takut banget serem...
hantu senyumnya senyum pasta gigi
munkar nakir
miskin atribut naskah
sinetron naik kelas bioskop
Mending ini ketimbang film horor yg diproduseri sama produser gay piaraan om-om yg filmnya rilis barengan sama film ini
Kenapa kamu gak ikutan juga belajar bersama dengan mereka supaya kamu gak caper lagi di kolom komen
Siapa tuh wak
film luarbiasa top markotop
Mamakmu lesbian ya??
film horror pelangi
mantap sekali ini film drama
gajebo movie
animal instinct
lu juga caper ya anjing
hantunya sopan banget njir
kolom komentar positif dan ulasan mas rasyid terimakasih
thnaks mas rasyid
Wkwk gua caper karena lu caper terus anjeng
prank bakar duit aja nih film
film berajulan banget
ih takutttt ada setan...
anjeng banget ini film, bagusssss 100% wajib nonton
wow tiada duanya film njis ini emang horror ketan nggak ada lawannya
Wajib bgt nonton... Film terbaik 2024.. Nangisnya ada, lucu ada, tegang ada... Paket komplit.. Minimal dptlah nominasi film terbaik FFI 2024 mah
Jelek
sampah
Film amburadul
Prank Movie
Posting Komentar