BERNIE (2011)

Tidak ada komentar
Jack Black tidak pernah menjadi komedian favorit saya. Beberapa film terakhirnya macam Gulliver's Travel dan Year One begitu mengecewakan meski ada dua film Kung Fu Panda yang berhasil. Dalam Bernie, Jack Black mencoba peran serius yang mungkin bukan pertama kalinya ia lakoni tapi hal ini jelas sangat menarik. Menarik karena disaat seorang aktor komedi mencoba peran yang lebih serius, hasilnya seringkali memuaskan. Beberapa contoh nyatanya adalah Adam Sandler lewat Punch Drunk Love, Jim Carrey lewat Eternal Sunshine of the Spotless Mind dan The Truman Show, sampai Ben Stiller lewat Greenberg. Berbagai contohtersebut membuktikan bahwa para aktor komedi punya potensi dalam peran drama yang membutuhkan akting yang lebih kuat jika karakternya pas, naskahnya bagus dan punya sutradara yang juga jeli dalam mengarahkan mereka. Dalam Bernie, Jack Black akan diarahkan oleh sutradara Richard Linklater yang dulu juga pernah bekerja sama dengannya dalam School of Rock. Kolaborasi Jack Black dalam peran seriusnya dengan Richard Linklater yang menghasilkan film romatis favorit saya (Before Sunrise & Before Sunset) jelas layak disimak.

Film ini diangkat dari sebuah kisah nyata tentang pembunuhan terhadap wanita berusia 81 tahun yang terjadi di Texas pada tahun 1996 dan sempat dimuat dalam artikel Texas Monthly dengan judul Midnight in the Garden of East Texas. Bernie Tiede (Jack Black) adalah seorang pria yang bekerja di sebuah perusahaan pemakaman yang terletak di kota kecil bernama Carthage yang termasuk bagian dari Texas. Bernie sangat terkenal dengan kebaikan dan keramahannya. Berkat sifat baiknya itulah semua orang di Carthage sangat menyukai Bernie. Kebaikan Bernie juga terlihat saat ia menunjukkan kepeduliannya kepada orang-orang yang baru saja ditinggal mati oleh kerabatnya. Hal itu jugalah yang ia tunjukkan saat seorang wanita tua bernama Marjorie Nugent (Shirley MacLaine) baru saja ditinggal mati suaminya. Berlawanan dengan Bernie, Marjorie adalah seorang wanita kaya yang sangat dibenci oleh penduduk sekitar. Dia tidak pernah ramah, selalu berkesan sombong dan angkuh pada tetangganya. Jika diibaratkan maka Bernie adalah cermianan kebaikan sedangkan Marjorie adalah cerminan keburukan. Keduanya sangat bertolak belakang. Namun kebaikan hati Bernie mulai membuat Marjorie luluh, dan perlahan Bernie masuk dalam kehidupan janda tua tersebut. Sampai semakin lama Marjorie makin bergantung pada Bernie dan membuat Bernie serasa dipenjara oleh Marjorie.
 
Bernie dikemas dengan cukup unik, dimana film ini tidak berjalan dengan narasi normal namun punya kemasan seperti sebuah dokumenter. Disamping melihat kehidupan Bernie dan kasus tersebut lewat sebuah penjabaran layaknya sebuah drama fiktif, kita akan disuguhi beberapa interview yang dilakukan Linklater kepada warga kota Carthage berkaitan dengan kasus tersebut. Hal tersebut mungkin dilakukan Linklater untuk membuat filmnya terasa akurat dan realistis. Dengan format seperti ini, maka semua kisahnya tidak jauh dari apa yang terlontar dari mulut para narasumber. Kita tidak akan diperlihatkan kasus ini dari sudut pandang dua sosok yang paling disoroti yakni Bernie dan Marjorie. Kita nyaris tidak akan mendapatkan fakta yang tidak diketahui oleh para narasumber. Namun hal itu justru makin menguatkan kesan ambigu yang coba diangkat oleh film ini. Jika kita mendapat fakta dari sudut pandang Bernie dan Marjorie maka kita akan lebih mudah menyimpulkan fakta sebenarnya. Tapi kita hanya melihat kasus ini dari sudut pandang para narasumber yang hanya merupakan orang ketiga dan tidak tahu secara detail kebenaran kasus tersebut. Ibarat suatu buah, kita hanya bisa melihat kulitnya dan hanya bisa sedikit mengintip apa yang ada didalamnya tanpa bisa mengetahui secara pasti isinya apalagi rasanya.
Bernie adalah sebuah kisah tentang bagaimana pandangan seseorang akan kebenaran bisa menjadi begitu ambigu. Semakin anda mengenal seseorang maka semakin bias penilaian anda terhadap perbuatan orang itu. Jika seseorang yang sangat anda tidak sukai melakukan hal buruk pasti anda akan menghujatnya habis-habisan. Namun jika seseorang yang amat anda sukai dan selalu berbuat baik pada anda layaknya malaikat melakukan suatu hal buruk, bisa jadi anda akan memaklumi dan mentolerir perbuatan tersebut. Sama seperti Bernie yang sudah terlanjut mendapat cap sebagai orang baik yang seperti malaikat. Maka saat dia melakukan hal buruk yang mungkin akan dicap sebagai dosa besar jika dilakukan oleh orang biasa, Bernie mendapat tanggapan berbeda. Warga kota selalu mendukungnya bahkan memaklumi perbuatan tersebut. Dengan perbuatannya tersebut Bernie mungkin sudah mengacaukan hidupnya yang sebelumnya nyaris sempurna, tapi disisi lain bagi warga kota Bernie tidak pernah berubah sedikitpun. Ini adalah sebuah gambaran yang bagus tentang bagaimana manusia benar-benar sebuah makhluk sosial. Bisa saja seseorang punya kepribadian yang amat baik, tapi tanpa menyalurkan kebaikan tersebut dalam sosial masyarakat maka semua itu percuma saja. Bernie adalah contoh sempurna dari bagaimana seseorang yang begitu pro-sosial dan anti-sosial dipandang dan menjalani hidupnya.

Peran Jack Black sebagai Bernie adalah salah satu akting terbaik yang pernah ia lakukan. Dengan mudah penonton akan bersimpati pada tokoh Bernie yang penuh dengan kebaikan. Jack Black sempurna sebagai sosok Bernie yang digambarkan oleh para narasumber sebagai sosok pria yang sangat menyenangkan, ramah, baik hati, pemurah, penuh talenta dan digosipkan sebagai gay dengan dandanan dan tingkah lakunya yang terkadang terlihat feminin. Mungkin beberapa kali aura komedian masih terpancar dari sosok Jack Black, tapi toh itu sangat sesuai denagn karakternya. Jack Black adalah sosok sempurna dan sebuah pilihan yang cerdas dari Richard Linklater. Sebagai penonton, dengan format semi dokumenter kita akan berada di posisi yang sebenarnya tidak jauh beda dari parra narasumber. Bisa jadi kita akan terbuai melihat segala tingkah laku Bernie dan begitu saja membenci sosok Marjorie. Kita sangat mungkin bersimpati pada Bernie dan dengan mudah menyangkal segala tuduhan pada Bernie yang bagaikan malaikat. Bisa jadi film ini akan terasa lebih berpihak pada Bernie, tapi memang begitulah yang dirasakan warga Carthage. Tapi pastinya film ini akan memberikan suatu pelajaran bahwa sebuah kebenaran jauh lebih rumit daripada yang terlihat di permukaan. Sebuah drama-komedi atau disebut juga tragicomedy yang cukup baik sebagai sebuah perenungan meski kisahnya kurang mampu mengikat dan komedi hitamnya terasa kurang maksimal.


Tidak ada komentar :

Comment Page: