WRECK-IT RALPH (2012)

8 komentar
Akhir-akhir ini nampaknya film yang memberikan tribute atau penghormatan terhadap suatu genre sedang sering dibuat, dan mayoritas punya kualitas yang baik. Ada The Cabin in the Woods yang memberikan penghormatan pada film horror, The Artist pada film bisu, Frankenweenie pada film monster, bahkan Skyfall juga memberikan berbagai penghormatan pada film-film James Bond lama. Kali ini giliran Walt Disney lewat film animasi ke-52 mereka yang memberikan penghormatan, bedanya bukan penghormatan pada suatu genre film melainkan kepada video games atau lebih tepatnya arcade game yang sempat booming pada era 90-an. Sambutlah Wreck-it Ralph, sebuah film yang sudah begitu dinantikan oleh para gamer. Jika Toy Story bercerita tentang mainan yang hidup dan punya perasaan, maka Wreck-it Ralph adalah kisah tentang bagaimana jika para karakter dalam video game sebenarnya hidup dan berinteraksi satu sama lain. Dunia dalam film ini memang mengingatkan pada Toy Story, dimana para karakter dalam game akan hidup layaknya manusia dan saling berinteraksi jika game center sudah tutup dan tidak ada orang disana. Apa jadinya jika para karakter villain dalam game sebenarnya bukanlah sosok yang sama sekali jahat? Apa jadinya jika mereka menjadi jahat hanya karena peran mereka dalam dunia game tersebut? Lalu apa jadinya jika mereka justru ingin menjadi baik?

Begitulah yang dialami oleh Ralph, sosok penjahat dalam game Fix-it Felix, Jr. Pekerjaan yang ia lakukan tiap hari adalah menghancurkan gedung yang kemudian akan diperbaiki oleh Felix Jr. ,sosok protagonis dalam game tersebut yang dikendalikan oleh para gamer. Tapi masalahnya, dengan menjadi sosok penjahat ia justru dijauhi dan ditakuti oleh penduduk dalam game tersebut. Disaat Felix Jr. mendapat puja puji, punya banyak teman, mendapat medali emas dan tinggal di rumah mewah, Ralph justru dijauhi dan tinggal di tumpukan sampah. Hal tersebut membuat Ralph jengah. Hal itulah yang mendorongnya melakukan perbuatan terlarang dalam dunia game, yaitu berpindah ke game lain untuk menjadi sosok jagoan guna mendapatkan medali dan membuktikan pada orang-orang bahwa ia juga bisa menjadi baik. Dalam usahanya itu ia berpindah-pindah game, mulai dari game FPS berjudul Hero's Duty hingga game balapan anak-anak berjudul Sugar Rush. Disana ia juga bertemu dengan Vanellope, seorang karakter game yang juga dijauhi karena mengalami kerusakan. Tapi tanpa disadari oleh Ralph, perbuatannya justru memunculkan bahaya yang bisa menghancurkan dunia game tersebut.

Dasar cerita yang dipakai dalam Wreck-it Ralph sebenarnya tidaklah spesial, dimana kisah tentang orang jahat yang berusaha menjadi baik bukanlah sesuatu yang benar-benar baru dalam film. Tapi bagaimana kisah tersebut dipadukan dengan dunia video game dengan begitu baik menjadikan film ini terasa segar dan menyenangkan untuk ditonton. Para penggemar game tentu akan puas dengan berbagai referensi yang muncul dalam film ini. Ada berbagai karakter game yang muncul sebagai cameo mulai dari para tokoh dalam Street Fighter, Sonic, Pacman dan masih banyak lagi muncul disini. Selain mengikuti ceritanya, tentu film ini menjadi sebuah pencarian trivia yang menyenangkan bagi para pecinta game. Wreck-it Ralph begitu baik dalam membangun sebuah dunia dalam film yang berdasarkan dunia dalam video game. Masing-masing video game punya dunia mereka masing-masing yang tentunya punya ciri khas, mulai dari Fix-it Felix yang retro, Hero's Duty yang punya format 3D modern, Sugar Rush yang penuh warna dan masih banyak lagi. Setiap dunia punya keunikan masing-masing. Tiap karakter dalam game yang berbeda juga punya keunikan yang membedakan mereka satu sama lain, bahkan sampai cara mereka bergerak pun dibedakan sesuai game mereka.
Tapi Wreck-it Ralph tidak hanya ditujukan bagi para pecinta game, karena bagi penonton yang bukan gamer, film ini masih tetap punya hal menarik untuk disajikan. Kisahnya memang disajikan dengan ringan, tapi tidak terlalu kekanak-kanakan. Humor-humor yang muncul baik dari adegan hingga dialognya terasa pas dan lucu tanpa harus terasa berlebihan layaknya film-film animasi yang ditujukan hanya bagi anak-anak. Selain itu, diluar kisahnya yang ringan dan ceria, film ini tetap punya hati, itulah yang membuatnya makin spesial. Saya dibuat tersentuh mengikuti perjalanan tokoh-tokohnya yang punya karakterisasi cukup mendalam. Bahkan ada dua momen yang membuat saya nyaris meneteskan air mata. Kedua momen itu adalah disaat Ralph merusak mobil milik Vanellope dan tentunya bagian ending. Tidak hanya itu, Wreck-it Ralph juga masih punya twist yang meski tidak terlalu spesial tapi cukup mengejutkan dan efektif membuat tensi kisahnya makin menarik. Tiap-tiap karakternya juga tidak hanya sebagai pelengkap dan tetap punya karakterisasi masing-masing yang membuat mereka menarik, sebut saja Sersan Tamora yang punya latar belakang masa lalu kelam. Hubungan yang terjalin antara dia dan Felix Jr. terasa lucu sekaligus manis.

Wreck-it Ralph punya banyak pesan moral yang bisa diambil seperti mayoritas film Disney, tapi presentasinya lebih terasa seeprti film Pixar dimana semua pesan moralnya disajikan secara lebih realistis dan tidak terasa seperti sebuah fairy tale. Ini adalah kisah tentang bagaimana tidak seharusnya kita menilai dengan mudah tentang baik atau buruknya seseorang, karena yang terlihat dari luar belum tentu sama di dalam. Ini juga adalah kisah tentang bagaimana semua orang, seburuk apapun ia punya kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik, dan bagaimana di dunia ini biar bagaimana pun akan selalu ada kebaikan dan kejahatan yang akan terus saling bertentangan. Wreck-it Ralph memang adalah sebuah film animasi, tapi baik anak-anak ataupun orang dewasa akan bisa terhibur olehnya. Wreck-it Ralph memang sebuah film tentang sekaligus tribute pada video game, tapi baik para pecinta game ataupun yang bukan tetap bisa menyukai film ini. Tentunya hal itu sudah cukup menjadikan film ini sebagai film yang spesial sekaligus animasi terbaik di tahun 2012 lalu, mengalahkan Pixar lewat Brave. Sayang harapan saya untuk melihat para karakter game bersatu di klimaks tidak terwujud, karena itu akan luar biasa!


8 komentar :

Comment Page:
Fariz Razi mengatakan...

Salah satu animasi favorit gw jg taun lalu, walaupun lebih seneng ParaNorman dikit hehe tapi tetep ini efek nya ngena bgt, hampir nangis di ending :')

Rasyidharry mengatakan...

ParaNorman buat gw bagus dengan segala keunikan horror-nya, tapi tetep lebih milih ini, lebih dalem ceritanya. Pas ending emang beneran bikin terharu

Unknown mengatakan...

Merasa rugi banget ngelewatin film ini bioskop. Ditunggu di dunia maya pun belum nongol-nongol juga. Abis baca review ini jadi makin penasaran, hmmm.

Bang, kalo berkenan, bisa tuker-tukeran link ya bang, hehehe.
http://review-luthfi.blogspot.com/

Rasyidharry mengatakan...

Udah ada kok kalo donlotannya hehe

Okee sudah dipasang :)

Unknown mengatakan...

iya sih tapi masih DvDScr, gue nunggu seengganya DvDRip. Sayang kalo nonton film sebagus ini tapi pake Scr, hehehe. Thank you banget lohh! :)

Fauzi mengatakan...

Salah satu film animasi favorit saya sepanjang masa ini mas. Karakter karakternya kuat. Saya paling suka sama venellope, suaranya itu lo hehe
Byk scene yg bikin terharu. Merinding pas di bagian akhir, pas Ralph bilang 'i'm bad, and that's good. i wiil never be good and that's not bad. there's no one i'd rather be than me'. superb!

Anonim mengatakan...

Bnr tuh. Banyak dari kita yang nggak menilai orang dari luarnya saja. Semua orang berharga, kalu tidak kenapa Tuhan mau menciptakan dia. Penjual ikan di pasar, tukang ojek, sopir angkot dsb. Jangan pernah malu untuk mengakui diri kita sendiri. Kita berharga. Kita harus selalu menjadi diri sendiri.

Indra mengatakan...

Ternyata tidak perlu medali untuk menjadi orang baik 😅