JACKASS PRESENTS: BAD GRANDPA (2013)

Tidak ada komentar
Johnny Knoxville kembali melakukan aksi stunt gila, jorok dan seenaknya setelah terakhir bersama geng sinting Jackass-nya beraksi tahun 2010 lewat Jackass 3-D yang luar biasa menghibur itu. Bagi saya Jackass 3-D adalah puncak pencapaian film Jackass jika dibandingkan dua film pendahulunya dengan kegilaan yang berlipat ganda ditambah efek 3 dimensi yang memanjakan mata. Tapi kali ini Johnny Knoxville akan beraksi sendirian tanpa ditemani teman-teman gilanya. Seperti yang sudah kita tahu bahwa Knoxville punya seorang karakter kakek tua edan yang sempat muncul juga di film Jackass bernama Irving Zisman. Ya, sudah bisa ditebak dari judulnya bahwa film ini akan berfokus pada karakter milik Knoxville tersebut. Tapi kali ini filmnya dikemas dengan berbeda. Jika sebelumnya Jackass hanya menghadirkan rangkaian aksi gila tanpa alur cerita, kali ini Knoxville dan sutradara Jeff Tremaine berduet untuk menulis cerita bagi Bad Grandpa. Menarik tentu saja melihat bagaimana hasilnya saat aksi-aksi gila khas Johnny Knoxville berpadu dengan sebuah cerita yang mempunyai alur jelas. Knoxville tidak sendiri, karena ada aktor cilik Jackson Nicoll yang akan berduet dengannya.

Ceritanya sederhana, yakni menceritakan tentang Irving Zisman yang baru saja ditinggal mati istrinya. Belum cukup duka(?) yang dialami pria berusia 86 tahun tersebut, dia terpaksa harus mengurus cucunya Billy (Jackson Nicoll) setelah puterinya Kimmie (Georgina Cates) harus mendekam lagi dalam penjara. Irving pun terpaksa harus mengurus Billy sementara waktu dan membawanya dalam sebuah perjalanan menuju Raleigh untuk menitipkan Billy pada ayahnya, Chuck (Greg Harris) yang meminta bayaran $600 untuk merawat Billy. Bisa ditebak perjalanan tersebut akan diisi begitu banyak kegilaan yang dilakukan oleh Irving Zisman, sang kakek sinting berusia 86 tahun. Ceritanya tentu saja hanya menjadi pengisi seadanya diantara rangkaian aksi gila yang mengisi film ini. Namun setidaknya Bad Grandpa masih mencoba memberikan hati pada kisahnya yang bertutur tentang kakek dan cucunya yang awalnya tidak saling menyukai namun perlahan perjalanan yang ada menyatukan keduanya, menumbuhkan rasa sayang diantara keduanya. Ini adalah road movie ala Jackass, ala Johnny Konxville.
Ceritanya sendiri tidaklah terlalu berhasil menyentuh karena tenggelam diantara komedi sintingnya. Bahkan konklusi di akhir yang bisa saja terasa manis sama sekali tidak mengena. Bahkan bagi saya pribadi meski usaha memberikan plot dengan hati dalam film ini patut diapresiasi, aspek tersebut justru mengurangi kegilaan yang dimiliki film Jackass biasanya. Beberapa menit durasinya tersita untuk menghadirkan drama antara Irving dan Billy yang terasa kurang mengena. Durasi yang tersita itu sayangnya mengurangi waktu menggila Johnny Knoxville. Ya, usaha untuk membuat filmnya lebih teratur malah mengurangi kadar kesintingan stunt yang seharusnya menjadi daya pikat utama dari film-film milik geng Jackass. Namun untungnya Bad Grandpa masih mampu membuat saya tertawa terpingkal-pingkal melihat aksi sinting nan konyol dari kakek jadi-jadian ini. Penis yang terjepit vending machine? Buang air besar di restoran? Menari striptease dengan zakar yang menggantung panjang? Secara kuantitas kegilaannya memang jauh berkurang tapi kualitasnya masih memuaskan. Kelucuannya memang berkurang memasuki pertengahan akibat selipan momen drama, tapi masih ada senyuman yang muncul di bibir saya.

Penampilan Knoxville jelas bukan sesuatu yang akan diganjar nominasi Oscar atau ajang penghargaan apapun, tapi jelas bukan penampilan komedi ecek-ecek yang asal konyol. Mulai dari gestur sampai cara berbicaranya meyakinkan sebagai seorang kakek tua. Bukan hal mudah untuk melakukan segala aksi gila disini dengan tetap stay pada karakter, apalagi jika karakter itu punya perbedaan yang ekstrim dengan sosok asli sang aktor. Tentu saja divisi make-up film ini melakukan pekerjaannya dengan begitu baik dalam menyulap Knoxville yang baru 40-an menjadi Irving Zisman yang berusia 86 tahun. Jangan lupakan juga penampilan Jackson Nicoll. Bocah satu ini bisa saja menjadi penerus Knoxville dalam menghantarkan segala kegilaan. Lihat bagaimana saat dia bicara dengan "korbannya" tentang meminta diangkat menjadi anak. Seperti yang disebutkan Knoxville, Nicoll mungkin saja hadiah dari surga bagi dunia komedi, lebih tepatnya bagi para geng sinting di Jackass serta para penggemarnya. Jackass Presents: Bad Grandpa mungkin belum bisa menyaingi kegilaan Jackass 3-D namun kelucuannya sudah memberikan hiburan yang lumayan. Melihat para korban yang terekam hidden camera tanpa tahu apa yang sesungguhnya terjadi pun terasa mengasyikkan...diluar fakta apakah memang mereka tidak tahu.

Tidak ada komentar :

Comment Page: