BUNDA: KISAH CINTA 2 KODI (2018)
Rasyidharry
Februari 11, 2018
Acha Septriasa
,
Ali Eunoia
,
Ario Bayu
,
Asma Nadia
,
Bobby Prasetyo
,
Drama
,
Indonesian Film
,
Kurang
,
REVIEW
,
Yadi Sugandi
19 komentar
Inspira Pictures. Dengan nama seperti itu, bisa ditebak rumah
produksi satu ini bertujuan melahirkan film inspiratif. Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi selaku karya komersil perdananya
merupakan adaptasi novel Cinta 2 Kodi
buatan Asma Nadia, yang didasari kisah nyata Kartika, seorang pengusaha baju
muslim anak. Film ini bukan cuma ingin bicara soal kesuksesan bisnis, walau bagaimana
Kartika mampu mengembangkan usaha kecilnya jadi sebesar sekarang sejatinya
sudah cukup mengagumkan. Tapi ini buah pikir Asma Nadia. Harus ada yang lebih
dari sekedar menghasilkan uang.
Ibarat proses membuat lagu, Bunda: Kisah Cinta 2 Kodi menyertakan sebanyak mungkin instrumen
demi hasil maksimal. Ketika semua alat beserta musisi telah terkumpul, sang
komposer justru kebingungan menata porsi dan posisi masing-masing. Pun sang komposer meminta penggebuk drumnya
memainkan pedal ganda walau lagunya bergenre pop. Proses sederhana akhirnya
berujung kerumitan tak perlu. Kartika (Acha Septriasa) tertegun mendapati
suaminya, Fahrul (Ario Bayu) meminta izin menikah lagi untuk memenuhi keinginan
ibunya yang sakit parah. Apa perlunya konflik ini?
Fahrul bahkan meminta Kartika menggugurkan bayi kedua mereka.
Lagi-lagi apa perlunya? Selain itu, permintaan ini berlawanan dengan penokohan
Fahrul si ayah penyayang. Melompat ke pertengahan film, Fahrul tak sengaja
menjatuhkan bahan pesanan Kartika. Fahrul yakin bahan itu jatuh ketika ia
nyaris tertabrak mobil. Bila saya di posisi Fahrul, saya akan bergegas kembali
ke lokasi, mencarinya. Alih-alih demikian, Fahrul cuma minta maaf, meratap,
masuk ke dalam rumah. Tentu Kartika marah besar. Masalah yang takkan
berkepanjangan jika terjadi pada manusia normal di dunia nyata.
Penokohan Kartika sebenarnya cukup menarik. Dia mengatur
hidup kedua puterinya, angkuh, tenggelam dalam pekerjaan dan lupa keluarga. Keputusan karakterisasi yang dalam konteks “film inspiratif”
termasuk berisiko sehingga patut diapresiasi. Andai konflik dikerucutkan di
bagian ini, yaitu tentang orang tua yang membanting tulang demi para buah hati
namun sempat melupakan tujuan tersebut, alurnya bakal lebih tertata. Sebab
seiring masalah bertambah, makin sulit mengidentifikasi arahnya. Soal
pemberdayaan wanita? Kesetiaan cinta? Pengorbanan ibu bagi anak? Mana yang
utama mana yang pendukung tampak kabur, tak saling mengikat, seolah berdiri
sendiri-sendiri.
Penyutradaraan Ali Eunoia dan Bobby Prasetyo untungnya
memiliki sensitivitas. Lihat saat Fahrul memohon agar Kartika menerimanya lagi.
Ali dan Bobby enggan meledakkan dramatisasi. Dibungkus cahaya temaram sinematografi
Yadi Sugandi, dialognya diucapkan setengah berbisik pun tanpa musik. Kedua sutradara
membangun keintiman sembari mengandalkan akting pemain. Acha dituntut meluapkan
amarah sambil berteriak berulang kali dan sanggup membuatnya tidak repetitif.
Selalu ada detail kecil untuk pembeda antar situasi. Bermodalkan charm-nya, Ario Bayo meyakinkan
memerankan sosok ayah idola anak-anaknya, yang turut diperankan dengan baik
oleh Arina Mindhisya dan Shaquilla Nugraha.
Apakah Bunda: Kisah
Cinta 2 Kodi inspiratif? Sebagai inspirasi semu mungkin saja. Aspek
bisnisnya penuh simplifikasi, berorientasi pada hasil ketimbang menelusuri
pergulatannya lebih mendalam. Memang baru sampai situ makna “inspiratif”
bagi sebagian masyarakat kita. Pokoknya kesuksesan
dapat diraih di tengah keterbatasan tanpa tertarik memahami cara menuju ke sana.
Pokoknya permasalahan seberat apa pun dapat terselesaikan. Entah benar-benar selesai
atau cuma dijustifikasi sebagaimana film ini menyelesaikan problematika
tokoh-tokohnya. Baik Kartika maupun Fahrul menyulut masalah-masalah pelik, berbuat kekeliruan fatal, lalu begitu saja dimaafkan dan terlupakan.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
19 komentar :
Comment Page:Waduh padahal tadinya udh rencana pengen nonton ini.
Trailernya sih menjanjikan...
Yah standar film-film Asma Nadia
Agaknya Pasar yg dibidik memang ibu2 dan mbak2 pemirsa sinetron
Pasar yg dibidik kan memang ibu-ibu dan mbak-mbak penonton sinetron.
Setidaknya yg tertarik adalah yg berjiwa demikian
yaaa standarny cerita Asma Nadia ini sih emang. Tapi ini debutny Ali Eunoia & Bobby Prasetyo di film panjang ya? baru pertama dengar namanya
Mas.. ada info gak kira2 florida project tayangnnya kpn??
@chan jangan berharap film indie, non-komersil, & nggak berjaya di Oscar/Golden Globe bakal tayang sini :)
@Taufik yap, debut. Sebelumnya garap dokumenter tentang dua kodi ini
Secara gak langsung lu udh mengatakan Mas Rasyid berjiwa ibu-ibu penonton sinetron dong karena sdh nonton film ini.... wah komen lu semakin parah saja
Posternya kurang kreatif karena mirip Get Married 2 yg katanya jg meniru poster film Korea
Emang gak dilirik sm skali ama oscar/GG mas??
Kalo diliat dr review di imdb sm rotten sih lumayan
Kadang bingung dgn selera juri2
Kalo gak salah ni sutradaranya yg bikin heboh yah.. yg pernah bikin film pake iphone??
@Chan ya cuma dapet nominasi Supporting Actor buat Dafoe.
Poinnya, jangan telen bulet2 semua sumber itu. Imdb kan bisa asal kasih nilai. Rotten Tomatoes penghitungan angkanya kadang ngaco. Oscar, apalagi sekarang, kan kental politis
Iyalah. IMDB juga bisa ga akurat penilaiannya. Apalagi sekrg makin banyak 'tukang nonton film' yang seleranya yaah gitu deh, tapi sok2an jadi pengamat (plus kritikus) film. Mentang-mentang blog film kaya punya mas Rasyid ini ternyata dipercaya dan jadi acuan.
Keren sih filmnya.. mirip2 "Room"..
Brooklyn prince jg men"jacob tremblay"kan diri
IMDB juga bisa ga akurat penilaiannya. Apalagi sekarang makin banyak 'Orang Suka Nonton Film' yang seleranya yah gitu deh. Tapi sok-sokan jadi kritikus film. Mungkin karena ternyata blog film seperti punya mas Rasyid ini berhasil dipercaya dan jadi acuan nonton.
Setipe Florida Project atau Tangerine mah gak bakal main di jaringan XXI sampe kapan pun. Please deh. Download sendiri lah,
dah malang melintang tuh download-annya di internet.
Mas Rashid blm ada ulasan soal oscar nih...?
@Chan Yes, Brooklyn bagus banget, apalagi di adegan terakhirnya. Langsung remuk perasaan
@Anonim Paling malem ini atau besok siang :)
Bru kelar nonton sih..
Yup.. blog ini salah satu referensi sebelum nonton bagi sy yg awam menilai kualitas film
Wah thanks, semoga membantu :)
Posting Komentar