SHAZAM! (2019)
Rasyidharry
April 03, 2019
Action
,
Asher Angel
,
Bagus
,
Comedy
,
David F. Sandberg
,
Djimon Hounsou
,
Ethan Pugiotto
,
Henry Gayden
,
Jack Dylan Grazer
,
Mark Strong
,
REVIEW
,
Zachary Levi
43 komentar
Shazam! membuktikan kalau cerita solid dapat dituturkan secara
ringan, menyenangkan, dan sederhana. Timbul kepuasan sewaktu mendapati semua
elemen dipikirkan betul penempatannya, menyediakan pondasi kokoh bagi film yang
telah mematenkan periode renaisans berikutnya bagi adaptasi layar lebar buku
komik DC.
Pada dasarnya, ini merupakan cerita
soal konfrontasi dua sisi mata uang, yang akhirnya terpisahkan oleh sebuah
sekat bernama “keluarga”. Menurut Shazam!, keberadaan keluarga mampu
memberi perbedaan besar dalam hidup seseorang berkat kekuatan kolektif yang
diberikan. Berpijak dari situ, Henry Gayden (Earth to Echo) memilih membuka naskah tulisannya bukan lewat
penuturan asal usul tokoh utamanya, melainkan sang musuh.
Jauh sebelum jagoan kita, Billy
Batson (Asher Angel), Thaddeus Sivana (versi bocah diperankan Ethan Pugiotto, versi
dewasa oleh Mark Strong) terlebih dahulu terpilih untuk menjalani ujian sebagai
syarat sebagai pewaris kemampuan sesosok penyihir tua misterius bernama Shazam
(Djimon Hounsou), guna melindungi dunia dari tujuh dosa mematikan. Kemampuan
tersebut meliputi kebijaksanaan Solomon, kapasitas fisik Hercules, stamina
Atlas, kekuatan petir Zeus, keberanian Achilles, dan kecepatan Mercury (akronim
keenam nama itu adalah SHAZAM).
Sejak kecil, Thaddeus selalu
dipandang rendah oleh ayahnya. Sehingga kala ia gagal lulus ujian pemberian
Shazam dan (lagi-lagi) merasa direndahkan, terciptalah motivasi believable sekaligus relatable bagi sosok antagonis film ini.
Thaddeus pun menghabiskan hidupnya berusaha menemukan Shazam kembali agar ia
bisa merengkuh kekuatan yang (menurutnya) pantas ia dapatkan.
Di sisi lain, Billy juga tanpa
keluarga sejak terpisah dari ibunya setelah ia tersesat di antara kerumunan
pengunjung taman bermain. Billy tumbuh menjadi bocah pemberontak yang
senantiasa kabur dari panti asuhan tempatnya ditampung, dengan tujuan mencari
keberadaan sang ibu. Hingga ia mendapat orang tua asuh, menemukan banyak
anggota keluarga baik nan penyayang, termasuk Freddy (Jack Dylan Grazer) si
penggila pahlawan super. Nantinya, Freddy-lah yang membantu Billy belajar
memanfaatkan kekuatan pemberian Shazam guna menjadi pahlawan super sejati.
Dari sanalah perselisihan antara
individu yang disakiti keluarganya lalu memutuskan menjalankan segalanya
seorang diri, melawan individu yang awalnya mempercayai prinsip serupa sebelum
pelan-pelan menyadari bahwa mendapat bantuan dari keluarga bukanlah wujud
ketidakmandirian.
Tapi jangan lupa. Kita sedang
mengikuti dua remaja awal, dan tentu hal pertama yang mereka lakukan adalah
bersenang-senang. Itu merupakan hal yang wajar dilakukan anak seusia mereka,
alih-alih langsug menerapkan filosofi “from
great power comes great responsibility”. Lupakan responsibilitas. Sambutlah
parade kekonyolan yang digawangi Zachary Levi dalam kesempurnaan peran selaku
bocah bertubuh orang dewasa. Asher Angel pun apik memainkan anak bandel yang
berani menghajar para perundung di sekolah, membuat saya makin mensyukuri fakta
jika Shazam! tak mengharuskan kita
melewati fase klise di mana sebelum memperoleh kekuatan super, protagonisnya
adalah seorang pecundang.
Filmnya ringan sekaligus
mengasyikkan, saya takkan menyalahkan apabila anda urung menyadari betapa kokoh
penceritaannya. Alurnya berjalan memuaskan, menjelaskan segala aspek yang perlu
dijelaskan, berusaha sebisa mungkin menekan peluang bagi plot hole atau ketidakjelasan motivasi karakter untuk merangsek
masuk. Berbagai hal yang awalnya memancing tanya (Bagaimana sang ibu gagal
menemukan Billy padahal sang anak langsug ditemukan oleh polisi? Mengapa Billy
menjadi “Si Terpilih”? Dan lain-lain), akhirnya bakal dijawab dengan logika.
Saya acap kali menyebut soal
bagaimana sutradara horor bertalenta, besar kemungkinan juga mampu melahirkan blockbuster memikat. Sam Raimi, Scott
Derrickson, James Wan, lalu sekarang, David F. Sandberg (Lights Out, Annabelle: Creation) membuktikan poin tersebut. Sedikit
sentuhan horor masih terlihat, termasuk desain menawan monster-monster
perlambang tujuh dosa mematikan yang akan cocok diselipkan di creature horror mana pun. Kelebihan
terbesar Sandberg di sini adalah kapasitas melahirkan ragam imageries memukau.
Momen tatkala Billy bertransformasi
sembari melompat dari puncak gedung, atau bagaimana pertarungan puncaknya—yang menutup
unsur drama keluarganya secara memuaskan berkat kejutan luar biasa menyenangkan—cerdik
menerapkan gerak lambat dengan porsi secukupnya, supaya tampak keren. Mayoritas
aksi buatan Sandberg bagai sesuatu yang sejak Man of Steel berusaha Zack Snyder capai namun gagal. Ketika kelak
film Superman dibuat lagi, Sandberg siap mengampu tugas berat itu.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
43 komentar :
Comment Page:Pertamax, seberapa besar porsi lucu dalam filmya bang..?
Semalem ane ngakak terus, humor oke lah, terutama si sidekick nya....
Overall oke banget gaya penceritaan nya, bahkan lebih bisa dinikmati dibandingkan Aquaman. Mungkin karena saya suka film super heroes yang filosofis dan makna terhadap keluarga.
Hikmah dari film ini
"Superhero adalah kekuatan yang percuma jika tidak bisa menyelamatkan keluarga sendiri yang sudah berkorban bukan karena masalah ikatan darah"(Billy Batson, Shazam!)
Aksinya blm terlalu banyak, sangat dimaklumi karena ini film pertama dan masih mengenalkan karakter2nya. Yg jadi pertanyaan sy, apabila film ini sukses, bagaimana dgn pemeran Billy Batson nya, apakah akan dicast lagi utk mencari anak yg seumuran itu, karena jika mempertahankan castnya yg skrg, maka 2-3 tahun kedepan dia sdh menjadi dewasa, bukan rahasia org2 bule perubahan fisiknya cepat sekali, ambil contoh Jaden Smith yg unyu2 di Karate Kid sdh jadi pria macho hanya dlm waktu singkat
Spoiler dikit : Its DC with its comedy, ini baru ga sih buat DC ? semacam deadpool nya DC kali ya cmn no gory. Cukup puas dengan alur cerita dan eksplanasi yg bener kata mas rasyid, dijelaskan seperlunya. Cmn 7 deadly sins? Itu udh kaya wih keren musuhnya pasti gahar nih, but its turned out di ending nya saya kurang puas karena bak power rangers. But once again, its DC with its Comedy.
@Syahrul: FYI, di komik DC itu lebih lawak dan jauh lebih konyol daripada Marvel
Yang gue heran, kenapa film DCEU ini hampir semuanya tentang "IBU" ??? Dari BvS tentang Martha, JL tentang kotak ibu, Aquaman tentang ibu yg hilang, Shazam tentang ibu yg hilang juga... damn
Yang jelas film Shazam ini walau berunsur komedi tapi jaaaauuuuuh berbeda dibanding film komedi Marvel seperti Deadpool, Ragnarok, atau Ant-Man. Apa yang membedakan? Shazam punya ciri khas DC yg sangat kental yaitu superhero berkekuatan benar2 super dan berkostum konyol yg khas, pakaian ketat berwarna mencolok, logo di dada, dan jubah di punggung dengan cerita yang lebih menonjolkan fantasi campy daripada fiksi ilmiah realistis.
@agoesinema: Nah bener itu, yg jadi masalah DC itu cast mereka khususnya Wonder Woman dan Superman yg immortal, serta Shazam (versi kecil maupun versi dewasa) semuanya tidak boleh tampak menua. Makanya sulit bagi DC kalau mau bikin universe yg berkesinambungan seperti Marvel. Jadi emang paling cocok film DC itu dikemas dengan gaya antologi standalone seperti franchise James Bond yg rutin mengganti cast dan tidak menonjolkan continuity sama sekali.
Marvel banyak soal bapak juga...thor ama odin...stark...spidey ama paman...hulk...hehe.
Pas pertempuran terbang saya seperti melihat man of steel versi tidak lebay.
Pas scene akhir, itu supes mau ngajak gabung JL kah?
Sudah puas bersenang-senang bersama Aquaman dan Shazam, DC akan kembali dark dan dewasa lewat Joker, Birds of Prey, Wonder Woman 1984, dan The Batman. FYI, trailer Joker dan WW84 sudah dirilis di CinemaCon kemarin. Katanya Joker sangat dark dan WW84 kental dengan unsur politik ala Watchmen.
@Salembay Kalau ngomongin kuantitas, macam film MCU lah.
@agoesinema Recast itu nggak bisa dihindari sih. Semua superhero suatu hari pasti recast. Perkara franchise-nya di-reboot atau nggak itu tentatif. Mohon maap, Jaden Smith unyu sebelah mana ya? hahaha
@Syahrul Kalau ngomongin di cinematic universe, dari Justice League juga udah banyak humor. Aquaman juga. Cuma Shazam ini paling banyak kadarnya sejauh ini.
@Edna Banyak superhero (DC, Marvel, atau komik lain) memang berurusan sama tragic backstory buat bangun motivasi karakternya jadi hero. Kenapa orang tua, karena itu yang paling logis sebagai trigger.
@Aditya Kalau Wonder Woman jangan khawatir. Gal Gadot itu immortal kok. Bukan manusia.
@hilman Konteksnya mah cuman buat bercandaan aja itu. Tapi cukup buat bikin tepuk tangan puas.
@Anonim Oh WW1984 bakal lebih serius tapi nggak akan dark. Prinsipnya masih sama kayak film pertama: Optimisme. Birds of Prey juga pasti tetep angkat formula "bunch of misfits". Still gonna be fun (just look at its title). Mungkin jokes-nya menjurus ke black comedy. Nah, Joker baru deh. Expect something bleak.
Kebalik. Sups diajak Shazam buat sekolah
Liat video audisi Scott Adkins buat jadi Bruce Wayne di film The Batman bang, gilak cocok bgt buat meranin Ben Affleck Muda.. dari segi wajah mirip, suara oke, badan mantep, acting lebih baguslah dari Affleck.. Cuma keputusan Matt Reeves aja nih yg masih ngotot ga mau mengkoneksikan filmnya sama DCEU :(
Cocok sih Scott Adkins. At least bisa bikin Batman yang jago berantem nggak kayak Bale apalagi Affleck. But my money still on Armie Hammer.
The Batman tetep konek secara universe, tapi orientasinya stand alone, yang mana bagus, secara DC mau nguatin pondasi dulu. Baru deh nanti setelah ada felem Batman & Superman yang bagus, mulai ngomongin team up & crossover
Semoga mas jokan dgn gundalanya ngikutin james wan dkk yg berhasil di genre horor dan tetap oke direct film superhero
Satu yg masih ngganjel. Kalo ditanya, namamu siapa? Dia jawabnya gimana? Kalo bilang Shazam, ntar jadi bocah. Kalo bilang Kapten Marvel, ntar ada yg marah trus ke pengadilan.
Cocok cuma masalahnya satu, Adkins 2 tahun blakangan ini mainnya di b-movies jadi mgkin studio dan reeves kurg srek buat casting dia mainin karakter se legend batman
Sama njir kepikiran dari kmrn. Jawabnnya ya captain sparklefingers
Overal menurut film DC paling fun sejauh ini.... cuman karna comedy nya dihajar di awal jadi seperti kehilangan tenaga di akhir. Action nya yang paling low key dibanding film DC yang lain. Dan elemen surprise di film nya lumayan ngena
Tapi nama dia kan bukan Shazam, dia masih belum menentukan namanya, nama sementara kan Captain Sparklefingers. Tapi orang2 manggil dia Red Cyclone. Jadi belum nemu nama. Shazam itu nama si penyihir, bukan nama superhero-nya.
Walau di komik nama dia udah jadi Shazam sejak 2011. Tapi di film kayanya beda. Dan sebenernya kalau pakai nama Captain Marvel juga gapapa, yang ga boleh itu kalo judul filmnya pake Captain Marvel baru melanggar, tapi kalo nama karakter di filmnya sih ga masalah. Marvel daftarin paten Captain Marvel tahun 1970an, DC masih pake nama Captain Marvel dari tahun 1970an sampe 2011. Cuma DC-nya sendiri yang kurang sreg pake nama itu karena seolah mempromosikan Marvel, makanya nama itu berhenti dipakai tahun 2011.
Red Cyclone keren, tapi cuma cocok buat Billy. Sementara yg lain kan bukan merah. Yg sama dari pasukan shazam itu "dasi petir".
Ada yg bisa jelasin mid creditnya..
Bang mau tanya ratu ilmu hitam yg meranin hannah al rasyid ya, kalau dipikir emang mirip apa abang slama ini kepikiran juga
@Edna: liat trailer Joker, bangsat ternyata lagi-lagi tentang IBU kampret DC ini, kenapa ga tentang ayah gitu kali-kali, kenapa IBU terus??? apakah DC ini memegang teguh kepercayaan bahwa surga ada di bawah telapak kaki IBU??
Bang bikin penjelasan tentang trailer joker macam infinity war sumpah itu keren banget bikin nangis, pengen tau reaksi bang rasyid bagaimana, heath ledger udah kelewat ini mah..😂😂
Gila trailer joker.dc ngamuk nih .untung versi jared leto udahan
Captain Marvel abal2 kalah telak, Shazam Win yeayy
Avenger endgame vs joker= joker win.. 😂
Setuju. Nonton joker bikin bulu kuduk merinding.
Nggak ah, terakhir bikin post tentang trailer itu Suicide Squad, dan akhirnya felemnya jelek haha. Mau jaga ekspektasi dulu sewajarnya. Masih belum 100% percaya sama sutradaranya pula. Phoenix sih nggak usah diragukan
Itu ngenalin Mister Mind. Ulet alien dari Venus, pimpinan Monster Society of Evil (salah satu tim supervillain pertama kalau nggak salah).
Well, nggak pernah kepikiran Hannah sih, tapi setelah diungkap, ya cocok juga.
Sayang film macam ini bakal kurang laku sih karena kurang bombastis seperti aquaman, paling pendapatannya cuma setara ant-man 1 & 2
Jangan terlalu ekspektasi tinggi sama Joker cuy, track record sutradara dan penulis naskahnya kurang bagus. Coba kalo disutradarai sama Paul Thomas Anderson, baru dah gue yakin.
Justice league part 2 itu beneran bakal di rilis 2021 ?
Semalem udah nonton dan puas banget sih, sukses dibikin perut terkocok sampai sakit. Btw aku kira yang di mid-credit suaranya Joker ternyata MasterMind, kalau diperhatikan banyak easter egg di Shazam ya mas, salah fokus sama boneka annabelle yang dipasang di toko pas awal film. Setuju soal Billy Batson kalau akan dibuatkan sekuel pasti akan keliatan cepet menuanya. Mas kalau memang DC better make a stand alone movie berarti angan2 untuk DCEU bisa terjadi maka saya harus menunggu lama.
bener bray 50/ 50 sih buat joker.
todd phillip sukses garap hangover pertama bray dan di film joker sebenernya doi juga dibantu sama martin scorsese dan breadly cooper
-penulisan
scott silver pernah dapet nominasi academy award, penghargaan serikat penulis amerika, critic's coice award buat penulisan skenario film terbaik.
todd phillips dapet nominasi academy award dan penghargaan serikat penulis amerika buat penulisan skenario borat tahun 2007.
-aktor
joaquin phoenix dapet banyak penghargaan diantaranya actor of the year tahun 2005, best actor di cannes festival, best actor-motion picture muaical or comedy di golden globe award dan banyak lagi.
-zazie beetz dapet penghargaan emmy primetime buat artis pendukung terbaik dalam serial komedi, dan teen coice award dalam deadpool 2.
- robert de niro dapet best actor, best supporting actor dalam film goodfather part 2 dan raging bull di academy award.
-frances conroy menang outstanding featured actress in a play di outher critich circle award dan drama desk award.
-douglas hodge dapet best performance by a leading actor in a musical, outstanding actor in a musical pada tony award dan drama desk award.
- music oleh hildur guonadottir pernah menangani arrival yang dapet academy award film terbaik, trus film the revenant yang juga dapet banyak penghargaan.
-sinematografi oleh lawrence sher banyak menangani film komedi seperti the hangover dan the dictator para 2012.
-buat kostum ada mark bridges pemenang academy award buat desain kostum terbaik pada film the artis 2012 dan phantom thread tahun 2018.
coba tonton video ini
https://www.youtube.com/watch?v=-hv5QV4NIj4
kalau mau tau easter egg di film shazam
mulai dari buaya bicara sampe black adam yg terselip dalam film ada maknanya
Bang brarti smua orang bisa jadi shazam dong kalo si billy batson nya pengen ngubah mereka ga kaya superman wonder woman thor yg power nya gabisa di bagi", ato ada rules nya tersendiri selain itu?
Dulu, kalau dia bagi, kekuatan Billy sendiri terpengaruh. Jadi berkurang. Tapi sejak versi baru, itu udah nggak terjadi. Entah kalau sekarang rules-nya diubah lagi. Termasuk jarang ngikutin komik Shazam sih
Wah kalo kek gitu jadi terlalu overpowered dong pas nnton di bagian akir shazam ngubah tmn"nya aja esensi nonton jdi nurun karena terlalu gampang
@Gary Nggak juga, karena musuh-musuh berikutnya nggak akan cukup dikalahin cuma dengan bagi-bagi kekuatan. Kalau film pertama ini malah cocok, karena temanya keluarga. Bikin tema itu semakin kuat.
Posting Komentar