REVIEW - SING 2

6 komentar

Sing 2 kemungkinan besar hanya memuaskan bagi anak, penyuka film pertamanya, dan penggemar U2 (menyumbang empat lagu, termasuk Your Song Saved My Life selaku original soundtrack). Bukan masalah. Artinya film ini betul-betul memahami keinginan target pasarnya. 

Dibekali dana sedikit lebih tinggi dibanding pendahulunya (selisih 10 juta dollar), peningkatan kualitas animasinya langsung nampak sejak sekuen pembuka, kala karakternya mementaskan Alice in Wonderland diiringi lagu Let's Go Crazy. Baik detail warna maupun teksturnya jauh lebih baik, bak mewakili karir Buster Moon (Matthew McConaughey) dan kelompok teater miliknya yang senantiasa mendapat sambutan meriah dari penonton.

Meena (Tori Kelly) tak lagi kekurangan rasa percaya diri, Rosita (Reese Witherspoon) sudah bukan seorang ibu rumah tangga dengan rutinitas monoton, Johnny (Taron Egerton) lepas dari tentangan sang ayah, Ash (Scarlett Johansson) sukses sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu, sedangkan Gunter (Nick Kroll).....well, masih eksentrik. 

Keberhasilan telah mereka dapat di skena lokal, dan kini tiba waktunya melebarkan sayap. Buster nekat menerobos ke audisi yang dilangsungkan oleh Jimmy Crystal (Bobby Cannavale), seorang pengusaha bidang hiburan ternama di Redshore City. Perhatian sang media mogul mampu didapat, ketika Buster berjanji bakal menampilkan Clay Calloway (Bono U2), legenda hidup dunia rock yang sudah menghilang selama 15 tahun. Apa Buster mengenal Calloway? Jelas tidak. 

Alur Sing 2 terbagi dua. Pertama adalah pencarian terhadap Calloway, yang melibatkan petualangan Miss Crawly (Garth Jennings) si iguana tua ke area antah berantah sambil ditemani lagu Chop Suey!. Sedangkan yang kedua menyoroti proses pembuatan teater musikal bergenre fiksi ilmiah. Tentu ada banyak masalah. Rosita yang akibat takut ketinggian mesti merelakan posisi pemeran utama kepada Porsha (Halsey), puteri Jimmy yang kemampuan aktingnya buruk, Johnny yang kesulitan belajar menari sampai akhirnya bertemu Nooshy (Letitia Wright) si penari jalanan, hingga Meena yang kelabakan saat dihadapkan dengan adegan romansa.

Bisa ditebak, walau durasinya tidak bisa dibilang pendek (110 menit), naskah buatan sang sutradara, Garth Jennings, kesulitan mengolah cerita sebanyak itu secara memadai. Semua serba instan, penuh simplifikasi. Johnny tiba-tiba jago menari, sementara Calloway rupanya cukup mudah dibujuk agar "turun gunung" biarpun telah menyepi hampir dua dekade sepeninggal sang istri. 

Alhasil, penceritaan Sing 2, terutama di babak kedua, cenderung hampa. Tetapi, apabila termasuk dalam tiga kelompok penonton yang saya sebut di atas, apakah anda memusingkan penceritaan? Tentu tidak. Deretan lagu beraneka genre yang catchy, ditambah beberapa sentuhan humor segar (siapa sangka Bad Guy bisa menjadikan materi komedi formulaik terkesan unik dan lebih menggelitik?), adalah hal-hal yang dicari.

Tercipta paralel antara Jennings dan protagonisnya. Keduanya sama-sama berambisi melebihi pencapaian artistik mereka sebelumnya, dan sama-sama berujung keberhasilan. Klimaks Sing 2 mungkin bukan bentuk kecerdikan menyatukan jukebox dengan narasi sebagaimana film pertama (alasan terbesar saya menyukai Sing), namun kali ini pertunjukannya lebih megah, lebih festive, dan terpenting.....U2! 

Mendengar Bono dan Scarlett Johansson membawakan I Still Haven't Found What I'm Looking For (one of the greatest songs of all time, from one of the greatest albums of all time), dibarengi suara nyanyian kompak para penonton, merupakan pengalaman yang emosional. Tentu pernyataan ini datang dari orang yang perasaannya sudah teraduk-aduk tatkala intro gitar Where the Streets Have No Name baru berkumandang. 

6 komentar :

Comment Page:
Aldi mengatakan...

Di film pertamanya gue nangis pas Rosita dan Gunter nyanyi lagu Shake It Off, apa di sekuelnya ada adegan yang bikin nangis lagi nggak bang?

Basri mengatakan...

secara visual film ini lebih segar ketimbang film pertama, cuman dari segi lagu-lagu yg ada di filmnya menurut saya masih lebih memorable lagu-lagu yg di film pertama

Rasyidharry mengatakan...

Kalo fans U2, atau minimal tahu se-influential apa album The Joshua Tree, pasti ngena di lagi I Still Haven't Found What I'm Looking For

Unknown mengatakan...

Masih nunggu list film terbaik 2021 dr movfreak..

Eldwin Muhammad mengatakan...

Mike si tikus putih (voice by Seth MacFarlane) di film ini gak muncul ya?

Firda mengatakan...

Ya, serasa hilang tanpa adanya Mike the mouse yg tampil arogan dan sombong, tapi kesombongan nya terbukti nyata pada penampilannya, membawakan lagu Frank Sinatra yg terasa memorable. Jujur saya bukan penggemar U2, walaupun Sing 2 lebih bagus dari Sing pertama, saya lebih suka Sing pertama karena lagu2 nya sangat memorable.