REVIEW - AMBULANCE
Michael Bay adalah soal ledakan. Tidak keliru, walau anggapan itu kerap jadi simplifikasi atas kemampuan sang sutradara. Penceritaannya kacau, humornya buruk, tapi satu yang orang-orang lupa (atau tidak mau tahu), Bay jago membuat sebuah film tampak lebih mahal dari aslinya. Berikan seri Transformers ke sineas lain, dengan naskah serta bujet sama persis, kemungkinan besar hasilnya bakal generik.
Ambulance pun sama. Remake film Denmark berjudul sama ini masih terjangkit segala penyakit Bayhem, tapi tidak sekalipun terlihat generik. Sebab dalam situasi remeh pun Bay selalu coba melahirkan money shot, meski kali ini, beberapa pilihan gaya sang sutradara yang bertujuan agar filmnya makin megah, cukup sering memberi gangguan.
Sekitar 20-30 menit awal Ambulance merupakan prolog. Proses persiapan panggung utama berupa extended car chase selama kurang lebih dua jam. William (Yahya Abdul-Mateen II), seorang veteran perang, membutuhkan uang bagi operasi sang istri, yang memaksanya kembali berurusan dengan Danny (Jake Gyllenhaal), si saudara angkat. Tiada pilihan lain baginya selain mengikuti rencana Danny untuk merampok bank.
Perampokan berujung kacau tatkala aparat di bawah pimpinan Kapten Monroe (Garret Dillahunt) menyerbu. Satu-satunya jalan keluar adalah mencuri ambulans sambil menjadikan polisi yang terluka dan Cam (Eiza Gonzales), seorang teknisi medis, sebagai sandera.
Ambulance mengandung setiap ciri Bayhem, baik positif maupun negatif. Di setiap shot mahal (dibantu Roberto De Angelis selaku sinematografer, orang berjalan atau mengambil barang pun dibuat megah), terselip juga lelucon-lelucon hambar yang menegaskan kurang piawainya Bay menangani timing komedi. Ketika salah satu karakter membahas soal The Rock (1996), rasanya seperti mendengar individu dengan kepekaan sosial rendah sedang berusaha keras melucu, tanpa memahami situasi serta selera humor teman-temannya. Canggung, tidak nyaman.
Setidaknya performa jajaran pemain lebih menyenangkan untuk disimak dibanding humornya. Yahya Abdul-Mateen II memiliki aura simpatik yang memudahkan kita memahami, saat stockholm syndrome terjalin antara beberapa karakter dengannya. Sementara Gyllenhaal tampil menghibur, over-the-top sesuai kebutuhan, walau unsur penokohan yang menyebut Danny sebagai "ekspertis metode penyelidikan FBI" tak pernah benar-benar meyakinkan.
Itulah yang filmnya butuhkan. Kapasitas Bay menggeber aksi bombastis sama sekali tidak berkurang, namun sebagai tontonan 136 menit, Ambulance perlu tambahan adu taktik, intrik yang memperkaya kejar-kejaran tanpa hentinya. Terbukti, momen-momen seperti "operasi darurat" dan "strategi tipu daya militer" memberi variasi menyegarkan.
Intinya, Ambulance punya semua hal yang disukai pecinta Bay, sekaligus dibenci pengkritiknya. Tapi seperti telah disebutkan, beberapa pilihan gaya Bay berisiko mengganggu kenikmatan, bahkan bagi mereka yang sebatas mencari hiburan, yang berkontradiksi dengan tujuan filmnya.
Kacaunya penyuntingan kerap menghadirkan kebingungan mengenai runtutan peristiwa, sehingga melemahkan momentum adegan. Tapi tiada yang lebih memusingkan dibanding banyaknya penggunaan FPV drone. Bay bak anak kecil yang menemukan mainan baru, lalu memakainya sesering mungkin, bahkan ketika tidak dibutuhkan (ada yang cuma perlu tracking shot biasa, sedangkan beberapa aerial shot terkesan dipaksakan muncul). Seolah kita mendadak dipaksa menunggangi roller coaster yang ekstrim. Pusing, mual, disorienting. Hasilnya bertentangan dengan "memuaskan penonton sebanyak mungkin" selaku prinsip dasar Bayhem.
2 komentar :
Comment Page:Michael Bay sang Sutradara yg di benci kritikus tetapi film2nya selalu Box Office...(Guilty pleasure)
film Ambulance memang keren dengan alur cepat, komedi sarkasme dan latarbelakang semua tokoh yang eksis dan kuat adalah ciri khas michael bay...aktris Megan Fox benar-benar hot dan mandiri, eh salah, aktris Eiza Gonzales...Jake Gyllenhaal benar-benar aktor spesialis pemain manipulasi good person bad person...tunggu sekuelnya film ambulance...rating skor 95% wajib nonton...sebelum masuk dan duduk di ruang bioskop harap ke toilet dulu ya agar tidak ketinggalan alur film yang cepat ini
Posting Komentar