REVIEW - YOU & ME & ME

3 komentar

Kehebohan Y2K, pula ramalan Nostradamus soal datangnya "Raja Teror" dari langit yang menghasilkan banyak interpretasi termasuk tabrakan asteroid, membuat tahun 1999 dipenuhi ketakutan akan kiamat. Tapi bagi dua protagonis You & Me & Me, bukan asteroid maupun gangguan sistem komputer yang berpotensi mengakhiri dunia mereka, melainkan konflik pemutus ikatan dua saudara.

You dan Me bukan saudara kandung biasa. Mereka kembar identik (Sama-sama diperankan oleh Thitiya Jirapornsilp). Orang-orang pun sukar membedakan keduanya, sebab satu-satunya perbedaan signifikan hanya tahi lalat di pipi You. Sehingga, You dan Me kerap iseng dengan bertukar identitas. Termasuk di sebuah remedi ujian matematika, di mana Me berpura-pura menjadi You, kemudian berkenalan dengan Mark (Anthony Buisseret) si siswa blasteran. 

Ketika liburan sekolah, You dan Me dibawa oleh sang ibu (Supaksorn Chaimongkol) ke rumah nenek (Karuna Looktumthong) di desa, meninggalkan sang ayah (Natee Ngamnaewporm) sendirian. Bukan liburan biasa, sebab saat itu orang tua mereka tengah cekcok dan kemungkinan besar bakal bercerai. Di tengah kekalutan tersebut, Mark yang rupanya juga pindah ke desa itu, memasuki kehidupan si kembar. 

Sekilas, konflik mengenai hadirnya pria yang diperebutkan dua protagonis wanita sampai merusak hubungan mereka mungkin terdengar klise. Baru seminggu lalu kita menemui pola serupa di Soulmate. Tapi Wanweaw Hongvivatana dan Weawwan Hongvivatana selaku sutradara sekaligus penulis naskah, yang kebetulan juga saudara kembar, memang bukan berniat merombak formula. Fokusnya adalah memaksimalkan tiap elemen dalam formula tersebut. 

Baik di penulisan dan pengadeganan, keintiman sederhana diutamakan. Alih-alih kekonyolan over-the-top, komedinya cenderung natural, diisi kelucuan-kelucuan yang bisa terjadi di realita. Dramanya pun sama. Salah satu momen terhangat muncul sewaktu You dan Me mengunjungi pasar malam yang telah tutup. Saya takkan membocorkan detail peristiwanya, tapi momen itu berlangsung indah berkat sorotan terhadap kuatnya ikatan batin saudara kembar. Saking kuatnya, mereka seolah dapat berbagi kenangan. 

Menyaksikan interaksi You dan Me, wajar bila ada penonton yang mengira mereka diperankan oleh aktris kembar sungguhan. Thitiya Jirapornsilp tampak meyakinkan memainkan dua karakter yang punya kepribadian tidak sama persis meski kembar identik. Kombinasi efek split frame serta body double yang filmnya pakai pun berjalan mulus. Sekali lagi, You & Me & Me mengedepankan kesan natural, dan kualitas efek serta akting si pemain membantu tercapainya tujuan tersebut. 

Di fase konklusi, Wanweaw dan Weawwan menawarkan perspektif menyentuh tentang "kehilangan" yang akan meruntuhkan tembok emosi setebal apa pun. Tatkala masyarakat dunia dihebohkan oleh isu kiamat, You dan Me tidak ambil pusing. Bukan akhir semesta yang paling mereka khawatirkan. Menjadi percuma ketika kiamat urung terjadi saat "dunia" mereka sendiri hancur. Apa artinya kehidupan di dunia jika harus dijalani tanpa orang-orang tercinta?

3 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

ngantuk ini film

pikukuh mengatakan...

ijin revisi bro.. di paragraf ke2, sehrsnya "tahi lalat di pipi Me"..

Anonim mengatakan...

Setuju sama Masnya ini. Soalnya saya juga mau bikin review tapi agak kekecoh sama penjelasan di paragraf ke dua.

Kalau saya mah pake penanda You itu sayu. Jadi si You itu mukanya agak sayu gitu. Nah kalau si Me mah kan matanya verlang terus tuh terus agak tomboy gituh.