REVIEW - SMOKING CAUSES COUGHING

10 komentar

Smoking Causes Coughing adalah salah satu film paling kreatif, aneh, sekaligus mengejutkan sepanjang tahun. Pertanyaan "Filmnya tentang apa?" bakal susah dijawab, tapi coba bayangkan skenario ini: Gabungkan tim Power Rangers dan Ninja Turtles, bawa mereka bertamasya ke pinggir danau, lalu nantikan cerita-cerita seram yang dituturkan tiap anggota di tengah api unggun. 

Timnya bernama "Tobacco Force". Masing-masing anggota punya nama sesuai senjata mereka: Benzène (Gilles Lellouche), Methanol (Vincent Lacoste), Nicotine (Anaïs Demoustier), Mercure (Jean-Pascal Zad), dan Ammoniaque (Oulaya Amamra). Ketika bersatu bukan Megazord yang muncul, melainkan kepulan asap rokok untuk membunuh monster dengan memberinya kanker. 

Aneh? Wajar saja mengingat film ini disutradarai sekaligus ditulis oleh Quentin Dupieux, yang sebelumnya melahirkan judul-judul absurd seperti Rubber (2010), Deerskin (2019), hingga Mandibles (2020). Tapi keanehan belum berhenti sampai di situ. 

Demi merekatkan persatuan tim, Tobacco Force dikirim berlibur selama seminggu sebelum menghadapi ancaman Lézardin (Benoît Poelvoorde) yang berniat menghancurkan bumi. Di malam hari saat api unggun dinyalakan, mereka saling berbagi cerita horor yang mendadak mengubah bentuk filmnya dari cerita pahlawan super menjadi horor antologi. 

Baik di kisah Tobacco Force maupun visualisasi cerita api unggun, Dupieux menawarkan berbagai macam keabsurdan. Supermarket di dalam kulkas, barakuda yang bisa bicara, dan masih banyak lagi. Keabsurdannya memunculkan kekagetan, lalu kekagetan itu membangun kelucuan. Semakin aneh, semakin tidak terduga, semakin lucu. Bahkan sentuhan gore pun Dupieux jadikan sebagai amunisi komedi hitam. 

Tapi apa kaitan perjuangan Tobacco Force melindungi bumi dengan horornya? Cerita api unggun bagi karakternya, sebagaimana film horor bagi kita, adalah wadah eskapisme. Film horor memang mengerikan, tapi tak mendatangkan ancaman. Kita pun memegang kontrol penuh. Merasa filmnya terlalu mengerikan? Cukup keluar dari bioskop. Sesuatu yang tak bisa dilakukan kala menghadapi horor dunia nyata (kerusakan lingkungan, penyakit, tuntutan finansial, dll.). Mungkin sama seperti rokok yang dapat membuat batuk atau bahkan kanker, tapi tetap kita isap untuk sejenak melupakan kepenatan hidup.  

Mari kita lihat juga sosok pemimpin Tobacco Force. Namanya Didier (Alain Chabat). Seekor tikus yang bisa bicara layaknya Master Splinter, namun lebih mesum (gemar menggoda anggota wanita Tobacco Force) dan lebih menjijikkan (lendir hijau selalu keluar dari mulutnya). 

Didier mengingatkan saya pada anekdot tentang Zordon. Apakah ia pelindung atau figur manipulatif yang memaksa remaja bertaruh nyawa? Pola "sosok tak bertanggung jawab" ini terus diulang sepanjang film, termasuk di barisan kisah horornya. Ada bos yang tak memperhatikan keselamatan pekerja, hingga dokter yang melempar diagnosis melalui telepon. 

Smoking Causes Coughing adalah cerita mengenai "ancaman", apa pun serta dari mana pun sumbernya. Tapi tidak perlu memusingkan perihal interpretasi. Dupieux tak pernah menuntut itu dari penontonnya. Cukup duduk santai dan nikmati keabsurdan tanpa henti film ini.....mungkin sambil mengisap beberapa batang rokok. 

(iTunes US)

10 komentar :

Comment Page:
Gunawan S mengatakan...

Film apa ini wkw

Anonim mengatakan...

film homo

Anonim mengatakan...

skor ini film : 4.5/10

film gajebo ga jelas bo

lakinyaminami mengatakan...

bisa diakses lewat platform apa bang?

alien mengatakan...

Inget nonton film the rubber, ban yang punya nama robert, gilak

Nugroho Suhartanto mengatakan...

Yang ekselen adalah reviewnya. Selalu menarik, bikin penasaran, tanpa membeberkan plot terlalu banyak (spoiler). Dan itu tidak mudah.
Bang Rasyid ini seandainya banting stir jadi penulis, saya yakin bukunya bakal laris, karena tipikal tulisannya enak buat dibaca. :)

Anonim mengatakan...

film bagus dan nggak jelas di benci penonton, nggak ada cuan

film jelek di cintai penonton, cuan

Anonim mengatakan...

film gajebo

Anonim mengatakan...

Lucu ini film...nonton ya

Anonim mengatakan...

adakah film absurd selain film ini